5.Memulai perang

594 61 6
                                    

Arkana melihat pemandangan dibelakang pengasuh yang membawanya,ia tak mengerti mengapa kita harus lari?

dia takut

Papa dimana?

Ingin papa, mengeluarkan tangis yang kencang berharap lelaki yang sering menggendong nya datang dan menenangkan nya.

Plak

"Diemlah bocah, kau berisik"suara tamparan dari tangah pengasuh itu bergema dalam telinga Arkana,sakit.

Akhirnya ia diam karena takut,pikiran bayinya tak paham apa yang terjadi mengapa bibinya kasar,bukankah bibi itu baik? sering memberinya susu dan kue.

Ia tak paham,ingin papa.

Brak

Suara pintu mobil yang dibuka kasar membuat tubuh kecil Arkana tersentak.

"ini?"ucap berat seseorang yang bahkan membuat sang pengasuh bergetar.

"Iya,tuan ini putra bungsu kesayangan 'mereka' " ucap pengasuh dengan penuh percaya diri.

"heh,bocah kecil ini?"

_______________________

HAHAHAHA

suara tawa menggema dalam ruangan gelap ini, dengan sadis seorang pria menggores tubuh lembut bayi yang bahkan sudah tidak sadarkan diri.

"INI MENYENANGKAN HAHAHA,ARSEN LIHAT!!APA YANG KU LAKUKAN PADA- putra kesayanganmu ini~ iya kan Arsen? HAHAHA"

Tubuh mungil Arkana penuh darah, walau begitu tidak ada tangisan diruangan ini Arkana dibius agar tak sadar.
Karena menurut nya, tangisan bayi itu berisik.

Dia sudah melakukan berbagai cara, berbagai penyiksaan,dipukul,ditampar bahkan digores namun entah kenapa ia tak ingin membuatnya mati,padahal cukup mudah untuk melakukan itu.
Tubuh mungil ini tak mungkin membalas atau melawan,hanya menunggu hingga kematian datang.

BRAK

"BADJINGAN!"

Bug

Suara benda menghantam kulit terdengar nyaring,dengan senyum miring ia mengatakan
"Wah,saya tak menyangka tuan Arsen yang Terhormat datang pada tempat kumuh ini" ucap sang pria dengan tatapan penuh benci.

"Dari awal aku salah membiarkan kau hidup,Levon"

__________________________
"Tolong Permisi,beri Jalan Cepat"
Suara riuh langkah kaki yang cepat bergema dalam lorong putih penuh himbauan tertentu.

Rumah Sakit Medika yang hari ini heboh akan kedatangan pasien kritis seorang anak kecil,kondisi yang cukup memprihatinkan bagi setiap ibu yang melihat.
Dengan tatapan kasihan setiap wanita yang memiliki anak akan langsung memegang dada sedih.

Bagaimana bisa anak sekecil itu penuh luka begitu?'

Apakah dia korban kecelakaan?'

Kasihan sekali'

Prince,sebutan dari papa yang bahkan tak bisa ia wujudkan prince mana yang lalai pada tugasnya? Hanya untuk menjaga adiknya saja ia tak becus.

Ini adalah luka berat bagi seorang kakak,merenung menelungkup kan wajah pada paha dalam sambil terus mengatakan maaf, berharap Arkana mendengar dan tersenyum lagi padanya.

Ini bukan sepenuhnya salahnya,karena ia sekolah saat itu tapi..
ini semua salah mama

_____________________

Holla,maaf jika katanya sedikit ya,ku usahakan kata nya bertambah saat semakin bertambah nya part yang ada.

Doain ya,besok ku ulangan huhu

Min,26 Mei 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang