Part 3

51 28 22
                                    

"Sial banget hari ini, papa berulah, mana cewe nya kayak ulet bulu gitu, mendingan mama gw, udah cantik, ga murahan kayak tante moster" Batin Gestara.

Gestara pun dengan santai berjalan ke kamar melewati papanya. Setelah sampai di kamar, Gestara segera membersihkan diri.
Sekitar 20 menit Gestara di dalam kamar mandi, ia keluar dengan tubuh yang sangat wangi.

Gestara yang muak melihat sikap papa nya, ia segera keluar rumah menggunakan motornya. Tujuan utama Gestara adalah basecamp, basecamp yang ia buat bersama teman-teman nya sejak SMA.

Setelah sampai nya Gestara di basecamp

"Dari mana aja lu? Napa baru nongol congor lu?"Ucap Athar

Athar Rakhan Diaskara, teman Gestara sejak  balikan, teman yang selalu di percaya Gestara Akan keamanan basecamp. Athar orang yang selalu menemani Gestara  dalam kondisi apapun baik senang maupun sedih.

Gestara yang terkejut mendengar suara Athar, seketika mencari-cari asal suara tersebut.

"BAA" Ucap Athar mengagetkan Gestara

"ATHAR ANJING, kaget gw asu, bangsat lo"Ucap Gestara mengelus-elus dada

Gestara menarik tangan Athar untuk masuk ke dalam basecamp, Gestara yang lelah karna perjalanan yang cukup jauh, ia terduduk lemas di atas sofa. Athar yang sadar akan kelelahan teman nya, segera mengambil beberapa cemilan dan minuman untuk Gestara dan dirinya

"Kusut amat muka lu? Ada masalah? Tumben di sembunyiin dari gw, cerita sini mumpung ga ada anak yang lain." Ucap Athar yang peka akan keadaan

"Ga ada njing, cape aja gw." Ucap Gestara yang masih menutup mata

Athar yang mendengar jawaban itu hanya bisa menghela nafas

"Yaudah kalau blm mau cerita sama gw, gpp asal kalau lu dah siap cerita, harus cerita ke gw pertama kali, ga boleh ke siapapun." Ucap Athar dengan nada mengancam

"Iya anjir jangan banyak bacot, gw cape, gw pengen istirahat." Ucap Gestara

Athar yang paham akan keadaan iya segera meninggalkan Gestara sendirian, membiarkan Gestara mengistirahatkan tubuhnya sebentar, Athar yang tidak tau mau melakukan apa, ia mengambil stik PS untuk ia mainkan.

Saat Athar sedang asik main PS , ia tak sengaja melihat Tubuh Gestara yang menggigil, Athar yang melihat itu segera mendekati tubuh Gestara

"Weh anjir bangun jangan bercanda, ngapain bercanda segala pakai menggigil goblok, ga lucu Gestara." Ucap Athar sambil menampar kecil pipi Gestara

"Akhh diem gw cape, jangan nampar-nampar." Jawab Gestara

Athar yang mendengar jawaban dari Gestara merasa lega, ia kembali memainkan PS nya dengan asik.

"Thar, main ke luar kuy." Ajak Gestara setelah sadar dari tidur nya

"Anjir udah bikin orang panik, sekarang lu dengan santai nya ngajak main? Otak lu di mana Gestara Pradeepa" Jawab Athar dengan nada kesal

"Ayo lah thar, gw gabut kalau di basecamp mulu, ayo lah mall gitu, atau ga cari makan di luar." Ucap Gestara membujuk Athar

"Kuy lah mall, gw juga pengen ke malang, sapa tau ada yang bening." Ucap Athar sambil membayangkan sosok yang bening dan mulus.

"Satu motor aja, gw males bawa motor, lu yang bawa ya thar." Ucap Gestara

"Yang mau pergi siapa, yang bawa motor  siapa, harus nya lu yang bawa motor kan lu yang ngajak." Ucap Athar sambil mengangkat tangan seolah-olah ingin membogem Gestara.

Athar dengan terpaksa menuruti kemauan Gestara, ia mengendarai motor dengan kecepatan sedang, mungkin kalau balap dengan sepeda masih menang orang yang membawa sepeda.

"Cepetan njing, pembalap bukan? Lelet banget bawa motor anjir." Ucap Gestara memukul helm belakang Athar

"Njing kata nya lu mau cari angin biar ga gabut, makanya gw pelan-pelan anjir, biar kita bisa menikmati angin." Ucap Athar yang masih memelankan laju motor nya

"Ya ga 20 juga anjir kecepatan lu, malu bangsat di liatin anak kecil bawa sepeda noh, mau lu kalah sama anak kecil?." Ucap Gestara memanas-manasin Athar

"Dih gamau cok, pegangan gw mau ngebut." Ucap Athar yang mulai bersiap-siap mencepatkan laju motor nya

Sekitar 10 menitan mereka bergelut dengan  banyak nya motor di jalanan, akhir nya sampai di mall. Setelah memparkirkan motor, mereka masuk kedalam mall  untuk sekedar berkeliling mencari sosok yang bening

Karna merasa lapar mereka berdua bergegas untuk memasuki salah satu restoran sushi yang lumayan rame di mall itu.

Tak di sangka tak diduga, Gestara dan Athar bertemu papa nya yang sedang bermesraan dengan seorang wanita

"Ra, pojok sana bokap lo bukan? Kok mirip bokap lo? Tapi siapa tu cewe, mana penampilan nya kayak gitu lagi." Ucap Athar menunjuk arah pojok

Gestara yang awalnya tidak menyadari akan ada nya papa nya disana, segera menajam kan pandangan ke arah yang di tunjuk oleh Athar

"Lah iya anjir, bokap gw sama siapa tu?." Ucap Gestara

Gestara yang melihat itu segera mengambil pergerakan, ia segera mendekati meja papanya dan cewe itu, awal nya Gestara kira cewe yang bersama papa nya adalah cewe yang biasanya di bawa papa nya ke dalam rumah

Setelah mendekati meja papa nya, ia menyadari bahwa cewe yang bersama papa nya berbeda dengan cewe yang ia sebut dengan tante moster

"Pa?." Ucap Gestara sambil memukul pelan bahu papanya

Papanya yang terkejut melihat kedatangan Gestara mengalihkan muka, agar tidak terlihat oleh Gestara.

Tak di sangka tak di duga ternyata cewe yang bersama papa nya, teman SMA Gestara, Gestara yang terkejut refleks memukul meja di restoran itu, hingga makanan yang ada di meja tersebut terjatuh hingga mengenai baju  papa nya dan cewe itu.

"GESTARA APA-APAAN KAMU, MAU JADI JAGOAN  KAMU MUKUL-MUKUL MEJA ORANG TUA? mau jadi apa kamu kalau masih kecil aja udah pembangkang  seperti ini." Ucap papa Gestara dengan penuh emosi

Gestara yang melihat baju papa nya kotor hanya tertawa sadis

"Emang gw pikirin, lu aja ga mikirin perasaan gw anjing." Ucap Gestara sambil menunjuk papa nya

Athar yang melihat teman nya udah emosi kelewatan batas segera memegang tangan Gestara.

"Cukup gw sabar menghadapi masa puber kedua lo ya tua anjing, gw udah ga kuat liat lo tiap sebentar gonta-ganti cewe, jangan sesekali lo salah gunain jabatan lo ya anjing." Ucap Gestara sambil memukul-mukul meja

Setelah Gestara mengatakan itu, ia segera keluar dari restoran itu tanpa mempedulikan semua orang yang melihat nya.

Athar yang melihat itu segera menyusul langkah Gestara, Athar hanya bisa menenangkan Gestara, ia tak mau ikut campur urusan keluarga Gestara.

GESTARA PRADEEPA | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang