Prolog

186 10 1
                                    


Jakarta, 11 April 2041

" Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap berada didalam rumah. Sampai waktu yang belum ditentukan " Klik. " Huftt, apa yang sebenarnya terjadi!? "

Sudah hampir 2 hari siaran mengenai peringatan untuk tetap dirumah selalu diputar, ini mengingatkan sebagian orang pada wabah penyakit beberapa tahun lalu. Lebih tepatnya pada tahun 2019 sampai 2022, huh. Tak terasa itu sudah 19 tahun yang lalu.

" Frey, apa besok kamu jadi mengunjungi ku?  "

" Ntahlah, peringatan di televisi sudah berkali-kali diputar. Sepertinya masalah kali ini serius "

" Hey! ayolah rumahku dan rumahmu hanya terhalang 2 blok saja! " terdengar tawa dari seberang sana.

" Baiklah, sampai jumpa besok Flora " Klik. Ia memutuskan saluran telepon tersebut secara sepihak. Dirinya tersenyum ketika melihat beberapa umpatan yang diberikan oleh seseorang melalui room chat dari seberang sana.

Freya tak ambil pusing dengan gadisnya, gadis itu akan kembali terdiam ketika diberikan sogokan eskrim. Pikirnya. Ia sedikit mengintip dari balik jendela, terdengar beberapa sirine diluar sana. Bahkan sesekali terdengar suara dengung helikopter dari atas langit.

" Huh, bagaimana aku bisa tertidur malam ini jika suara-suara ini terus mengganggu " gerutunya.

°°°°°

Berbeda dengan suasana sebelumnya, kini dipusat kota sudah sangat mencekam. Beberapa mobil sudah terbalik bahkan ada sebagian yang sudah terbakar.

Kaca gedung dan toko sudah banyak yang pecah, supermarket maupun mini market menjadi sasaran utama para penjarah. Beberapa barikade polisi juga sudah ditempatkan dibeberapa titik kota. Mencegah kerusuhan semakin meluas.

" Granat! " Blam. Tanah sedikit bergetar ketika terjadi sebuah ledakan dari sebuah granat yang dilemparkan. " Sial, mereka tidak ada habisnya! "

" Apapun yang terjadi jangan sampai mereka melewati batas ini " Gwarrr" Arghh " tak lama anggota kepolisian tersebut mulai menunjukkan gerak gerik yang aneh. Lengannya hampir terputus ketika salah satu dari warga yang mereka tembaki menggigitnya, tapi tunggu anggota tersebut seperti tidak merasakan sakit. Ia berlari menuju  salah satu teman kepolisiannya.

" Aldo! Sadarlah! " salah satu mereka mencoba untuk menahan anggota yang mulai menggila tersebut. krak. Bunyi patahan tulang terdengar ketika salah satu dari mereka memelintir anggota yang bernama Aldo tersebut. " Maaf, aku tidak senga- Arghhh " anggota tersebut berteriak ketika Aldo berhasil menggigit lehernya. " Le-lepas. Arghhh " teriaknya.

Dan tak lama anggota tersebut berperilaku sama seperti Aldo. Ia mulai menggila, menyerang teman-temannya yang lain. Sampai akhirnya barikade mereka tidak bisa dipertahankan. Warga yang menggila tersebut berhasil menerobos barikade mereka.

°°°°°

See you guys!

Main Character! Run And Hide :

https://vt.tiktok.com/ZSY2eoSNb/



RUN AND HIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang