Part 2: Perut Abdi Adalah Aset

161 1 0
                                    

"Oke, kamu bisa pulang sekarang... Serahin aja anakmu ke kita-kita..."
Ucap bang Tora kemudian.

"Pokoknya, bang Tora bebas lakuin
apa aja ke perut Abdi... Tapi, tolong
jangan bunuh Abdi... Apapun yang
terjadi, jangan sampai Abdi mati... Abdi ini anakku satu-satunya..." 🥺
Pinta ayah Abdi sambil berbisik supaya tak terdengar oleh Abdi.

"Baiklah, Abdi dipastikan aman tapi perutnya jadi milikku hari ini..." 😏
Ujar bang Tora menyeringai.

Abdi yang berdiri diam agak jauh sama sekali tidak mengetahui apa yang direncanakan oleh ayahnya. Abdi sungguh tidak tahu apa yang akan menimpa dirinya hari ini 😨

"Abdi, bapak tinggal dulu sebentar... Kamu ke sini aja sama bang Tora..."
Panggil ayah Abdi.

"Buruan ikut kita masuk ke dalam!"
Ajak bang Tora kemudian.

Abdi kini memasuki bangunan itu bersama bang Tora dan anak buah setianya. Abdi memperhatikan ke sekeliling bangunan yang belum pernah didatanginya sebelumnya.

DUAKKHHH!!!

Tengkuk Abdi dipukuli dengan kayu oleh salah satu anak buah bang Tora. Hanya sekali pukul saja, dia berhasil membuat Abdi sampai jatuh pingsan.

"Lepas bajunya dan ikat dia!"
Perintah bang Tora.

Seluruh anak buah bang Tora segera melepaskan baju Abdi dan mengikat Abdi yang sudah bertelanjang dada. Kedua tangan Abdi terikat ke atas, mempertontonkan bulu ketiaknya yang lebat bagaikan hutan rindang.

 Kedua tangan Abdi terikat ke atas, mempertontonkan bulu ketiaknya yang lebat bagaikan hutan rindang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Tora kaget melihat tubuh Abdi. Siapa sangka, anak pendiam satu ini rupanya memiliki badan yang atletis. Bahkan, perut Abdi nampak sixpack. Lekukan berkotak-kotak enam jelas tercetak pada perut Abdi yang tipis.

"Anjirr, perutnya bagus bangett!" 🤤 Puji bang Tora.

Bang Tora tak bisa menahan dirinya untuk meraba perut sixpack si Abdi. Perut Abdi tipis tapi berkotak-kotak. Otot perut sixpack Abdi terasa keras bagaikan batu-batu yang bersusun.
Bang Tora merasakan denyut perut
Abdi Saat menekan pusarnya Abdi.

"Mantap sekali perutnya..." 😋
Puji bang Tora sekali lagi.

BUGGHHH!!!

Bang Tora segera memulai aksinya. Dalam sekejap, Abdi pun tersentak bangun karena perutnya tiba-tiba
ditonjok kuat-kuat oleh bang Tora.

"Aaakkhhh..."
Erang Abdi.

BUKK!!!

BUUKKK!!!

BUUKKHHH!!!

"Ughh..." 😣
Abdi menjerit kesakitan.

Abdi ingin memegang perutnya yang amat kesakitan tapi tak bisa karena
kedua tangannya itu terikat ke atas.

BUGGHHH!!!

BUKKHHH!!!

BUAAGGHHH!!!

Pukulan bertubi-tubi menghujam perut Abdi yang tipis tanpa henti.

"Ohookkk..."
Abdi terbatuk-batuk.

Air liur Abdi sampai menetes-netes dari sudut bibirnya itu dan bahkan
Abdi merasa hampir mau muntah.

Bang Tora akhirnya berhenti sejenak dan memberi waktu bagi Abdi untuk bernafas lega usai perutnya disiksa.

"Kamu kaget kan? HAHAHA!!!"
Tanya bang Tora sambil tertawa.

"K-kenapa aku disiksa, bang?" 😨
Tanya Abdi dengan wajah memelas.

"Tanyain aja sendiri sama bapakmu, kenapa bisa kamu dibawa ke sini..."
Jawab bang Tora tanpa memberikan penjelasan yang pasti kepada Abdi.

"Abdi cuma ingin ngebantuin bapak buat lunasin seluruh hutang nya..."
Ucap Abdi dengan polosnya.

"Benar! Ini caramu membantunya! Ayahmu sendiri yang memintaku untuk menyiksa perutmu, Abdi!"
Sahut bang Tora tersenyum miring.

DEEGGG...

Abdi seketika tertegun mendengar ucapan bang Tora. Mana mungkin ayahnya akan tega melakukan itu demi melunasi semua hutang nya.

"T-tapi... Nggak mungkin kan bapak setega itu ngelakuin ini ke Abdi..."
Bantah Abdi masih tidak percaya.

"Perutmu adalah jaminan bapakmu!Bapakmu nggak perlu terburu-buru buat ngelunasin semua hutang nya selama aku masih boleh menyiksa perutmu sepuas hatiku, Abdi..." 😏
Ujar bang Tora menyeringai.

"Bapak kejamm... Keterlaluann..." 😣
Keluh Abdi tidak terima.

Tatapan Abdi nampak berkaca-kaca. Raut wajahnya jelas menunjukkan bahwa dia tak rela disiksa karena perjanjian yang sudah disepakati ayahnya Abdi dengan bang Tora.

"Beruntung sekali bapakmu punya anak laki-laki yang sixpack seperti kamu, Abdi... Karena perutmu itu cocok banget dijadiin samsak!" 😏
Timpal bang Tora menyeringai.

BUGGHHH!!!

BUKKHHH!!!

BUAGGHHH!!!

Ternyata, bang Tora melanjutkan siksaannya ke perut sixpack Abdi. Memang hanya perut Abdi yang
menjadi sasaran untuk ditonjok.

"Hoeekkk..." 🤮

Abdi memuntahkan isi perutnya. Mulutnya menyemburkan cairan bening dan kental karena dirinya belum makan apapun sejak pagi. Perutnya yang kosong membuat dirinya semakin lemah dan lesu.

"Hahh... Hahh..." 😓
Abdi terengah-engah.

Perut Abdi kini merah padam akibat pukulan berkali-kali dari bang Tora sampai Abdi benar-benar kesakitan.

*BERSAMBUNG*

Jangan lupa like dan komen yaa...

Jangan lupa like dan komen yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Sedih AbdiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang