10. Dibalik Pintu Tertutup

64 59 1
                                    

"Sebenernya, gw gak mau juga sih kek gini, tapi ya mau gimana lagi," ujar Kezia sambil sibuk membuat tugas di tabletnya.

"Hai Kez, kenapa lu? Tadi gw denger lu gak mau kek gini, maksudnya?" tanya Chloe tiba-tiba ikut nimbrung.

"Ehh, engga, lu salah denger kali," Kezia buru-buru mengelak.

"Eh, btw Kez, lu tau gak siapa yang tukang ngadu-ngadu ke mamanya Claire tentang dia sama Varo?" tanya Chloe penasaran.

"Aduh, kalau itu sih gw gak tau ya, mending lu sana aja, gw lagi sibuk," jawab Kezia dengan ekspresi malasnya saat ditanya oleh Chloe

"Kok lu gitu sih, bukan bantu mikir, Claire kan temen lu juga. Gimana sih lu?" tambah Chloe

Kezia terus sibuk dengan tugasnya, tetapi dalam hatinya, ia merasa gelisah. Dia tahu bahwa dia adalah orang yang menyebarkan berita tentang Claire dan Varo ke mamanya Claire. Namun, Kezia tidak berani mengakui kesalahannya. Setiap kali Chloe membawa topik itu, Kezia semakin merasa tertekan.

"Ih, bodo lah, gw dikacangin kenapa sih, Kez?" Chloe terdengar kesal.

"Apa sih, anjir, sana deh."

"Jangan-jangan lu tau sesuatu ya, Kez. Coba jawab jujur sama gue," Chloe menatap Kezia dengan tajam.

"Tau apaan sih, anjir, gw gak tau apa-apa, urus aja sana sendiri, gue gak mau ikut-ikutan."

"Claire, emangnya ada salah sama lu, Kez? Lu sampe begitu banget deh," Chloe menggelengkan kepalanya lalu meninggalkan Kezia.

                         ~💖💖💖~

"Woy, kok lu diem-diem banget hari ini? Ada apa sih," Kevin memandangi Aaron.

"Apa sih, anjing, modus lu liat-liat gua."

"Sih, Varo kemana tuh? Biasanya main bareng kita," Kevin sambil mengambil cemilan.

"Paling bentar lagi dateng, tenang aja dulu."

"Maap-maap, telat," Varo sambil membuka jaketnya.

"Nah, tuh dateng orangnya, panjang umur," Aaron sambil tersenyum tipis.

"Abis dari mana lu, Ro?" Kevin sambil melihat penampilan Varo.

"Gak abis dari mane-mane."

"Abisnya tumben lu rapi banget, biasanya kek belom mandi 3 hari lu, Ro," Kevin tertawa.

"Anjir, gw tadi abis ikut mak gw temenin dia belanja," Varo menjawab spontan.

"Oh, gw pikir lu abis jalan sama cewek," Aaron dengan kata-kata ngeletuknya.

"Gak anjeng, eh, bagi dong cemilannya, makan berdua aja lu," Varo menarik cemilan yang dipegang Kevin.

"Ro, lu udah tau belom?" Aaron mengecilkan suara TV.

"Belom lah, orang lu aja gak kasih tau gua, gimana gua mau tau?"

"Eh, jangan dikecilin dong, gak kedengeran," Kevin mengambil remote TV.

"Kenapa, ada berita?" Varo dengan wajah penuh penasaran.

"Tadi, Claire, dia kayak kena ceramah gitu, Ro, sama Bu Ratna. Gara-gara dia buat surat gitu, Ro," Aaron sambil berusaha menjelaskan.

"Kenapa dimarahin, ege, kan cuma surat?" Varo heran.

"SURAT CINTA, ROOO, kayaknya buat lu tuh, hahahaha," Kevin sambil tertawa.

"Bodo amat lah, lagian bukan urusan gw," Varo dengan nada cueknya.

"Yeee, serah lu, Ro."

                          ~💖💖💖~

Kring, kring, kring...

Suara telepon berbunyi, memecah keheningan di sekitar.

"Claire, gw udah di depan rumah lu, bukain dong pintunya," Chloe duduk di teras halaman rumah Claire, menunggu dengan gelisah.

"Okee, sabar," Claire buru-buru turun ke bawah untuk membuka pintu.

"Lama amat lu, Claire, gw sampe haus nih. Untung tadi ada tukang es cendol lewat, jadi gw beli dulu," Chloe sambil menikmati es cendolnya dengan penuh kelegaan.

"Ya, lagian lu mau ke sini gak bilang-bilang, gimana sih kebiasaan. Ya udah, masuk-masuk," Claire mempersilahkan Chloe masuk ke dalam rumahnya.

"Eh, Chloe, kirain tante siapa," Maya menyapa Chloe dengan senyum ramah.

"Hehe, iya, Tan, gimana kabarnya?" Chloe menjawab sambil tersenyum.

"Baik kok," Maya menjawab sambil tersenyum hangat.

"Tan, Chloe ke kamar Claire dulu ya."

"Ya udah, sana, main yang lama juga gak apa-apa," tambah Maya.

"Makasih ya, Tan," Chloe sambil menaiki tangga dengan langkah ringan.

Sesampainya di kamar Claire, Chloe duduk di kasur sambil membawa kabar.

"Claire, gw punya berita," ucap Chloe dengan ekspresi serius.

"Apaan sih, cerita aja," Claire penasaran.

"Lu tau gak sih, tadi kan gw gak sengaja ketemu Kezia di Cafe. Terus gw nanya ke dia tentang siapa yang kasih tau emak lu. Eh, pas gw tanya, dia malah kayak gak suka gitu, aneh gak sih?" Chloe masih dengan ekspresi penasaran yang kental.

"Iya sih, aneh. Apa kita cari tau aja ya?" Claire menanggapi dengan rasa ingin tau yang sama.

"Ya udah, gw punya ide sih, tapi ya agak kurang sopan," Chloe memberi saran dengan ekspresi sedikit gelisah.

"Ya udah, apa?" Claire semakin penasaran.

"Hmmm, gini, kalau gimana kalo lu buka hp mak lu aja? Nanti gw yang ngalihin mak lu, terus lu diem-diem buka aja terus cari gimana?" Chloe dengan senyum kecil, mengungkapkan rencananya.

"Boleh sih, tapi lu yakin berhasil?" Claire masih meragukan rencana tersebut.

"Yah udah, siapa tau berhasil, coba aja dulu," Chloe memberi semangat pada Claire.

Mereka berdua pun bergegas mendekati Maya.

"Tante, aku mau nyari kain pel dimana ya, Tan? Soalnya tadi ada air tumpah," Chloe berusaha menarik perhatian Maya.

"Oh, di belakang, biar tante ambilin," Maya bangkit dari tempat duduknya.

"Chloe, ikut ya Tan," Chloe memberi kode kepada Claire untuk segera mencari informasi di handphone Maya.

"Aduh, Claire lama banget sih," gumam Chloe dalam hati. Wajahnya tampak gelisah.

"Kenapa, Chlo? Kok muka kamu gelisah begitu?" tanya Maya

"Eh, enggak apa-apa Tante. Cuma tadi kepikiran soal tugas aja," jawab Chloe berusaha menyembunyikan apa yang sedang ia rasakan.

"Chloe ini ya kain pel nya," Maya memberikan kain pel kepada Chloe.

"Oh, iya, makasih Tante. Chloe ke Claire dulu ya Tan," Chloe mengambil kain pel dan beranjak pergi meninggalkan Maya.

"Iya, sayang," sahut Maya sambil tersenyum.

Chloe melangkah cepat menuju Claire

"Weh, udah nemu belum?" tanya Chloe dengan ekspresi penasaran.

Claire mendongak, wajahnya tampak kecewa. "Haduh, enggak ada nih. Masalahnya udah dihapus chat-nya," jawabnya.

"Yahhh, ya udah lah," jawab Chloe pasrah.

"Lu gak ada ide lagi, Chlo?"

"Gak ada, udah itu doang ide gue," jawab Chloe.

"Ya udah lah, besok-besok kita cari tahu lagi," kata Claire.

"Buru sana taro handphone-nya, nanti ketahuan lagi," Chloe memperingatkan Claire.

"Iya, iya, bentar," jawab Claire sambil buru-buru.

Menjelajahi Labirin CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang