PROLOG

399 22 0
                                    

_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

"Bang Jay, bukain pintunya!
Disini gelap, Ravi takut!"

"Gue gak peduli!
Malam ini lo tidur di sana!!"

°°°°

"Bang Juna, Ravi boleh minta
tebengan gak? Ban sepeda Ravi bocor."

"Lo masih punya kaki kan?
Gunain tuh kaki lo."

°°°°

"Maafin Ravi, Bang Jaka."

"Basi! Sekarang kerjain tugas gue.
Awas aja kalo besok belum selesai,
abis lo sama gue!"

°°°°

"Bang Dewa, Ravi capek."

"Terus? Gue gak peduli.
Gue tungguin lo, awas aja lo
sampe tidur."

°°°°

"Bang Kara, jangan pukul Ravi lagi."

"Kalo lo gak mau dipukul lagi,
di ujian nanti lo harus dapet
nilai sempurna. Paham!"

°°°°

"Astaga, Ravi!?"

"Mana yang sakit?
Sini aku obati!"

"Makasih, Bang Sean."

°°°°

"Tuhan.. Sebenarnya salah Ravi apa? Kenapa kau berikan hidup semenyakitkan ini? Tolong.. Kembalikan abang-abangku seperti dulu, aku kangen."

-28 Agustus 2024-

°°°°

Halooo

Ketemu lagi setelah sekian lama tidak upp!!

Maaf, karena udah lama gak upp terus tiba-tiba di unpublis cerita ini.

Jujur, aku hampir nyerah karena wattpad-ku tiba-tiba eror. Gak bisa publis bab padahal aku udah nyalain wifi dan beberapa kali aku coba tetap gak bisa. Akhirnya, aku hapus aplikasinya dan coba login ulang. Malah gak bisa masuk🥲 aku galau karena mikirin gimana cerita aku di sana? Akunya bakal ilang gak ya?

Setelah berminggu-minggu aku coba lagi donwload ulang dan login lagi ternyata bisaa!! 😭 dan lagi akunya gak ilang!! Seneng banget!!

Dan niatnya aku mau nge revisi ini cerita. Tenang aja, tokohnya dan alurnya masih sama mungkin cuma namanya aja yang aku ganti tapi gak semua kok. Juga beberapa bab yang aku perlu revisi.

Oke. Segitu dulu.

Sampai jumpa di bab selanjutnya!!!

Jangan lupa vote dan komen biar semangat nulisnya :)




𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐑𝐚𝐯𝐢𝐧𝐝𝐫𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang