Alasan

19 1 4
                                    

Haii... Haii... aku balik lagi. Semoga masih ada yang baca cerita ini.

Happy reading!

                                                                                           ***

Tiba-tiba saja beberapa goblin muncul di belakang Harry, Sandy, dan Dave. Mereka dengan cepat menawan mereka semua.

"Aku tidak tahu kalau Harry Potter yang terkenal itu ternyata sebodoh ini," seru Riggort dengan nada merendahkan. "Dan kau sama sekali tidak menanggapi permintaanku. Apa kau menganggap remeh diriku?"

Riggort marah karena Harry tidak membawakan Pedang Gryffindor yang dimintanya.

"Riggort! Apa yang kau lakukan pada putriku?" Harry tidak menggubris pertanyaan Riggort. Harry juga tidak mengerti kenapa Riggort ikut menyandera Gerrick.

Riggort tertawa keji saat mendengar pertanyaan Harry. "Aku hanya ingin bersenang-senang dengan Lily," katanya dengan nada sinis. 

Mendengar kata-kata itu, kemarahan Harry mencapai puncaknya. Dia tahu bahwa kata "bersenang-senang" yang dimaksud oleh Riggort bukanlah dalam hal yang bagus. Mata Harry membara dengan kebencian yang mendalam.

"Jangan berani-berani menyentuh putriku!" bentak Harry, suaranya penuh dengan tekad dan kemarahan.

Riggort hanya tertawa lagi. "Kau tidak dalam posisi untuk memberi perintah, Potter. Aku yang memegang kendali di sini."

Harry mencoba memikirkan cara untuk meloloskan diri dan menyelamatkan Lily. Dia melihat ke arah Sandy dan Dave, namun para goblin itu mencengkram tangan mereka dengan begitu kuat.

 Riggort melanjutkan ucapannya."Harry Potter, pahlawan dunia sihir, sekarang di bawah kendali goblin-goblin kecil ini. Betapa ironisnya," Riggort mendekatkan wajahnya ke Harry, matanya bersinar dengan kebencian. "Sayang sekali kau tidak akan pernah melihat putrimu lagi."

Riggort menghela napas, tampak kecewa. "Dan karena kau tidak membawa pedang itu, aku akan memberimu sedikit pelajaran." Hanya dengan menjentikkan jarinnya Riggort mampu menyiksa Harry dengan sihir goblin miliknya. Harry berusaha melawan sihir itu dengan kekuatannya namun ia kesulitan dengan posisinya saat ini. "Padahal kalau kau membawa pedang itu aku berniat untuk langsung membebaskanmu."

"Riggort, kau tidak tahu apa yang kau lakukan. Kau hanya akan membawa kehancuran pada dirimu sendiri."

Riggort menoleh ke arah Gerrick dan tertawa lagi. "Diam kau, pengkhianat. Aku tahu persis apa yang kulakukan." Riggort lalu nambahkan kepada Harry. "Harry, kau pasti penasaran kenapa Gerrick juga aku tawan." 

Harry terdiam. Sejujurnya dia juga penasaran akan hal itu.

"Dia mencoba membawa kabur putrimu dariku," suara Riggort terdengar sangat kesal namun puas. "Asal kau tau, karena tidakkannya itu Putrimu mati dalam pelarian. Dan, tempat kau menangkap goblin ini adalah tempat dimana putrimu dikuburkan." lanjut Riggort sambil menarik goblin yang tadi sempat dia tawan.

Seketika dunia Harry terasa runtuh. Tubuhnya lemas. Walaupun Harry sempat curiga bahwa makan tadi adalah makan Lily, tapi mendengar pernyataan ini secara langsung membuat hatinya terasa sangat sakit. Bahkan saat sihir siksaan Riggort kembali menyerangnya, Harry hanya bisa terdiam. Dia ingin merasakan bagaimana penyiksaan yang telah dirasakan putri kecilnya sampai akhirnya Harry mengingat malam terakhirnya bersama Lily, tiba-tiba tekad kuat menyelimutinya. Harry bertekad untuk mendapatkan keadilan untuk kematian Lily. Riggort harus mati ditangannya.

"Kenapa kau menyikasa anak sekecil itu! Apa salahnya!" Teriak Harry penuh amarah dan kebencian yang benar-benar memuncak.

"Karena kau aku kehilangan Griphook!" Riggort balas berteriak. "Asal kau tau, Griphook satu-satunya orang yang mau menerimaku. Tapi karena kau dan horcrux bodoh itu, dia terbunuh!"

"Dia terbunuh karena ulahnya sendiri yang telah mengkhianatiku," Harry tidak terima. "Lagipula, apa hubunganmu dengannya?."

"Dia kakakku. Satu-satunya sosok yang merawatku sejak kecil setalah Ibu dan Ayahku menelantarkanku," Riggort kembali berteriak histeris dan semakin menyiksa Harry dengan sihir goblinnya.

Dengan sekuat tenaga Harry berusaha melawan walaupun tenaganya telah terkuras. Sampai akhirnya Hermione, Ron, Jimmy dan beberapa auror muncul di hutan. Mereka dengan cepat menyergap dan memburu para pengikut Riggort disana. Sebelum menyergap tempat itu rupanya Hermione dan beberapa Auror lainnya telah memagari tempat itu dengan sihir sehingga mereka tidak bisa ber-apparate. Akhirnya mau tidak mau pertarungan pertarungan sengit terjadi. Karena membawa pasukan yang cukup banyak, mereka berhasil menahan Riggort dan pengikutnya.

Setelah pertarungan usai, Harry meminta bantuan beberapa teman dan Gerrick untuk memindahkan makam Lily ke tempat yang lebih layak, bukan di hutan gelap yang jauh dari keluarganya. Dia juga ingin jasad putrinya beristirahat di tempat yang indah dan damai, sebagai penghormatan terakhir bagi putri kecilnya.

                                                                                         ***

Makasih banget buat yang udah setia baca cerita gaje ini. Sebenernya di otak aku udah muncul banyak cerita baru. Tapi takut nanti nasibnya kayak cerita ini yang selesai setelah bertahun-tahun.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DerelictWhere stories live. Discover now