00. Malam Itu

832 80 5
                                    

"Yibo, ini tidak seperti yang kau lihat!"

Pemuda berparas tampan itu tak lagi menghiraukan wanita yang berstatus kekasihnya. Ia bisa melihat pengkhianatan yang dilakukan wanita itu di depan matanya sendiri.

Wanita itu dengan gampangnya membuka baju di hadapan pria lain. Lalu mereka pun ciuman penuh nafsu di tempat terbuka.

Wanita murahan!

"Cukup! Setelah malam ini, jangan pernah lagi muncul di hadapanku meski dalam keadaan tak sengaja! Aku tak ingin melihatmu, Selamanya!"

Wanita itu dengan segera membenarkan posisi baju yang sebelumnya berantakan dan hampir terlepas. Ia langsung berlari mengejar si pemuda.

"Yibo, tunggu! Aku tak ingin putus. Aku tak ingin hubungan kita berakhir! Berhenti, Yibo! Dengar penjelasan dariku dulu!"

Sayang sekali, pemuda itu benar-benar sudah tidak peduli dengan si wanita yang masih mengejarnya. Ia sudah masuk mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan area taman kota.

"Bodoh! Kenapa aku tak sadar kalo Yibo mengikutiku."

Dengan kesal wanita itu berjalan kembali ke pria yang masih menunggunya. Ia langsung duduk di pangkuan pria itu dengan wajah kesal.

"Tenanglah, kau masih bisa merayunya lagi nanti."

"Bagaimana jika dia sudah tak mau menerimaku? Kita akan kehilangan sumber uang kita!"

"Siapa yang bisa menolak tubuh seksimu, Sayang?"

Pria itu sudah kembali mencumbu si wanita. Baju yang tadi sudah dibenarkan kini kembali terbuka.

Selanjutnya, mereka sudah melakukan adegan panas di sudut taman itu. Suara desahan mereka tahan, meski goyangan semakin menekan kenikmatan.

Di tempat lain, pemuda yang tadi meninggalkan taman kini sampai di sebuah club malam. Aroma alkohol menyeruak saat pertama kali masuk ke sana. Pemuda itu langsung duduk di depan meja bartender. Ia memesan minuman dengan kadar alkohol tinggi.

"Tuan, Anda sendiri? Apa Anda ingin seorang teman? Kami bisa menyediakan berbagai macam sesuai keinginan pelanggan," tawar seorang pria yang berstatus sebagai pemilik club itu.

Yibo meliriknya. "Kau punya j****g yang bukan wanita?" tanyanya.

Sang pemilik club tersenyum. "Tentu saja saya punya, Tuan? Anda menginginkannya?"

Yibo hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari gelas di tangannya.

"Tapi, untuk tipe seperti itu bayarannya lebih mahal. Pelayanannya pun bisa lebih memuaskan."

"Aku akan membayarnya."

Pemilik club tentu langsung tersenyum lebar. Kapan lagi dia bisa mendapatkan untung banyak. Ia langsung pamit untuk memanggilkan apa yang diinginkan si pelanggan kaya. Tak lupa ia menyuruh salah satu karyawannya di sana untuk mengantarkan Yibo ke kamar yang tersedia di club itu.

Yibo belum mabuk, tapi ia sudah turun untuk mengikuti salah satu pelayan yang akan mengantarnya. Ia hanya diantar sampai depan kamar.

Setelah si pelayan kembali, Yibo mencoba membuka pintu di depannya. Ternyata kamar itu tak terkunci. Ia pun langsung masuk ke dalam.

Di dalam kamar, ada seorang pemuda yang terlihat sangat cantik bahkan melebihi wanita manapun yang pernah dilihat Yibo. Tanpa babibu, Yibo langsung mendekati pemuda itu dan memeluknya dari belakang.

Who's He? (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang