Tik tok, tik tok...
Suara jarum jam berbunyi, mengingatkan Claire akan waktu yang terus berjalan. Pikirannya masih terusik oleh Varo, sosok yang begitu berbeda baginya.
"Haduh, kok gw masih kepikiran ya soal Varo, soalnya dia beda banget," gumam Claire dalam hatinya.
Saat itu, Kezia membuka buku pelajarannya, "Hey, Lu udah kerjain tugas matematika belum?"
"Oh ya, udah, tapi gw lupa tinggal satu nomor lagi," jawab Claire sambil sedikit panik.
Kezia menyadari ada sesuatu yang mengganggu Claire, "Kok gw liat-liat lu kayaknya beda ya, apa ada hal yang lagi lu pikirin? Cerita aja, Re."
Claire pun akhirnya membeberkan perasaannya, "Iya nih, semalam mak gua tiba-tiba tau tentang Varo, gw juga bingung siapa yang kasih tau. Terus, Varo juga akhir-akhir ini beda ke gw," ucapnya dengan wajah murung.
"Aduh, kalau soal itu, gw juga gak tau sih, Re," ujar Kezia dengan simpati.
Claire kemudian mengungkapkan keinginannya, "Gw pengen tulis surat cinta buat Varo," ujarnya kepada Kezia.
"Ya udah, terserah lu," jawab Kezia singkat.
Dalam kebingungan dan gejolak perasaannya, Claire pun memutuskan untuk menuliskan perasaannya dalam sebuah surat cinta untuk Varo.
Tak lama setelah keputusannya, Claire mulai menulis surat yang berisi keluh kesah hatinya untuk Varo, dengan penuh harap dan keteguhan hati.
Begini isi surat yang di tulis oleh Claire
Teruntuk Varo Alexander,
"Hai, Roo. Ini gw, Claire. Varo, gw minta maaf jika ada kesalahan yang pernah gw lakukan terhadap lu. Gimana kabar lu? Gw harap semuanya baik-baik saja di sisi lu. Jujur, gw suka sama lu. Gw kadang merasa cemburu, Roo, ketika ngeliat lu deket deket sama perempuan lain. Dan yang paling mengganggu, kadang lu muncul dalam mimpi gw , Roo. Sungguh menyebalkan, tapi juga membuat hatiku berbunga.
Roo, jangan pernah berubah, ya. Dan jangan pernah meninggalkan gw. Gw sayang sama lu, Roo. Baliklah seperti dulu, Alvaro Alexander yang dulu gw kenal. Jika ada kesalahan yang pernah gw perbuat terhadap lu , tolong katakan saja. Gw akan selalu ada di sini untuk lu". Thank youu
Dari
Claire
Setelah Claire menuliskan surat tersebut, ia segera melipatnya dan memasukkannya ke dalam amplop dengan hati yang berdebar. Namun, kehadiran Chole menghampiri Claire memecah keheningan.
"Wih, apa tuh?" tanya Chole dengan rasa ingin tahu yang khas.
"Apaa yaa, mau tau aja deh. KEPO," jawab Claire sambil tertawa kecil.
"Oh, gw tau itu pasti surat cinta buat Varo, kan?" Chole tersenyum lebar.
"CIEEE CIEEE TEMEN GUEEE," ledek Chole sambil mengejek Claire.
"STOP yaa, stop yaa, awas ya, Chlo," balas Claire sambil tertawa.
"Iya, iya, tapi boleh gw baca gak?" Chole meminta izin untuk membaca surat itu.
"Ihh, ya udah deh," Claire memberikan surat itu kepada Chole dengan pasrah.
Chole membaca surat tersebut dengan antusias, tersenyum lebar, bahkan tertawa kecil di beberapa bagian.
"Chlo, Chlo, udah ah, bentar lagi mau mulai pembelajaran lo, nanti kalau guru masuk gimana?" Claire mencoba mengingatkan.
"Ihh, bentar dulu ini, bentar lagi," balas Chole sambil tetap fokus membaca surat.
Namun, saat mereka sedang asyik memperdebatkan surat itu, Bu Ratna tiba-tiba muncul.
"Claire, Chole, kalian lagi ngapain?" tanya Bu Ratna dengan suara tegas.
"Anuhh, buu, ehhh," jawab Chole gugup.
Claire buru-buru mencoba menyembunyikan suratnya di belakang badannya, namun sayangnya Bu Ratna sudah melihatnya.
"Sini, coba apa itu," Bu Ratna merasa penasaran.
Claire menyalahkan Chole, "Elu sih."
"Kok gw sih," sanggah Chole, tidak mau disalahkan.
"Hei, sini cepat, mana coba, ibu lihat," desak Bu Ratna dengan nada yang semakin tinggi.
Claire menolak untuk memberikan surat itu, namun Bu Ratna bersikeras untuk melihat isi surat tersebut.
"Claire, cepat, kalau kamu tidak kasih ibu, ibu tidak akan melanjutkan pembelajarannya," tegas Bu Ratna.
"Cepet dong," ujar teman-teman mereka yang lain.
Akhirnya, dengan air mata menggenang di matanya, Claire maju dan memberikan surat tersebut kepada Bu Ratna.
"Ini bu," ucap Claire dengan gemetar.
Tak lama setelah membaca surat tersebut, Bu Ratna terkejut dengan isinya.
"Claire, ini kamu yang menulis?" tanya Bu Ratna dengan ekspresi kaget.
"Emm, itu temen aku yang suruh nulis, Bu," jawab Claire dengan canggung, memilih untuk berbohong.
"Yakin? Kamu ini masih SMP, Claire, kamu ini juga murid berprestasi. Jangan sampai nanti gara-gara cinta, prestasimu jadi turun," nasihat Bu Ratna dengan penuh perhatian.
Dalam kebimbangan dan kekhawatiran, Claire berusaha menjaga rahasianya terkait surat cinta untuk Varo. Namun, pertanyaan Bu Ratna dan tekanan dari lingkungan sekitarnya membuatnya semakin terjepit dalam situasi yang rumit.
Setelah kejadian tersebut, Kezia segera buru-buru memberitahu Maya.
Setelah pulang sekolah, Claire langsung bergegas menuju rumah. Namun, tanpa diduga, Maya pulang lebih cepat dari tempat kerjanya hari ini.
"Claire, sini, duduk kamu," panggil Maya dengan suara lembut.
"Iya, Ma, ada apa?" tanya Claire sambil duduk di dekat Maya.
"Tadi kamu di sekolah kenapa? Mama sudah tahu dari teman kamu," Maya bertanya dengan tangan dilipat di depan dada.
Claire menjawab dengan cepat, "Gak kok, Ma, tadi cuma salah paham. Sudahlah, Ma, Claire mau ke kamar dulu mau bersih-bersih badan."
"Yakin?" Maya masih penasaran dengan kejadian di sekolah.
"Iya, Ma," jawab Claire dengan ekspresi malasnya, terlihat agak kesal karena sering ditanya-tanya oleh ibunya.
"Aduh, sebenernya siapa sih teman gue yang mulutnya kek ember begitu. Lihat aja kalau ketahuan, gw pites pala nya," keluh Claire dengan ekspresi kesal.
Maya memperhatikan ekspresi Claire yang terlihat kesal dan mulai merasa khawatir. Namun, Claire dengan cepat bergegas ke kamarnya, meninggalkan Maya dengan pertanyaan yang belum terjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjelajahi Labirin Cinta
RomanceKehidupan tentang dua remaja bernama Claire dan Alvaro. Mereka berdua awal nya adalah sahabat namun, Benih benih cinta mulai timbul di antara mereka berdua. Banyak konflik yang menerjang mereka. Apakah mereka berdua akan sanggup melaluinya atau meny...