"Baji tetaplah hidup..."
Deg !..... Suara itu membangunkan lamunan pria culun berkacamata di sana. Baji keisuke, salah satu pria yang di bicarakan tampak tersadar di sana. Ia menatap sekeliling, ia lupa sekarang ia tengah berada di kelas.
"Aneh...siapa itu.." gumamnya bingung di dalam hati.
Tanpa di duga, sebuah benda kecil melayang ke arah dahinya, sesaat ia tersungkur di sana dan di sambut tawa semua siswa.
"BAJI KEISUKE... JANGAN MELAMUN.." ucap seorang guru memarahinya di sana.
Meski begitu, baji hanya menyeringit.
Tak mempedulikan apa yang terjadi dan masih banyak gelak tawa di sana. Perasaan bimbang masih ia pertanyakan siapa sosok yang memanggilnya di sana. Senyuman tulus nan indah dan mata berwarna biru, entah kenapa seperti ikhlas melepaskan."Siapa...dia..." gumamnya sembari kembali membaca dan menyimak buku yang tengah ia pelajari.
Baji hanya melamun di sana, meski ia berusaha mengingat ini semua. Ia berusaha mengingat Senyuman sosok itu, wajah lembut dan Senyuman tulus itu masih terbayang di sana. Entah kenapa dadanya amat sakit ketika ia meneteskan air matanya di sana.
"Ohayou...baji..." kazutora merangkul baji yang masih bengong.
"Eh..em...ohayou..." baji sedari tadi bingung.
"...ada apa kawan.. kau seperti bimbang
...bagaimana dengan penawaranku soal bergabung dengan valhalla?" Kazutora.Baji masih syok, ia benar-benar lupa soal masalah ini. Ia masih bungkam, karena kazutora sangat benci dengan mikey.. tapi ia masih bersama toman di sini. Entah batinnya ingin menolak, hanya karena kazutora teman baik baji
... ia merasa bimbang."Aku tahu kau masih ada dendam dengan mikey.. hanya bisakah kau lupakan soal ini ? Ku mohon masalah sudah selesai.. kak Shinnichiro sekarang masih hidup.." baji.
"Ck..apa bagusnya..ini semua salahnya selama ini.. aku masih tak terima kau dan aku masuk penjara di sana.." kazutora menatap malas.
"Tapi...kazutora.." baji berusaha meyakinkan.
"Pikirkan baik-baik baji.. kalau kau teman baikku.. harusnya kau berpihak padaku.." kazutora langsung pergi dari sana dan tak perduli akan baji yang masih kebingungan.
Deburan angin menyapu wajahnya di sana, ia masih tak percaya dengan kazutora yang penuh dendam di sana.
"...baiklah demi kebaikanmu.. aku ikut
.." baji mengangguk.Kazutora? Tentu saja berbinar senang setelah mendengar pengakuan baji.
"...baji...kau yang terbaik... kita akan lakukan ini demi kebaikan kita... kita akan buat toman hancur dan semuanya ada di genggaman kita.." kazutora.
Baji mengangguk kecil, kazutora melambai pergi dari sana.
Entah kenapa, setelah pertemuan kazutora dan dalam perjalanan pulang, baji terus merasa bersalah di sana. Pikirannya benar-benar kacau, ia tak tahu keputusannya apakah benar atau tidak. Di saat itu ia menatap sosok rambut kuning tengah duduk di sebuah lapangan hijau di sana.
"Bukankah itu chifuyu ?" Ucap baji penasaran.
Ia menatap chifuyu di sana, senyum manis dan bahagia tengah menatap sesuatu di sana, baji semakin penasaran dengan apa yang di lakukan chifuyu di sana.
"Eh...baji-san.. ada apa kau kemari ?" Chifuyu terkejut ketika baji menghampiri dirinya.
"Er...itu...aku hanya penasaran apa yang kau lakukan di sini..." baji bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank you, takemichi
Fiksi Penggemar"tugasku sudah selesai, selamat hidup dengan penyesalan abadi..."