bab 10 mengkehitbah

97 7 0
                                    

"yasudah saya pamit dulu nya," ucap sukur pada pak kyai

"Iya," ucap kyai Rehan

Pak sukur pun menyalami punggung tangan kyai Rehan dan di ikuti oleh umi dan nur tapi mereka menangkup kan tangan ya di d@d@

"Assalamu'alaikum," ucap sukur kepada kyai.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, hati-hati di jalan" ujar kyai Rehan saat sudah keluar rumah.

"Iya"ucap sukur dan langsung menjalankan mobilnya keluarga gerbang pesantren

"Kamu, langsung istirahat aja,"ucap umi kepada anak nya yang masih senantiasa melihat pemandangan rumah nya

"Na'am" ucap nur dan langsung menaiki anak tangga

Ceklek

"Akhirnya aku bisa ngerasain di kamar ini lagi," ujar nur kegirangan sampai berguling-guling di kasur

"Eh iya, aku mau liat beskem lah,"ujar nur dan beranjak dari tempat tidur ke lemari

"Emm, pakai baju apa ya?," Tanya nur saat melihat baju-baju nya

"Pakai yang ini aja deh"ucap nya saat mengambil gamis berwarna merah muda dan di padukan oleh hijab yang berwarna putih sangat bagus di pakai oleh nur yang memiliki Madan yang tinggi dan kulit yang putih

Nur pun turun ke bawah

"Umi, aku izin ke beskem ya,?" Tanya nur saat melihat umi nya sedang duduk di ruang tamu

"Kamu gak capek apa, dari perjalanan jauh,?" Tanya umi saat melihat anak nya yang sudah rapi

"Gak kok mi, aku pergi dulu, ya assalamu'alaikum," ucap nur sambil menyalami punggung tangan Abi dan umi nya

"Wa'alaikumsalam, hati-hati, di jalan,"ujar umi kepada nur.

Nur pun menjalankan motor sport milik nya

"Kamu kenapa le, dari tadi kayak lagi ada pikiran" ucap Abi saat melihat Fatih yang murung

"Menurut Abi, kalok aku langsung mengkehitbah nya, langsung nanti malam, apa Abi keberatan?" Tanya Fatih pada abinya

"Ya gak papa sih, tapi apa dia sudah di rumah?" Tanya umi

"Kalok Abi, sih terserah kamu aja," ucap Abi.

"Udah sih mi, yang tadi izin pulang" ucap Fatih.

"Kamu mau mengkehitbah nur?" Tanya umi.

"Iya mi," jawab Fatih.

"Owh, emang kamu tau tempat tinggal nur?" Tanya umi.

"Udah sih mi, tadi sempet tanya sama temen nya" ucap Fatih.

"Yaudah kamu siapin aja, semua nya, Abi mau ke kantor pesantren dulu, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, " ucap Abi dan berjalan menuju ke kantor pesantren

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, "ucap umi dan Fatih

"Yaudah, umi ke belakang dulu, bikin makan "ucap umi

"Iya, mi" ucap Fatih

"Assalamu'alaikum, penghuni beskem," ucap nur saat memasuki beskem nya

"Wa'alaikumsalam, Weh ada yang berubah nih dari bos kita" ucap Zahra saat melihat nur berpenampilan berbeda dari biasanya

"Iya, tumben bos" ucap Tania.

"Yakan gue mondok we" ucap nur.

"Eh jawaban nya, gak berubah, tetep gue"kata Zahra tertawa

"Iya juga ya," ucap nur tersadar dari yang dia bilang tadi

"Yaudah gue, pulang dulu nya, karna masih capek, pulang dari pesantren, langsung ke sini" ucap nur.

"Assalamu'alaikum," ucap nur dan langsung keluar beskem nya.

"Assalamu'alaikum, umi, Abi," ucap nur saat memasuki rumah nya.

"Wa'alaikumsalam, sana masuk, pasti belum makan kan?" Tanya umi.

"Iya, mi, hehe" cicit nur

Selesai memakan makanan ya nur pun duduk di depan tv Sambil memutar kartun Upin Ipin

Malam nya niat Gus Fatih inggin mengkehitbah nur pun jadi dan keluarga dalem pun sudah menuju ke rumah nur

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap kyai Rehan.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, silahkan masuk pak kyai," ucap sukur

"Na'am" ucap kyai Rehan

Mereka pun memasuki rumah nur

"Sebentar, saya panggil kan, nur nya," ucap sukur dan berjalan menuju kamar anak nya

"Iya"ucap nyai Nurul.

Tok-tok
Ceklek

"Nur itu ada pak kyai dan Bu nyai" ucap Abi sukur

Membuat nur merasa heran kenapa pak kyai dan Bu nyai ke sini perasaan aku gak pernah buat salah yang fatal banget deh tanya nur di dalam hati

"Eh, iya bi kita turun nya bareng ya" ucap nur dan langsung mengandeng tangan Abi nya

Sesampainya nur pun menduduki tempat di sebelah umi nya

"Langsung saja ya biar anak saya yang bicara" ucap Rehan

"Kedatangan saya ke sini inggin mengkehitbah nur untuk menjadi istri saya apa kah kamu bersedia?" Tanya Fatih

"Kenapa tiba-tiba Gus?" Tanya nur.

"Karna saya, sudah berjanji, siapa yang , menabrak dada bidang saya, selain umi dan adik saya, akan saya nikahi secepatnya, "ucap Fatih panjang lebar

Aku Bersamamu Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang