Happy reading!
!warn typo!...
Pagi hari ini, (Name) sudah bangun dari pagi sebenernya. Tapi dia masih betah buat work out.
(Name) Kesel sih, kemarin-kemarin dia males latihan, jadi setelah selesai bertarung kakinya waktu itu keram.
Masa iya nanti harus digendong Sakura lagi?, malu lah dia.
(Name) Melirik kearah jam dinding, menampakkan pukul 8.30, (Name) turun dari tiang pull up nya.
Setelah menyelesaikan beberapa set latihan, bahkan sampai mengangkat barbel 45 kg dia bisa.
Jangan sampai nanti digendong Sakura lagi deh.., aduh, mirip tomat nanti mukanya. Kayak kemarin.Lalu (Name) pergi mandi, karena gerah sampai berkeringat begitu. Memakai seragamnya lalu keluar dari apartemen nya.
Apartemen Sakura pun tak jauh dari miliknya, namun rasanya ia masih malu perkara digendong kemarin.
Jadi (Name) memutuskan mampir untuk sarapan di cafe-nya Kotoha.
...
"Kotoha-san Ohayou~," Sapa (Name) membuka pintu cafe membuat bel di atas pintu berdenting. "(Name) Chan? Ohayou~, mau sarapan?," Tanya Kotoha yang sedang mengikat rambutnya.
(Name) Duduk di kursi, sebelah kanannya Sakura nanti. "Iya, tapi nanti aja sih..huft, aku masih capek hehe." Ucap (Name) nyengir, Kotoha hanya geleng-geleng kepala.
"Yaudah, mau minum apa dulu? Kopi?," Tanya Kotoha, (Name) yang sedari tadi menenggelamkan wajahnya di lipatan lengannya. "Mau! Expresso double shoot ya!." Kotoha sedikit membelalakkan matanya lalu mengangguk.
Harusnya sih dia ngopi pas sebelum work out tadi pagi, tapi gpp lah. Kan di sekolah juga pasti olahraga kan? (Gelut).
Tak lama kopi itu selesai lalu disajikan. "Nee, (Name)..rambutmu itu asli? Ah maksudku- apa itu keturunan orang tuamu?." Tanya Kotoha, (Name) menyesap kopinya sebelum menjawab pertanyaan Kotoha.
"Ibuku rambutnya blonde, dan Ayahku putih sedikit silver. Klasik banget kan?, tapi aku juga heran kenapa rambutku beda sendiri dengan kakak-kakakku."
Jawab (Name) menatap cangkir kopinya sendu, "Begitu ya..maaf telah bertanya begitu, (Name) chan punya kakak? Perempuan atau laki-laki?." Tanya Kotoha mengalihkan pembicaraan.
"Satu laki-laki, dan satu perempuan. Rambut mereka juga sama seperti Ayahku," Jawab (Name) Kotoha mengangguk.
Mereka berdua mengobrol tentang banyak hal, seperti tentang sayuran, skincare, haircare, dan Kotoha yang membicarakan beberapa gosip hangat di Kota itu.
Sampai tak lama kemudian Sakura datang dengan menggendong seorang nenek di punggungnya. Saat Sakura datang, Kopi (Name) sudah tinggal setengah.
"Apa?, Sakura ada apa?," Tanya Kotoha yang berdiri di belakang (Name), gadis itu memalingkan wajahnya. Masih malu dengan dirinya yang digendong Sakura kemarin. "Apa perutmu sakit?." Tanya Kotoha lagi.
"Cepat turun!," Ujar Sakura. "Berani-beraninya menjadikan ku kuda pacu!." Gerutu Sakura yang datang sambil menggendong seorang nenek di punggungnya.
(Name) Yang sempat melirik Sakura tak bisa menahan tawanya melihat wajah masam Sakura, "Pfft-." (Name) Menahan tawanya dengan meneguk habis sisa kopi di cangkirnya.
"Ohayou, Kotoha chan!," Sapa nenek tadi kepada Kotoha. "Nenek Sato." Sahut Kotoha, (Name) yang sibuk menahan tawanya bergumam sendiri, "Hah? Nenek Salto?." Alis gadis itu mengkerut, bentar- salto?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absoluty Girl! Wind breaker X Reader! : On going.
Fanfiction- 楽しむ - !Wind breaker Anime alias Manga-nya Satoru Nii. not Wind breaker manhwa! Kehadirannya dianggap sebagai kutukan, dan pembawa petaka. Gadis sekecil itu, berkelahi dengan takdir~ eh wtf-. Gadis kecil, yang dianggap pembawa petaka. Menyebabkan...