6

382 29 3
                                    

"Bisa kita bicara?!" Tanya juyeon serius..

Lino udah emosi melihat ibunya di pangkuan jaemin..

Sunghoon dan haechan hanya bisa menatap tajam..

"Apa yang mau kau bicarakan?" Tanya jaemin santai... Sungguh, kalau bukan di paksa juyeon untuk sabar.. Haechan sudah melayangkan panahnya ke mata licik jaemin..

"Bisa kau kembalikan pria di pangkuanmu, kepada kami?!" Tanya juyeon yang mengundang tawa dari jaemin..

"Kenapa harus?" Tanya jaemin jenaka..

Lino sudah maju, namun di tahan juyeon.. Ia sungguh kesal melihat muka licik jaemin..

Sungguh!!!

"Dia adalah ibu kami!" Ujar Sunghoon berani.. Ia terlihat pucat.. Hampir sama dengan jeno bahkan..

"Terus?" Tanya jaemin membuat kesal..

"Kembalikan dia, atau kau ku masak!" Ujar lino ga tahan.. Dia emosi coy!!

"Ouh berani? Masakanmu memang enak.. Tapi daging raja? Waw menu yang terlihat menarik" Ujar jaemin sambil lalu berdiri..

Jeno tetap berada dalam gendongannya.. Di gendong dengan cara bridal.. Jeno yang terlihat pucat dan tak sadarkan diri terkulai di sana..

"Kau bahkan tidak bisa menarik nafas, walau hanya sekedar menghirup baunya" Ujar lino sarkas.. Ia juga maju..

Memang kalo anak kedua marah, ga toples-toples....

"Haha.. Bagus.. Tapi harus kalian ketahui.." Ujar jaemin meletakan jeno di antara mereka..

Juyeon mengernyit.. Ia tau bagaimana gerak gerik rajanya..

Kalau memng harus mati.. Maka ia akan mati pertama.. Karena ia sangat amat tahu apa yang rajanya lakukan setelah ini..

"Ibu kalian itu.." Jaemin mulai berdiri tegak..

"Adalah mate ku"

SRINGGG

"JUYEON!!!"















































Haechan berlari mengejar juyeon.. Tak bisa di tahan karena memang semua terjadi begitu cepat..

Tubuh juyeon tersayat pedang tajam jaemin..

Juyeon sudah mengira, raja yang sudah menjadi teman karibnya ini akan menyerang dirinya dengan cara menyayat perut hingga ke dada..

Syukur ia cepat.. Jadinya lino tak terluka..

Namun lukanya lah yang fatal.. Sayatan itu memang panjang, tapi dalamnya tak terkira..

"Juyeon! Ku mohon sadar! Tetap sadar! Tuhan!" Haechan panik..

Melihat kakaknya terluka.. Sunghoon tanpa pikir panjang langsung maju..

Ia maju dengan berani, berusaha menyerang jaemin..

Namun jaemin yang terkenal akan keahlian nya dalam bermain pedang bukanlah tandingan untuk sunghoon..

Buktinya sunghoon saat ini tergantung.. Dengan dua pedang jaemin bersarang di jantung dan lambungnya..

Sunghoon mati seketika.. Membuat lino marah.. Haechan menangis panik.. Dan juyeon berbisik lemah..

Dalam bisikan terakhirnya.. Juyeon meminta haechan untuk membawa jeno pergi.. Dan di angguki oleh haechan..

Ketika jaemin sibuk berkelahi dengan lino.. Yang kebetulan mahir dalam berpedang.. Haechan berlari mendekati jeno..

Namun sesenti lagi dari tubuh ringkih jeno.. Kepala haechan sudah lepas dari badannya.. Di tebas oleh jaemin dengan sadis..

"BAJINGAN!" teriak lino marah..

Gimana ga marah.. Keluarganya di bantai di depan matanya..

Melihat itu, lino menyerang dan terus menyerang jaemin..

Mereka bertarung cukup sengit.. Gitu-gitu walau seorang koki.. Lino adalah yang terbaik dalam berpedang..

Mungkin karena keahliannya dalam memotong daging, membuatnya pandai mengiris dan menyayat beberapa bagian tubuh jaemin..

"Cukup menakjubkan.. sayang kau tak setuju denganku" Ujar jaemin dengan seringaian..

"SIAPA YANG AKAN SETUJU DENGAN RAJA BAJINGAN SEPERTI DIRIMU HAH?!" emosi lino..

Ia menggerakan pedangnya, berusaha menusuk jaemin.. Namun raja tersebut menghindar..

Dan karena hal itu, lino tak sadar kalau satu pedang milik si raja, telah memutus tangan kirinya...

Tapi lino tak peduli.. Entah pikiran dari mana.. Ia menghindar dan berlari mendekati jeno..

Dengan cepat, ia mengayun pedang untuk menebas kepala jeno..

Sadis? Memang!

Otaknya yang kalap, tanpa pikir panjang berusaha membunuh jeno.. Hal itu di lakukan supaya jeno tak menjadi milik sang raja, dan juga tak tersiksa dalam hidupnya..

Namun bagaikan lalat sat set sat set.. Kecepatan lino dalam menebas, kalah dengan kecepatan jaemin dalam menebas pinggangnya..

Lino terjatuh sebelum pedang menyentuh kepala jeno.. Dengan badan terbelah dua.. Dan mata membulat marah..

"Dia milikku.. Jadi aku tak akan menyetujui kalian menyentuhnya barang sedikitpun" Ujar jaemin sadis..

Hal itu bukan hanya untuk mayat yang sudah bergelimpangan.. Tapi juga untuk para kasim dan dayang yang menangis takut di balirung kerajaan..

Dengan santai, walau badan berlumuran darah.. Jaemin membawa jeno kembali ke singgasananya..

Duduk disana, dengan jeno berada di pangkuannya..

Jaemin menekan feromon jeno dengan miliknya.. Membuat serigala jeno mengerang merasakan sakit yang tidak enak..

Hal itu pun membuat jeno juga ikutan terbangun..

Dan hal pertama yang ia lihat adalah..

Badan lino yang terbelah dua..

"LINO!!" bagaikan tersetrum listrik, jeno berteriak histeris..

Dan ketika melihat anak-anaknya dan juga haechan terkulai mati.. Jeno makin menangis tak karuan..

Ia berusaha bergerak untuk turun.. Tapi jaemin menahannya kuat..

"Lihat.. Itulah yang akan terjadi ketika mereka merebutmu dariku.." Ujar jaemin dengan suara datar yang terdengar sadis..

Jeno menangis dan berteriak histeris.. Ia terus berontak untuk menjauhi jaemin, dan berusaha menggapai anak-anaknya..

Namun karena jaemin kesal.. Ia langsung saja menggigit jeno..

Menandai jeno menjadi miliknya selamanya..

"ARGGHHHHH!!!"
































-

Terakhir kali ngebuat jaemin sadis tuh.. Pas aurora kalo ga salah.. Tapi ga depan mata gini sih :')

Trus apa lagi ya? Meet juga sadis sih.. Tapi ga di tunjukan secara langsung..

Hm keknya ini pertama kali lah jaemin sesadis ini gue buat hehe..

Btw, next chapnya..

Hehe..

HEHEHEHEHEHEHEGE

#20.6.24

Duda [✔] JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang