11. Bukan Tuan Putri

3.2K 352 22
                                    

Sebelum baca, boleh di vote dulu ya❤️

***

"Bagaimana keadaan Aland saat ini?" Tanya sang putri pada seorang pelayan yang ikut dengannya.

Sang pelayan yang sedang memasak itu menunduk sambil mengaduk makanan yang saat ini sedang dimasak. "Aland ditempatkan di kamar pangeran Arthur, tuan putri. Bahkan dia diberikan fasilitas yang sangat baik, apapun diberikan untuk Aland. Pangeran Arthur menganggap jika Aland adalah tuan putri" jawab sang pelayan itu.

Sang putri yang mendengarnya mengepalkan tangannya, bagaiman mungkin orang yang dia jadikan umpan agar dirinya selamat ternyata mendapatkan kehidupan yang lebih layak darinya?

Bahkan sang putri harus tinggal di daerah selatan kerajaan Adar agar tidak ada prajurit kerajaan Linor yang dapat menemukannya. Daerah selatan kerajaan Adar adalah tempat yang jarang ada pemukiman didalamnya.

"Bukankah harusnya aku yang berada disana? Karena pangeran Arthur menyukai tuan putri, bukan Aland. Jika aku menggantikannya, bukankah pangeran Arthur akan menghukum pengkhianat Aland?"

Pelayan itu menunduk dan mengangguk menyetujui ucapan sang tuan putri. "Benar tuan putri. Aland sudah semakin berani, dia harus segera diberikan pelajaran. Hamba bahkan melihatnya pernah berdua bersama pangeran angeran Alaric"

Sang putri semakin marah mendengar cerita dari pelayan kepercayaannya. Dalam hati berkata jika sang putri tak terima jika Aland mendapatkan sesuatu yang harusnya sang putri dapatkan.

"Tuan putri, mau sampai kapan kita berada di daerah selatan?" Tanya sang pelayan.

"Aku sedang menunggu waktu yang tepat, Tarika"

***

"Sekarang kau hanya perlu mengantarkan makanan ini ke dalam kamar pangeran Arthur, lalu berikan pada tuan putri. Teliti wajah tuan putri apakah benar dia tuan putri atau bukan"

Ramiel mengangguk paham dengan penjelasan Jirai, lebih tepatnya ini adalah perintah dari pangeran Arthur. Sedangkan pangeran Arthur sendiri saat ini sedang ada urusan bersama sang raja, jadi ramiel hanya menerima titah Jirai untuk menjalankan misinya.

"Bagaimana jika Aland mengenalku? Bagaimana jika dia menanyakan banyak pertanyaan sedangkan aku hanya dititahkan untuk mengantar makanan saja" tanya Ramiel bimbang. Pikiran ramiel terus berputar bagaimana jika Aland mengenalinya dan bagaimana selanjutnya?

Jirai tampak berpikir ketika mendapatkan pertanyaan yang diberikan Ramiel. Ertanyaan itu tidak terpikirkan oleh Jirai, pangeran Arthur hanya menitahkan untuk memberikan makanan saja dan melihat wajah sang putri apakah benar tuan putri atau Aland.

"Bagaimana jika kau memakai cadar juga?" Tanya Jirai memberikan sebuah saran yang menurut Ramiel sedikit aneh. Untuk apa memakai cadar? Bukankah itu semakin membuat Ramiel terlihat aneh dan mencurigakan?

"Ku rasa itu bukan solusi yang tepat" gumam Ramiel namun dapat di dengar oleh Jirai. "Lalu bagaimana? Apa kau memiliki solusi?" Tanya Jirai yang sudah terlihat kebingungan.

Ramiel tampak berpikir untuk menemukan sebuah solusi. "Bagaimana jika aku memakai sebuah topeng?"

"Itu sama saja ide yang bodoh. Saranmu hampir sama dengan saran yang kuberikan!" Kesal Jirai.

Ramiel menggaruk rambutnya yang tidak gatal, hanya ide itu yang ada di kepalanya.

"Bagaimana jika kita masuk ke dalam kamar berdua. Kau hanya perlu berjalan sambil menunduk, sebisa mungkin wajahmu jangan sampai terlihat olehnya. Lalu aku akan berbicara dengan sang putri untuk mengalihkan perhatian sang putri, dan kau dapat melihat wajahnya. Bagaimana?" Tanya Jirai.

Prince Of LinorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang