2.5

66 13 4
                                    

H a p p y R e a d i n g

S

etelah sampai di rumah sang Mama, Yasha langsung saja membersihkan dirinya karena hari yang mulai sore. Sementara sang Mama sedang sibuk di dapur membuat makanan untuk makan malam mereka.

Terlihat sekali bahwa Rani sangat antusias saat menjemputnya tadi.

Yasha baru saja keluar dari kamar mandi, ia hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya dan tangan yang memegang handuk untuk mengeringkan rambutnya.

Suara rington tanda chat masuk beberapa kali berbunyi dari handphone Yasha. Membuat Yasa penasaran dan akhirnya memilih untuk mengambil handphone nya.

Ternyata sudah terdapat beberapa chat dari Manda dan Juga Panda. Yasha tidak terlalu memperdulikan chat dari Panda sehingga ia pun membuka chat dari Manda terlebih dahulu.

 Yasha tidak terlalu memperdulikan chat dari Panda sehingga ia pun membuka chat dari Manda terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan dari Manda, entah mengapa Yasha malah penasaran dengan chat dari Panda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan dari Manda, entah mengapa Yasha malah penasaran dengan chat dari Panda. Karena seingatnya, apapun yang terjadi, mereka sama sekali tidak pernah saling bertukar pesan.

Jangankan bertukar pesan, bertegus sapa saja mereka tidak pernah. Mungkin hanya pertama kali saat Yasha baru saja datang ke rumah Sang Papa.

 Mungkin hanya pertama kali saat Yasha baru saja datang ke rumah Sang Papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manda tidak lagi membalas pesan Yasha, tapi Yasha tidak perduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Manda tidak lagi membalas pesan Yasha, tapi Yasha tidak perduli. Ia melemparkan handphone nya ke kasur dan menghela nafas pelan.

Sepertinya ia sudah keterlaluan, ia tau bahwa apa yang ia lakukan tadi memang sangat keterlaluan. Tapi sepertinya itu sama saja seperti mereka yang sudah keterlaluan dengannya.

Memilih untuk tidak lagi memikirkan hal tersebut, Yasha memutuskan untuk mengenakan pakaian karena sedari tadi ia hanya menggunakan handuk.

Setelah selesai berpakaian, Yasha pun keluar dari kamarnya dan berjalan menuju lantai satu karena kamarnya yang berada di lantai dua.

Yasha berjalan sambil bermain ponsel, saat menuruti tangga sebuah suara terdengar menegur Yasha.

"Adek, jangan main hp kalo jalan nanti jatuh."

Yasha mengalihkan pandangannya sambil menyengir. Namun, cengirannya seketika hilang berganti dengan raut bingung saat melihat ada seorang pria dewasa asing yang sedang duduk bersama sang Mama.

Tidak ingin berpikir negatif terlebih dahulu, Yasha pun berjalan menghampiri mereka dan duduk di sofa samping Sang Mama.

"Dia siapa, ma?" tanya Yasha bingung.

"Oh kenalin, ini Om Bimo teman Mama. Bimo, ini Yasha anak tunggal aku." Bimo tersenyum manis pada Yasha, berbanding terbalik dengan Ysha yang seketika menatap mereka dengan datar.

Bimo yang melihat tatapan Yasha pun seketika menjadi sedikit bingung.

"Apa ada yang salah?" tanya Bimo bingung.

"Yakin cuma teman? Emang ada temen yang bertamu ke rumah temennya disaat malam begini?" tanya Yasha balik.

Rani yang mendengar ucapan Yasha pun seketika gelalapan, ia dengan cepat menegur Yasha.

"Adek jangan gitu, lagian tadi Om Bimo kebetulan lagi ada urusan di daerah sini, makanya singgah."

"Oh benarkah? Oke kalo gitu." Tanpa banyak kata, Yasha langsung bangkit dan berjalan pergi meninggalkan kedua orang dewasa itu.

Jujur ia sedikit kecewa dengan sang Mama, baru beberapa bulan kedua orang tuanya bercerai dan sang Mama telah menemukan pengganti Papanya. Walau ia sedikit marah saat sang Papa ternyata memiliki istri lain, ia malah tambah marah saat mengetahui bahwa sang Mama juga dengan cepat menemukan pengganti sang Papa.

Apakah setelah ini ia bakal sendiri? Melihat bagaimana tatapan Om Bimo pada sang Mama, yasha dapat menilai bahwa mereka memiliki rasa satu sama lain. Sepertinya tidak lama lagi ia akan memiliki keluarga baru lagi.

Oh ayolah Yasha, berhenti berpikir yang tidak-tidak untuk saat ini. Semuanya belum tentu benar!

Yasha seketika menggelengkan kepalanya kuat untuk menghilangkan segala pikiran negatifnya.

Sesampainya di kamar, Yasha langsung merebahkan dirinya ke kasur. Menatap atap kamarnya dengan pandangan kosong.

Ia sungguh tidak siap untuk memiliki keluarga baru untuk kedua kalinya.

-t b c-

Maaf gajelas, semua ide ilang 😔

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yasha And His New FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang