Flashback
Vahira yang tadinya akan bolos ke taman belakang tidak jadi akibat dia mendengar suara gaduh dari arah gudang.
"Nurut sama gue, lo mau beasiswa lo di cabut, lo ingat kan siapa gue disini"
Sembari kakinya menendang dan tangannya menjambak rambut anak cowo itu, tidak ada perlawanan dari anak tersebut membuat vahira geram, dia paham kondisi ini langsung saja dia menghampiri mereka dan
Duagh
"Lo ga mungkin ga ingat kan posisi gua disini apa, lo mau gua keluarin dari sekolah ini?" setelah dia menendang perut cewe gila itu.
"Babu" ejeknya ketika melihat antek antek mala membantunya dan keluar dari gudang
Dia menghampiri lelaki tersebut dan membantunya berdiri
"Lo gapapa kan?"Yang di tanya malah menunduk dan mengangguk takut
"Lo gausah takut sama gue, setelah ini lo harus ke ruang kepala sekolah untuk menceritakan kasus ini" terangnya
Mendengar kata kepala sekolah laki laki itu langsung menegakkan kepala dan menggeleng sambil matanya berkaca kaca dia tidak mau di keluarkan dari sekolah ini, dia pernah melaporkan kasus ini ke kepala sekolah tapi dia hanya menelan rasa kecewa ketika beasiswa nya disangkut pautkan lagi.
Vahira tersenyum sembari mengusap lebut rambut lelaki itu
"Lo gausah takut ada gue, gue juga nanti di panggil gara-gara kasus tadi""Maaf" dia merasa bersalah harusnya dia tidak membawa orang lain dalam masalahnya.
"Maaf kenapa" Ujarnya bingung
"Maaf karna aku kamu jadi kebawa bawa" ungkapnya
"It's okay, ayo" menarik tangan yang kecil itu keluar dari gudang
"sebentar duduk disini dulu gua mau cari kotak obat" yang langsung di turuti oleh lelaki tersebut
"Nama lo siapa"
"Nama aku gilang rakasya anugerah" vahira mengangguk sebagai balasan jawaban.
Setelah selesai mengobati luka anak laki laki tersebut tiba - tiba pintu di ketuk oleh seseorang yang membawa pesanannya.
"Makasih ya de nanti uangnya gue tf"
"Yoi, yaudah kalo gitu gue duluan"
"Ayo makan dulu" dia sungguh sangat lapar niatnya tadi ke taman belakang ingin makan tetapi tertunda dengan kejadian ini.
"Gausah aku bawa bekal, kamu aja yang makan" sebenarnya dia lapar cuman dia gamau jadi orang yang gatau diri
"Bekalnya nanti aja di makannya pas istirahat ke 2, sekarang makan yang ini dulu, mumpung masih anget" menyerahkan makanan kepada lelaki itu
"Makasih banyak ya" Tersenyum, dia mulai memakan makanan itu,enak bahkan sangat enak, dia ga pernah jajan di kantin karna harganya yang sangat mahal.
Setelah beres makan tiba-tiba dia di panggil oleh kelapa sekolah ke ruangannya.
"Gue pamit mau ke ruang kepsek, kalo lo masih mau tiduran disini,tiduran aja" pamitnya
"Ngga,aku mau ikut"
Vahira mengangguk dan membiarkan gilang ikut, gilang bisa menjadi bukti bukan untuk menghilang hama di sekolah ini.
"OH JADI INI YANG SUDAH NENDANG PERUT ANAK SAYA, PUNYA NYALI APA KAMU SAMPE NENDANG PERUT ANAK SAYA"
Vahira yang baru masuk bersama gilang tiba-tiba telinganya terasa berdenging ketika mendengar suara teriakan itu. dia melenggang masuk dengan tidak sopannya dan duduk di kursi,dia juga mengajak gilang untuk duduk di sebelah nya.
"sebelum anda memarahi saya lagi tunggu wali saya dahulu, beliau sebentar lagi akan sampai disini" ucapnya ketika ibu itu siap-siap mau memarahinya lagi
"Permisi" Ucap seseorang
"Pa wirawan" Ucap mereka serempak
Dia mengangguk sembari melihat cucunya yang anteng ayem di situasi seperti ini
"Ada apa ini" to the point
"Begini pa vahira sudah melanggar peraturan sekolah,dia menendang salah satu mahasiswi disini, saya terpaksa harus menghukum vahira dengan skor selama seminggu" dengan rasa sesal
"Bener itu anak saya sampai masuk rumah sakit gara-gara cucu anda" Ucapnya mamah mala
Brukk
Vahira menggebrak meja dan melemparkan flashdisk ke arah sang opah, dia tidak mempedulikan sopan santun walaupun ada opah nya disitu, dia sudah amat kesal dengan ocehan mereka.
"Opah bisa lihat semua kejadiannya di flashdisk itu, aku sudah cari informasinya lewat anak buah dady, begitu opa tau apa isi flashdisk itu aku mau raka pindah kelas yang sama dengan aku, dan aku mau opa harus mengeluarkan semua yang terlibat, hapus juga donatur di sekolah ini, walaupun opa akan rugi besar aku gapeduli, yang penting hama di sekolah menghilang "ucapnya tegas, opa yang mendengar itu tersenyum kecil. dia sangat bangga memiliki cucu seperti vahira,
vahira beranjak dari bangkunya untuk pergi dari ruang itu tapi sebelum itu dia menyembulkan kepalanya seraya mengatakan
" Aku mau kepala sekolah itu di pecat sekarang juga, jangan di beri uang pesangon, pecat dia secara tidak terhormat " lalu melenggang pergi bersama raka.
![](https://img.wattpad.com/cover/369497084-288-k279548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Vahira
Teen FictionDia lebih senang menjalin hubungan dangkal dan tidak serius. Dia sangat sulit untuk jatuh cinta, kalaupun dia memiliki suatu hubungan dia tidak pernah memakai hatinya, Dan tidak akan berlangsung lama. Dia itu friendly, terkadang semua orang mengsa...