chap 6 | lagi dan lagi.

334 8 0
                                    

Ikiro pun terus menerus tersenyum membayangkan jika ia benar-benar menjadi pasangan Kyoka,dan saat macaron yang dipesan Kyoka untuk Ikiro sudah sampai,pemuda itu berbagi dengan ibunya,tapi ibunya tiba-tiba berhenti makan dan melihat ke arah Ikiro dengan serius saat Ikiro memberi tau ibunya bahwa Kyoka adalah alpha.

"Nak... Jika Kyoka alpha. Mama mau bilang nanti kalau misalnya kamu berada di heat siklus mu. Jangan.. jangan terlalu dekat dengan alpha. nanti .."

"Lha? Emang kenapa ma?"

"...Mama ada buku tentang omega."

Ibu pemuda itu pun mengambil buku tentang hal-hal omega dirak buku nya dan memberi kan buku itu kepada Ikiro dengan raut wajah yang serius dan lumayan khawatir,pemuda itu pun mengambil bukunya dan mulai membuka buku itu,membaca nya,sambil memakan macaron nya,ibunya pun memberi tau Ikiro, sekalian buku ini di kasih saja kepada nya.

"Di ngertiin juga nak,jadi omega itu lumayan susah. kamu saat di heat siklus mu,kamu harus jaga jarak sama alpha,dan jangan sampai mencium scent dari alpha.."

"Mmh.. Iya ma,makasih yah ma buat bukunya."

"Iya sama-sama  nak."

Ibu Ikiro pun tersenyum lalu duduk disofa dan pastinya hanya nonton siaran,sinetron, atau pun drakor di siang hari,Ikiro pun lanjut membaca buku itu sambil memakan macaron nya,lalu dia pun mengerti dan menutup kembali buku itu dan menaruh bukunya di lemari nya,lalu sesudah ia memakan macaron nya dia membuang sampah nya.

Saat ibu Ikiro sedang nonton siaran disiang hari dia menoleh ke arah Ikiro dan berdiri menghampiri Ikiro,sebelum menghampiri Ikiro pastinya matiin TV nya dulu,ibu Ikiro memegang tangan Ikiro.

"Nak,kamu masih ingat gak kata mama tentang Kyoka?"

"Ingat.. Pembunuh bayaran.."

"Iya! Mama minta kamu harus hati-hati,mama tidak ingin tiba-tiba ada sesuatu terjadi pada mu jika kau terlalu dekat dengan Kyoka.."

"I-iya. ma"

Ikiro meremas tangan ibunya dengan lembut dan mengangguk,memahami perasaan ibunya yang khawatir padanya,Ikiro pun melihat ibunya tersenyum,mengerti bahwa Ikiro paham, Ibunya pun kembali ke sofa itu dan menepuk disampingnya mengajak Ikiro untuk menonton siaran diTV saat siang hari,lalu Ikiro pun tersenyum dan menggeleng kan kepalanya.

"Enggak dulu deh ma."

"Yaudah."

Ikiro pun berjalan ke kamar nya lalu ia pun melompat ke arah kasurnya dan Ikiro mengambil handphone nya di samping meja kasurnya lalu menyalakan handphone nya,dia memencet tombol untuk menelfon Kyoka.

Pemuda itu pun mengarah handphone nya ke arah telinga nya dan menutup pintu kamarnya lalu duduk diujung kasur nya.

...

"Hm? Ikiro?"

"Kyoka.. Aku mau menanyakan sesuatu tapi. jawab yang jujur."

"Iya. Memang nya apaan? Yang cepat ya,Ikiro? Aku lagi ada kerjaan.."

"Hmm,Kamu. Kamu pembunuh bayaran kan?"

"Pertanyaan macam apa itu?.."

Wajah Kyoka pun terkejut, matanya melebar dengan waktu yang pendek dan meneguk ludahnya,Kyoka harus memastikan jawaban yang tepat,tapi yaudah.

Kyoka menjawab sejujurnya saja.

"Mantan pembunuh bayaran."

"Mantan?"

"Iya.. Udahan ya? Kerjaan aku lagi banyak banget Ikiro."

Ikiro pun menutup panggilan nya lalu baring kembali dikasurnya,terlihat bingung dan makin bingung.

Ikiro lagi dan lagi merasa bingung entah kenapa,terus merasa bingung,dan sudah menjelang malam.
.

.

.

Ikiro memutuskan mandi lalu kembali baring dikasurnya,memeluk guling nya dan menutup matanya.

Pada pagi harinya ya seperti biasa.

Kerja

Ikiro melihat Kyoka saat ia sedang ngeprint data-data didokumen,pemuda itu pun melihat Ikiro dan menghampiri nya.

"Ikiro~ Kangen gak? Mau gak nginap dimansion ku?"

Tanya pemuda itu dengan senyum yang menurut Ikiro ngeselin karna itu terlihat cabul.

"Yah. Mau. Tapi nanti gak ada yang namanya ewe-ewe an ya?"

Minta dari pemuda yang lanjut ngeprint data-data yang ada didokumen itu.

Kyoka pun langsung memajukan bibir bawahnya,merasa sedih karena gak bisa ngewe :(.

"Ayolahh,pliss nanti aku beliin kamu taiyaki banyak-banyak!"

"HM??? TAIYAKI??! Mww!! yaudah-yaudah 2 ronde doang."

"oke sayangg~"

Kata pemuda itu yang dari sedih langsung tersenyum lebar,sang manajer,Elia,dia melihat Kyoka dan langsung menghampiri pemuda itu, memegang tangannya.

"Kyokaa hari ini kamu free gak?"

Tanya Elia,lalu dijawab dengan wajah yang dingin dan tatapan yang mengintimidasi sekaligus tajam.

"Bacot. hari ini gw gak free. emang ngapa?."

"O-oh.. gak jadi.. K-Kyoka.."

Sang manajer melihat Ikiro dan mengingat wajah itu,dia merasa curiga karna Ikiro waktu itu bilang ia tidak terlalu dekat dengan Kyoka tetapi setiap waktu saat Elia mengikuti Kyoka diam-diam pasti ada Ikiro.

Elia menggertak giginya dengan amarah dan kecemburuan,dia menarik tangan Ikiro ketempat terpencil dikantor dan menarik rambut Ikiro dengan kuat sambil memarahi ia.

"Bangsat! kata lu waktu itu enggak sedekat itu sama Kyoka! tapi setiap kali dia dimana-mana,kok ada lu kontol!."

Elia pun menampar pemuda itu dan melepaskan rambut ia ditangannya dengan kasar lalu menendang Ikiro dan membiarkan Ikiro sakit di tempat terpencil itu,Elia pun memutar balik  badannya melihat Ikiro terakhir kalinya sebelum meninggalinya.

"Kamu. Sekali lagi dekat dengan Kyoka aku bisa loh memecat mu."

"....野生...."
(....Jalang....)

-----------------------------------------------------------

Work buddies or ... (BXB 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang