Bab 6

254 71 5
                                    

"Tentu saja tidak. Preema selalu mendapatkan tamu bulanannya secara teratur," jawab Jacob yakin tapi keyakinan Jacob tak berlangsung lama ketika mendengar jawaban lain dari Preema.

"Saya belum mendapatkan tamu bulanan saya bulan ini."

"Apa!" Jacob berteriak karena kaget.

"Bagaimana saya bisa memastikan kehamilan ini nyata atau tidak?" tanyanya sambil memegangi perut. Ia takut kalau benar hamil dan orang-orang sekitarnya tidak menerima anaknya.

"Anda bisa langsung melakukan USG dengan dokter kandungan. Kebetulan dokternya sedang praktek pada jam ini."

Jacob menggeleng tanda tidak setuju dengan perbuatan Preema tapi Preema tidak menghiraukan protes halus dari managernya. Ia mau mencari tahu kebenarannya. Kalau ia hamil, Preema akan berusaha sekuat tenaga mempertahankan anaknya walau hubungannya dengan Armand sudah berakhir.

**

"Jangan mengatakan apa-apa padaku. Dari usia kandunganmu aku tahu siapa ayahnya. Bayi itu milik Armand." Jacob adalah satu-satunya orang yang berada di ruang dokter saat kehamilannya terkonfirmasi. Kandungannya hampir berusia delapan minggu. Jacob tak habis fikir. Bagaimana bisa Preema tidak menyadari hal ini.

"Untungnya dokter di sana tadi sangat menjaga privasi sehingga kehamilanmu tidak akan bocor ke luar. Sekarang kamu mau melakukan apa? Apa pun keputusanmu akan ku dukung," jawaban yang tidak disangka akan ke luar dari mulut Jacob.

"Aku akan berusaha mempertahankannya.Umurku sudah cukup dewasa untuk memiliki anak."

"Walau aku tidak suka mendengarnya. Aku menyetujui keputusanmu. Lalu apa yang akan kamu katakan pada Armand."

Itulah masalah terbesarnya. Preema memegang kepala dan menarik nafas panjang. "Aku tidak tahu. Aku tidak berniat memberitahunya."

Jacob langsung menghentikan mobil yang mereka tumpangi secara mendadak. "Ya Tuhan Preema. Dia berhak tahu. Perutmu yang besar akan disorot. Armand akan tahu. Dia bisa menuntutmu."

"Tidak kalau dia tidak tahu anak ini anaknya."

"Kenapa kau harus memperumit keadaan? Kenapa kau tidak jujur saja padanya dan menghindari masalah di kemudian hari." Jacob tidak tahu bagaimana isi kepala Preema. Modelnya ini cukup pintar untuk mengambil keuntungan dari sebuah keadaan yang tidak mengenakkan.

"Armand tidak menyukai anak-anak. Dia tidak bisa menyayangi. Dia benci pernikahan dan anak-anak. Itu alasan kami putus. Aku tidak mau anakku menderita karena tidak disayangi." Preema trauma dan mengingat dengan jelas bagaimana dinginnya sang ayah memperlakukannya. Preema sangat sedih ketika ayahnya mengacuhkannya.

"Lalu lebih baik mana tidak punya ayah atau tidak memiliki kasih sayang?"

"Banyak wanita yang membesarkan anaknya sendiri dan menemukan pria yang tepat yang juga mencintai anaknya." Pikiran liarnya mengarah ke Abra tapi apa pria itu tetap mau berkencan dengan wanita yang hamil anak pria lain.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu dan Armand tapi aku selalu menghormati keputusanmu lalu Apa rencanamu ke depan? Bagaimana dengan pekerjaanmu?"

Itu juga yang Preema pusingkan. "Apa ada pekerjaan yang melarangku untuk hamil?"

"Ku rasa tidak tapi mereka menuntut agar badanmu tidak berubah."

"Apa bisa itu ditahan untuk tiga atau empat bulan ke depan?"

"Mungkin bisa," jawab Jacob jengkel.

"Mulai besok jangan terima kontrak baru. Aku hanya memenuhi kontrak yang tersisa. Kontrak sabun itu juga tolong batalkan. Setelah ini aku akan beristirahat lalu kalau kandunganku sudah besar. Aku akan mengatakan kalau aku melakukan inseminasi buatan karena ingin punya anak."

"Kau gila! Biasanya seorang selebriti melakukan inseminasi buatan dengan ibu pengganti karena tubuhnya tidak mau berubah. Kau kira orang-orang akan percaya kau memilih hamil dengan donor sperma padahal banyak pria tampan dan kaya, yang dengan suka rela menyumbangkan spermanya secara gratis kepadamu."

"Percaya atau tidak bukan urusanku yang penting itu alasan yang akan ku bilang. Aku benar-benar tidak mau kalau Armand tahu. Dia tidak menyukai anak-anak. Aku tidak mau bernasib seperti ibuku yang dinikahi karena hamil lalu diceraikan secara singkat. Toh jaman sudah berubah. Wanita yang hamil dan membesarkan anak sendiri tidak akan dianggap aneh serta dihakimi."

"Ya Tuhan Preema aku sebenarnya lebih senang kau dinikahi walau akhirnya diceraikan. Percayalah anak ini akan lebih senang kalau memiliki ayah yang namanya akan ada di akta kelahirannya. Kenapa kau begitu keras kepala dan berniat memiliki rencana gila? Hamil melalui inseminasi buatan. Kau kira Armand tidak akan menyelidiki kebenarannya?"

Sebagian diri Preema juga takut akan hal itu. "Dia sibuk berkencan dengan kekasih barunya. Armand tidak akan peduli akan hal ini. Armand tidak mau punya anak. Anak dan pernikahan tidak ada di dalam daftar hidupnya." Jacob tidak tahu menahu tentang hal ini. Yang ia lihat dulu. Armand sangat mencintai Preema. "Hanya kau yang tahu rahasiaku ini. Aku juga mungkin tidak akan memberitahu ibuku."

"Dia bisa membunuhmu kalau tahu."

"Mungkin tapi dia juga tidak peduli padaku tapi aku takut kalau bayiku akan disingkirkan." Ketakutan Preema bukannya tanpa alasan. Laura bisa sangat kejam kalau menyangkut masalah kariernya. Bayi ini akan dianggap menghambat karier. Yang lebih parah Kalau Laura tahu bayi ini milik Armand. Ibunya akan memaksa pria itu menikah dengannya dan membuat perjanjian pemisahan harta di luar nalar.

"Ku rasa tidak mungkin. Dia pasti akan mendesak Armand untuk menikahimu."

Preema menyugar rambut panjangnya ke belakang. "Itu lebih menakutkan. Aku tidak mau dikasihani. Armand sedang kasmaran. Dia pasti akan sangat membenciku karena aku menghancurkan hubungan barunya."

"Kau benar, Preema. Jalanmu ke depan akan sangat sulit tapi aku bersedia mendampingimu. Setelah ini kita akan bekerja keras, menyelesaikan beberapa pekerjaan." Preema tahu Jacob adalah satu-satunya pria yang bisa ia andalkan. Jacob berusaha ceria tapi dalam hati Jacob benar-benar dilanda kegusaran.

"Aku mencintaimu Jacob." Preema langsung menarik leher Jacob dan mendaratkan ciuman gemas di pipi lelaki itu.

"Jangan merayuku apalagi berkata-kata manis. Setelah ini kita akan bekerja keras. Ku pastikan kau membayar setiap kontrak yang telah kita sepakati."

Jacob langsung tancap gas walau hatinya kesal namun selama ini Preema memperlakukannya dengan baik. Wanita itu juga tidak rewel sehingga mempermudah pekerjaannya. Preema memperlakukannya sebagai teman bukan pelayan apalagi budak. Bersama Preema ia merasa berharga dan menjadi manusia.

**

Armand berkencan dengan Gemma. Ia mencoba hubungan baru dan berusaha melupakan Preema walau itu agaknya sangat sulit.

"Aku tahu kamu pasti sangat sibuk setelah proyek mobil itu. Ku dengar kau juga akan melebarkan sayapmu ke tambang minyak?"

"Tidak juga. Aku lebih suka menggeluti bisnis otomotif dan perhotelan." Entah kenapa Armand sedang tak ingin bicara. Biasanya dengan Preema ia bisa bercerita panjang lebar tentang apa pun. Ia mengambil segelas sampaigne lalu meminumnya.

"Maaf malam ini suasana hatiku buruk."

"Aku mengerti. Mungkin kamu capek karena harus terbang ke satu negara ke negara lain." Gemma lebih pengertian. Gemma berharap hubungan ini akan menjadi serius setidaknya sebanding dengan hubungan Armand dengan Preema.

"Ceritakan tentang dirimu Gemma. Tentang pekerjaanmu." Gemma tersenyum. Kekecewaannya sedikit terobati.

"Terakhir aku melakukan pertunjukkan untuk victoria secret. Kebetulan Preema juga ikut."

Raut muka Armand langsung berubah ketika nama Preema disebut. "Lalu?"

"Seperti biasa kami melakukan peragaan busana untuk beberapa koleksi pakaian seksi. Yang mengejutkan ketika acara berakhir Preema tidak ada. Ku dengar dia sakit."

"Sakit?" tanya Armand tiba-tiba.

"Iya. Dia mungkin disuruh diet ketat. Kami biasa melakukannya sebelum peragaan busana besar seperti Milan Fashion Week atau Paris Fashion week.

Armand menelan ludah. Ia sangat khawatir dengan keadaan Preema setelah mendengar cerita Gemma tapi Armand ingat kalau sekarang ia sudah kehilangan hak untuk menghubungi Preema atau sekedar menanyakan kabar wanita itu.

** 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

usai sebelum di mulaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang