2 - Meet

19 2 0
                                    

"Anne, ayo sayang, kamu udah ditunggu yg lain" Hanna menyentuh pundak putrinya itu pelan sembari tersenyum manis. Anne yang mendengarnya hanya sedikit melirik dan berjalan disebelah Hanna.

Mereka berjalan menuju pintu utama kediaman Airlangga itu, semakin mendekat, Anne melihat jelas ada 3 laki-laki yang terlihat seperti menunggu mereka.
Saat sampai di depan mereka, Anne hanya diam memandang datar ke arah ketiga lelaki itu yang juga diam. Kemudian terdengar pekikan pelan dari Hanna,

"Sayangnya mommy, aduh aduh," ah rupanya mereka juga anak Hanna. Tapi tunggu, kalau mereka anak dari Hanna, berarti mereka adalah saudaranya?

"Mom?" salah satu dari mereka berucap dengan menaikkan satu alisnya.

"Ah ya, ayo kita masuk dulu. Mommy akan jelaskan didalam." Hanna berkata dengan sumringah lalu memeluk Anne mengajak mendahului mereka semua. Yang yang memang tidak ingin berinteraksi dengan mereka hanya mengikuti Hanna yang berjalan duluan.

"Dad?" lelaki yang sama, berucap kembali sembari menatap Daddy nya sembari mengerutkan alis. Sang daddy hanya membalas dengan senyuman miring lalu mengikuti istrinya itu dan berjalan dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku celana bahan nya.

Ketiga laki-laki itu masih mengernyit heran melihat tingkah kedua orang tuanya, juga siapa gerangan gadis yang dibawa oleh mereka itu? namun itu tak bertahan lama karena teriakan mommy nya terdengar, dan mereka segera melangkah ke arah ruang tamu.

"BOY'S, come HERE"

"Sit there please" Hanna tersenyum manis sembari menatap ketiga anaknya yang langsung mendudukkan diri sesuai perintahnya.

"Okay, mom, what happened here? And who's that girl?" tanpa basa basi salah satu dari mereka langsung menanyakan kepada Hanna.

"Okay, listen to me, she's Anne, ur little sister." Hanna mengatakan itu dengan senyumnya yang lebar menatap ke arah ketiga lelakinya.

Mereka yang mendengarnya sontak berdiri dan berteriak nyaring,

"WHAT?!"

Hanna hanya tertawa mendengarnya. Sedangkan Anne yang duduk di sampingnya hanya diam dan memandang mereka heran dan kesal. 'Alay najis'  batinnya berucap, juga mengapa mereka tidak tahu? bagaimana bisa?, lalu ia melirik sinis kearah Raga yang duduk di kursi single disamping Hanna.

"Fuck? What the hell is this, Mom?!"

"Watch ur mouth Giovanno. Don't talk like that shit to my wife." Raga yang sedari tadi menyimak sambil tertawa langsung memberikan tatapan tajamnya ke pada putra sulungnya itu.

"Sorry, mom, dad. I'm just, confused about this situation. How is she supposed to be my sister?? How can this be??" Giovanno bertanya dengan raut kebingungan, disusul saudara yang menyahuti,

"Don't tell me it's just a prank! It's not April, btw."

"Yaa"

Hanna yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas,

"No i'm not. Ngapain juga mommy prank kalian?, i tell u guys the truth. Anne memang adik kalian, kenapa kalian ini ah." balasnya.

"Huh??"

"Okay, just give me the reason mom." Giovanno meminta,

"Pa, kamu jelasin ya, mama males, mereka udah ga asik." Hanna berkata dengan masam dan menatap suaminya itu.

"Alright Son. Yang dibilang mommy kalian itu benar, Anne memang adik kalian, anak kandung mom & dad. Bukan adopsi atau apapun itu. Saudara kandung kalian, saudara kembar Jean. Bagaimana bisa? ya bisa karena memang anak kami." Anne yang sedari tadi diam mendengarkan sedikit tersentak, begitu pula saudara laki-laki nya yang memelototkan matanya. Ia, memiliki saudara kembar? fakta apalagi ini? Pria itu sangat membuatnya kesal, mengapa pula ia hanya memberikan penjelasan setengah-setengah begini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B E G I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang