Tringgg...tringgg...
Suara handphone muggle milik Ginny berbunyi saat ia dan keluarganya berada di dalam mobil yang dalam perjalanan mengantar Teddy menuju rumah Andromeda. Ginny mengangkatnya. Ia terdengar sedikit berdebat dengan seseorang yang menghubunginya.
"Ada masalah sayang?" Harry bertanya saat Ginny menutup teleponnya.
"Aku harus ke kantor sayang," dari suaranya, jelas Ginny sangat kesal karena dipaksa ke kantor Daily Propert, tempatnya bekerja. "Padahal ini hari libur, dan biasanya aku tidak pernah disuruh ke kantor secara mendadak seperti ini."
"Mungkin ada hal penting," Harry berusaha menenangkan istrinya. "Baiklah, aku akan mengantarmu setelah kita mengantar Teddy."
"Tidak usah sayang," Ginny mulai tenang walaupun ia sedikit khawatir. "Aku akan turun saja bersama Teddy, nanti dari sana aku akan meminjam perapian Andromeda dan pergi menggunakan bubuk floo. Kau kan sudah berjanji untuk pergi bersama anak-anak. Jangan buat mereka menunggu lagi."
"Jadi Mommy tidak ikut?" seru James yang duduk dibelakang bersama Al, Teddy dan Lily yang tertidur dipanguan Teddy.
"Maafkan Mommy sayang," Ginny merasa bersalah. "Tapi mom janji, setelah selesai urusan dikantor, mom akan menyusul kalian."
Sekali lagi, James merasa kesal kerena ini tidak sesuai yang diharapkanya. Pertama Teddy, sekarang ibunya dan James yakin, jika nanti Lily bangun dan mengetahui ibunya tidak ikut, dia pasti juga tidak akan mau ikut.
Sesampainya dirumah Andromeda mereka semua turun dari mobil untuk menghilangkan kerinduan kepada wanita cantik yang masih memiliki darah keluarga Black itu.
"Granny..." seru Teddy saat melihat wanita yang rambut hitamnya sudah mulai berwarna putih.
"Teddy bear," goda Andromeda saat melihat cucu kesayangannya. "Akhirnya kau datang juga. Aku kira kau tidak akan datang."
"Tentu saja aku akan datang menemui nenekku yang cantik ini," Teddy merayu Andromeda. Teddy memang sangat pandai merayu.
"Hallo Andromeda," sapa Harry dan Ginny bergantian. Mereka berbincang sesaat sampai Ginny mengatakan dirinya akan menyusul keluarganya ke perkemahan muggle karena masih ada perkerjaan.
"Mommy," Lily menangis. "Aku mau ikut mommy."
Tepat seperti dugaan James. James benar-benar kesal begitupula dengan Al.
"Nanti Mommy menyusul sayang," Ginny mencoba menenangkan putrinya.
"Aku mau ikut Mommy," Lily semakin terisak.
"Mommy mau ke kantor sayang, jadi kamu gak bisa ikut," Harry ikut menenangkan Lily, namun Lily tetap ingin bersama Ginny. Lily mendekap Ginny sangat erat.
"Harry, sepertinya aku akan membawa Lily," Ginny pasrah karena tidak tega melihat Lily seperti ini.
"Tidak Honey," Harry mengambil Lily dan mengendongnya. "Kau kan pergi untuk bekerja. Biar Lily aku yang tangani. Kau pergi bekerja saja, jangan pikirkan kami"
"Lil, jangan nangis ya. Kan ada aku," Al ikut mencoba menenangkan adiknya. "Mommy kan sudah bilang mau menyusul kita."
Harry tersenyum melihat perlakuan Al terhadap adiknya sampai tangisan Lily sedikit mereda.
Melihat kebersamaan keluarga itu membuat Andromeda mengambil ponsel muggle-nya dan berseru, "Kalian foto bersama yuk. Aku gemas sekali melihat kalian semua."
Andromeda mengambil foto keluarga itu bersama dengan Teddy. Walaupun masih terlihat jelas Lily kecil yang masih menangis dalam gendongan Harry.
***
TBC
YOU ARE READING
Derelict
FanfictionTerinspirasi dari Film The Shack, semua karakter punya Tante Jo. James dan Albus Potter bertengkar di danau sehingga keduanya tergelincir. Harry yang saat itu tengah menemani putri bungsunya langsung berlari untuk menyelamatkan mereka berdua dan men...