Chapter 3

109 11 0
                                    

Gatō di buat geram dengan berita yang barusan di sampaikan oleh salah satu anak buahnya, bahwa Tazuna telah menyewa beberapa ninja dari Konoha untuk melawannya. Ia berdiri dari singgasananya dan memberikan perintah ke beberapa anak buahnya yang lain untuk bersiap menculik cucu dari Tazuna.

Ia kemudian mengalihkan pada sosok pria yang duduk di ruangan gelap. Di punggung orang itu bertengger pedang yang besar, dan di samping pria itu terdapat seorang remaja perempuan yang sedang memainkan kunainya. "Kalian bisa mengurus mereka sekarang... Zabuza, Haku."

Tanpa menjawab apapun, kedua sosok itu menghilang. Meninggalkan pria pendek itu dengan tangan kanan yang memegangi tongkatnya dengen gemetaran.

...

Kakashi menginstruksikan kepada ketiga muridnya untuk membagi tugas. Naruto di beri tugas untuk menjaga Tsunami dan Inari yang berdiam diri dirumah, sedangkan dirinya beserta Sasuke dan Sakura mendampingi Tazuna untuk pembuatan jembatan yang sebentar lagi selesai.

Tak lupa, mereka juga mengingatkan mereka untuk berhati-hati. Apalagi kemarin ia mendapati beberapa anak buah Gatō yang mulai agresif mengintimidasi warga desa Nami no Kuni.

Mereka berempat akhirnya berangkat, meninggalkan Naruto beserta Tsunami dan Inari. Ia saat ini sedang sibuk dengan salah satu jutsu yang ingin ia kuasai, berbagai macam jutsu Fūton.

Tsunami yang barusan dari dapur mengantarkan sebuah kopi hangat ke Naruto, ia juga meminta maaf kepadanya atas perkataan dan sikap dari Inari beberapa hari yang lalu, namun hal itu bukan masalah bagi Naruto.

Mata wanita dewasa itu kemudian teralihkan oleh beberapa gulungan kertas, dan salah satunya yang kini sedang di baca oleh Naruto. Ia penasaran dan memutuskan untuk bertanya apa yang sedang Naruto pelajari.

"Ah ini, ninjutsu Fūton." Naruto tersenyum, kemudian ia menatap Tsunami yang terlihat sangat penasaran. Hal yang membuat Naruto bersemangat untuk menjelaskannya. "Setiap shinobi bisa menggunakan ninjutsu, karena pada dasarnya ninjutsu adalah salah satu teknik dasar yang di miliki setiap shinobi."

Genin itu kemudian menunjukkan ketiga gulungan lain yang ada di hadapannya, Suiton, Doton, dan Katon. Naruto memberikan semua hal yang ia ketahui dari ninjutsu. ".. tapi, tidak semua ninja bisa menguasai semua elemen ini. Seperti aku, aku hanya bisa menguasai Fūton sebagai elemen dasarku. Dan juga Suiton karena aku berlatih dengan keras bahkan sebelum aku menjadi ninja."

Tsunami menggeleng kepalanya, terlihat ia masih belum mengerti. "Maaf, sepertinya aku yang hanya penduduk biasa masih tidak mengerti dengan penjelasanmu tadi. Tapi rasa ingin tau juga bukan masalah kan?"

Naruto tersenyum mendengar hal itu "Tentu saja bukan hal yang aneh ketika seseorang ingin mengetahui sesuatu. Terkadang kita memang harus memiliki rasa keinginan lebih dalam hal pengetahuan agar memiliki wawasan yang luas. Aku akan dengan senang hati memberikan semua hal yang aku ketahui jika seseorang bertanya padaku, namun jika memang aku tidak mengetahuinya, maka aku akan menyarankan orang itu untuk bertanya kepada yang lebih tau daripada aku."

Mata Naruto melebar saat sebuah sentuhan halus membelai kepalanya. Ia tidak tau harus mendeskripsikannya seperti apa, karena dirinya tidak pernah mengalami hal semacam ini sebelumnya. Tapi... jika itu benar, apakah ini bisa di sebut kehangatan yang diberikan oleh Ibu kepada anaknya...

"Di usiamu sekarang, bukankah pemikiran itu terlalu dewasa untukmu?"

...

Apa yang membuat manusia mau mengorbankan dirinya sendiri demi orang lain, dorongan apa yang membuat mereka melakukan itu. Itu pertanyaan yang kini terlintas di otak Naruto, melihat musuhnya yang bernama Haku, rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang lain. Serta Sasuke yang tadi sempat melindungi Sakura dari serangan Haku dengan tubuhnya sendiri sebagai perisai hidup.

NARUTO Ultimate Ninja (Rebonr)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang