1. back(?)

61 11 0
                                    

'Choi Yeonjun'

Anak keluarga choi yg mengesankan. Menjadi seorang pebisnis muda yg namanya dimuat dalam laman terkemuka. Dikarenakan keterampilan-nya dalam terjun di dalam dunia bisnis.pemuda jenius yg dielu-elukan saat ini. Mencetak rekor baru dalam dunia bisnis. Dalam umurnya yg ternilai masih belia.

Tentu, dimata dunia ia sangat diakui. Namun dimata yeonjun. Ia sama sekali belum merasa puas. Ini masih kurang ia belum mendapatkan apa yg ia inginkan.

Lelaki itu menatap langit malam terlihat keruh tanpa bintang. Sesuai dengan suasana hatinya. Ia menelfon ayah dan ibunya. Mengabarkan  keberhasilan-nya dalam terjun ke dunia bisnis.

Ia ingin salah satu dari mereka mengatakan beberapa potong kata affirmasi yg akan membuatmu di apresiasi. Namun nyatanya realita tetap lebih pahit.

Setelah ia berinisiatif menelfon sang ayah, lelaki itu hanya bekata

'Oh iya ,selamat'

Sedangkan sang ibu, mengangkat telfonya saja tidak. Sekarang apa yg yeonjun harapkan?. Apa yg harus ia lakukan untuk dilirik oleh kedua orang tuanya.

Ia merasa ia menjadi sosok paling buruk. Melakukan pekerjaan yg sama sekali bukan minatnya. Bekerja keras sebelum masa-nya. Hanya untuk mendapat lirikan dari kedua orang tua-nya. Ia berfikir jika ia menjadi apa yg kedua orang tuanya harapkan maka ia akan kembali mendapat kasih sayang oleh keduanya.

Namun apa yg terjadi ?, ini gila. Yeonjun merasa buruk saat ini. Air matanya menetes. Bahkan sampai di titik ini baik ayah ataupun ibu-nya tak kunjung meliriknya.

Ia jadi berfikir.

'Jika ia sekarat apa orang tuanya akan peduli pada-nya ???'

Gemerlap penghargaan yg tersusun rapi dalam lemari kaca. Berkilau sangat indah, berapa lama yg ia lakukan hanya untuk mendapatkan seluruh penghargaan itu ?. semua bertujuan sama hanya untuk dilirik oleh kedua orang tuanya. Namun apa sampai di titik ini mereka bahkan tak kunjung datang padanya.

Air matanya jatuh berlinang. Apakah ia harus menyerah ?. Hatinya semakin hancur saat sang ibu memposting foto nya bersama keluarga kecilnya yg baru. Mereka tampak asik berlibur merayakan keberhasilan sang sulung yg baru saja diterima dalam perusahaan.

Ia tak berbohong rasanya sangat sakit. Dulu ia masuk ke dalam perusahaan ternama ibunya tak mengucapkan sepatah kata pun padanya. Bahkan reaksinya seakan itu bukanlah apa apa. Namun apa ini ?

Begitu anak dari pernikahan barunya itu mendapat pekerjaan di perusahaan kecil. Wanita itu merayakan-nya dengan besar besaran. Ia benci.

Yeonjun melangkah membuka kalengan bir. Ya, alcohol untuk pelampiasan. Apa yg yeonjun harapkan kali ini umurnya sudah tua masih mengharapkan kasih orang tua. Ia bahkan tak tau apa itu.

Ia memilih untuk melampiaskan semua rasa sedihnya dengan kaleng bir malam ini. Ia kecewa sudah ia menyesal. Bagaimana bisa ia mengemis kasih sayang pada orang yg meliriknya saja tidak.

Dengan langkah sempoyonga yeonjun mencari kunci mobilnya. Berkendara malam hari tidak buruk kan ?. lagipula tak akan ada yg melarangnya berkendara dalam kondisi mabuk. Tidak ada yg peduli.

Ia membutuhkan hawa baru untuk menyembuhkan kesedihan yg ia rasakan.

Yeonjun gila, lelaki setengah mabuk itu tak peduli apapun. Lelaki itu nekat berkendara dengan kondisi setengah mabuk. Jalanan malam ini sangatlah sepi. Isi otaknya berkecamuk.

Sebuah ide gemerlap muncul dalam otak -nya.

'Apakah jika ia sekarat ayah dan ibunya akan melirik-nya ?'

Lachesism || SobjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang