1. Putus cinta, dapat naga

48 4 0
                                    

Sella rasa, ini adalah hal paling gila dalam hidup yang pernah ada.

"Siapa kau?"

"Aku sudah bilang, aku raja naga api. Aku dikutuk karena memanggang warga desa peri hutan sembarangan sampai jadi matang. Lalu diusir ke dimensi ini."

Sella berkedip, dia menarik napas dalam, kepala Sella masih pusing. Efek alkohol semalam masih mempengaruhi warasnya. Barang kali ini adalah mimpi, barang kali tidak nyata dan apa yang dia lihat adalah halusinasi.

Tidak mungkin seorang laki-laki tampan mendadak muncul di depannya dan mengaku naga. Tapi ... benda yang tumbuh menyerupai tanduk di kepalanya itu, seperti nyata.

"Emm, kau sungguh--"

"Ya, aku sudah bilang. Aku adalah raja naga api dan kau sudah setuju menjadi pasanganku."

"Pasanganmu?" Dahi Sella berkerut. "Sejak kapan aku menjadi pasanganmu."

"Sejak kita berciuman tadi malam."

***

Tadi malam ...

"Kita putus, aku lebih milih dia."

Sella menatap nanar. Perasaannya remuk, jantungnya tak berbentuk, melihat Kaiser, sosok yang selama ini dia cintai hampir lima tahun lamanya, ternyata berselingkuh dengan teman dekatnya sendiri, Kim.

Benar sudah kecurigaan Sella selama ini, kenapa Kaiser susah ditemui. Teman kampusnya, Vivian berkata, kalau dia melihat Kaiser berjalan dengan Kim dua hari lalu di dekat sungai Ham.

Itu sungai romantis. Menurut kepercayaan warga setempat, kalau melintas di sana malam-malam, maka hubungan akan langgeng sampai ke pernikahan.

Sella pernah meminta Kaiser untuk malam mingguan di sana, tapi Kaiser menolak, dia bilang di sana banyak hantu, nanti kesurupan. Permintaan Sella ditolak mentah-mentah dan Sella sedih selama lima menit waktu itu.

Tapi ternyata, Kaiser berbohong, dia malah pergi dengan Kim. Sella terluka, Kaiser ternyata tidak takut hantu, tapi dia takut hubungannya dengan Sella langgeng. Makanya waktu itu Kaiser menolak.

Kurang ajar.

"Kau sungguh memilih dia, Kei?"

Kaiser mengangguk.

"Pikirkan dulu, Kei."

"Sudah aku pikirkan."

"Berapa kali rupanya kamu memikirkan hal itu, Kei."

"Dua belas kali ada kurasa."

"Aih, banyak juga. Tapi kenapa? Kenapa kamu memilih Kim? Lihat lah Kim, rambutnya seperti jahe, Kei."

"Tapi rambutmu seperti uban."

Ah, iya juga. Sella dengan sedih menatap ujung rambutnya sendiri. Dua minggu lalu, karena terhasut Vivian yang sedang demam korea. Dia mengubah warna rambutnya di salon.

Sedang promo besar, semir satu kepala, gratis satu kepala lainnya. Karena Vivian dekat dengan Sella, maka Sella diajak dengan meminta patungan harga.

Itu lah asal muasal kenapa rambut Sella sekarang berwarna putih. Awalnya agak pirang sedikit, tapi pirangnya habis, sisa bleacing saja.

"Pikirkan lah lagi, Kei. Aku cinta sekali lho sama kamu."

"Tapi aku udah enggak, Sel. Aku lebih suka Kim."

"Kenapa?"

"Karena ... dia, baik."

"Aku kurang baik apa lho, Kei?"

Griffin The DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang