Part 4

26 13 2
                                    

Athar yang melihat itu segera menyusul langkah Gestara, Athar hanya bisa menenangkan Gestara, ia tak mau ikut campur urusan keluarga Gestara.

Gestara dengan perasaan yang kacau mengajak Athar untuk pulang kerumah nya. Athar yang tau akan kondisi ia hanya diam mengikuti perintah Gestara yang udah badmood untuk mengelilingi mall. Putus udah harapan Athar untuk mencari wanita impian nya.

Tanpa Athar sadari di atas motor Gestara melamun dan meneteskan air mata. Gestara tak kuat menerima kenyataan bahwa orang tua yang ia banggakan selama ni ternyata brengsek. Orang tua yang selama ini ia sayang ternyata melukai hati nya.

"Ra? Yakin mau pulang? Kuat lo di rumah sendiri?" Ucap Athar menyadarkan Gestara dari lamunan

"Lo kira gw cowo lemah? Liat bokap selingkuh ga bikin gw mati mendadak kali." Ucap Gestara dengan pd nya

Mendengar jawaban dari Gestara, Athar hanya bisa diam dam melanjutkan perjalanan menuju kediaman Gestara.

Tak lama setelah itu sampai lah mereka berdua di kediaman Gestara.

"Kalau ada apa-apa chat gw ra." Ucap Athar sambil membelokkan motor

"Iya anjir, gw ga cemen." Ucap Gestara sambil sedikit berteriak

Gestara dengan pelan memasuki rumah, di sambut dengan bibi yang bekerja membantu membersihkan rumah

"Tara kenapa sedih amat muka nya? Kamar nya udah bibi bersihkan, Tara bisa tinggal langsung tidur, nanti bibi bangunan kalau udah waktu nya makan." Ucap bibi dengan lembut dan kasih sayang

"Iya bi, Tara mau tidur dulu bi" Ucap tara sambil menaiki tangga

Hanya 15 menit Gestara menutup mata, Gestara mendengar dobrakan pintu kamar nya yang begitu kuat

"GESTARA BUKA PINTU NYA, BERANI-BERANI NYA KAMU MEMPERMALUKAN PAPA, BUKA PINTU NYA ANAK SIALAN" Ucap papa Gestara dengan penuh emosi

Gestara yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas

"Huft, lagi lagi tua bangka sialan ini dateng" Ucap Gestara malas

Gestara dengan santai berjalan ke arah pintu sambil ngomong "sabar sialan, gw lagi jalan, ga sabaran banget jadi orang tua"

Gestara dengan santai membuka pintu, yaa Gestara langsung dapat melihat wajah papa nya yang udah merah seperti banteng.

Papanya dengan santai menampar Gestara
"Anak ga tau diri, berani kamu mempermalukan saya di depan umum, sadar Gestara saya ini orang tua kamu, jangan berani kamu lawan saya Gestara" Ucap papa Gestara

"Papa yang sadar, gw ga salah, gw hanya lakuin hal yang menurut gw benar, kalau papa meresa hal yang papa lakuin benar papa salah pa, Gestara benar-benar kecewa sama papa, papa dengan santai nya selingkuh dengan dua cewe yang berbeda" Ucap Gestara dengan nada yang sudah sangat-sangat lirih

"Tau apa kamu, jangan nyebar fitnah kamu Gestara" Ucap papa Gestara

"Fitnah? Papa bilang Gestara fitnah papa? Sadar pa, mama meninggal gara-gara papa. Gestara ulangi mama meninggal gara-gara papa" Ucap Gestara sambil melangkah maju

"MAMA MENINGGAL KARNA LO TUA BANGKA, LO DENGAN SANTAI NYA BERHUBUNGAN BADAN DENGAN CEWE LAIN DI DEPAN MAMA GW BANGSAT, LO GA SADAR AKAN HAL BAJINGAN ITU? Lo tau kan kalau saat itu mama dalam kondisi sakit jantung, lo ga peduli akan itu brengsek." Ucap Gestara sambil menunjuk papa nya

"Dan lo ga sadar gw liat perbuatan bajingan lo, lo ga sadar kalau ada gw pas lo ngerencanain hal busuk yang lo buat" Ucap Gestara penuh emosi

"Papa ga ngelakuin itu Gestara, Mama kamu meninggal karna kecelakaan" Ucap papa nya dengan suara bergetar, ia tak nyangka kalau Gestara mengetahui perbuatan nya dulu

"Jangan ngelak lagi pa, bukti cctv udah sama Gestara, Gestara tau semua nya"Ucap Gestara

Papa nya Gestara yang mendengar itu hanya bisa diam, dan menerima setiap pukulan dari Gestara.

Gestara yang sudah merasa puas memukul papa nya , segera menjatuhkan badan papa nya ke lantai. Dan menutup pintu kamar nya

Athar 🐶

Jemput gw, tua Bangka berulah

Gw lagi makan
kalau lo di jemput sama anak yang lain mau?

Yudh
Suka-suka ati lo
Yg pntng jmpt gw

Oke
Tunggu disitu
Diego lagi jalan

Gestara yang membaca pesan terakhir hanya bisa menghela nafas. Ia mengscroll Instagram sambil menunggu jemputan nya.

Tak lama bibi nya mengetuk pintu
"Tara, ada temen nya datang" Ucap bibi

"Iya bi, Tara turun" Ucap Gestara

Tak lama dari bibi nya turun, Gestara pun turun kebawah untuk menemui Diego, Gestara melihat Diego yang duduk santai di meja makan sambil ngemil kerupuk yang di goreng oleh bibi

"Cepetan gw ga punya banyak waktu" Ucap Gestara sambil memukul kepala Diego.

"Kita kemana bang?" Ucap Diego dengan mulut yang penuh dengan kerupuk

"Ntar di jalan  gw kasih tau, buruan anjir lo" Ucap Gestara kesal

Setelah mendengar ucapan Gestara, Diego segera berjalan ke arah motor nya

"Kemana bang?" Ucap Diego untuk kedua kali nya

"Perusahaan" ucap Gestara singkat

"Bang lo ga salah outfit kan? Ke perusahaan pakai jaket jeans gini? Gila lo bang?" Ucap Diego heran

"Bentar doang elah, lo nunggu aja di lobby, ntar abis dari perusahaan kita ke basecamp, buruan gw ada meeting" Ucap Gestara

Diego yang mendengar kata-kata meeting segera mempercepat gas motor nya.
Untung saja jarak dari rumah Gestara ke perusahaan tidak jauh, Gestara bisa tepat waktu untuk sampai ke perusahaan

"Tunggu sini bentar, gw mau ke atas cmn sekitar 20 menitan lah paling, password wifi  lo tanya aja sama staf sini" Ucap Gestara sambil berjalan

Ya kalian tak salah baca, Gestara anak berumur 19 tahun yang sudah memiliki perusahaan tanpa sepengetahuan papa nya.
Bahkan  papa nya bekerja sama dengan perusahaan nya. Bahkan fakta mengejutkan lain nya adalah, Gestara menanamkan 60% saham di perusahaan papa nya.

Tak terasa 20 menit sudah berlalu, Gestara yang sudah selesai meeting segera turun ke bawah untuk menemui Diego.

"Yok ke basecamp go, cape gw pengen tidur" Ucap Gestara

Diego yang mendengar ajakan Gestara segera berdiri dan berjalan mendahului Gestara.

"Buruan bang lama lo, panas ini anjir, bisa matang gw lama-lama" Ucap Diego yang udah duduk di atas motor

"Sabar elah pala gw pusing" Ucap Gestara berjalan dengan pelan ke arah motor Diego

Hanya butuh waktu 25 menit untuk sampai ke basecamp.
Gestara yang udah sangat-sangat pusing berfikir untuk menutup mata selama perjalanan.
Tanpa Gestara sadari ia telah sampai di parkiran basecamp.

"Turun bang, panas anjir, mau sampai kapan lo di atas motor" Ucap Diego



GESTARA PRADEEPA | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang