Ester terus menjaga Vian yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Vian semoga kamu bisa cepat terbebas dari semua ini ya, aku gak kuat kalo terus-terusan liat kamu yang tersakitin kaya gini" ucap Ester hatinya begitu sakit karna melihat orang yang ia sayangi tengah terbaring sakit.
"Es kamu makan dulu sana aku udah masak" ucap Langit.
"Aku gak lapar, kamu bisa makan duluan aja" ucap Ester.
"Kamu belum makan dari siang loh, ayo makan dulu kalo kamu sakit yang ada Vian makin merasa bersalah sama kamu nanti" ucap Langit.
Akhirnya Ester pun mengalah dan membiarkan Langit yang menjaga Vian yang masih tertidur pulas.
Langit hanya menghela nafas saat melihat Ester yang hanya mengaduk makan malam saja.
"Es, makanannya jangan cuma di aduk dimakan ya" ucap Langit.
Namun Ester terlihat tak berselera makan.
"Kamu mau ngapain?" Tanya Ester yang melihat Langit merebut piring makan Ester.
"Cepat buka mulutnya aku suapin" ucap Langit.
Ester terlihat kebingungan karena sikap Langit.
"Ayo buka mulutnya aaa...." ucap Langit.
Ester pun menerima suapan dari Langit sambil menahan malu.
Sementara itu Vian sudah bangun dari tidurnya ia kembali meringis karena perutnya masih terasa sakit meskipun tidak sesakit semalam.
"Inikan kamarnya kak Es" ucap Vian pelan.
Ia mencoba turun dari kasur namun karena masih lemas alhasil ia terjatuh dari kasur.
"Akhh.... sakit" ringis Vian karena rasa nyeri diperutnya kembali terasa.
"Astaga! Vian" Ester langsung membantu Vian yang sedang meringis kesakitan dibawah lantai.
"Apa yang sakit sini ngomong ke aku" ucap Ester wajahnya terlihat begitu khawatir akan kondisi Vian.
"Perut aku sakit banget kak tapi hati aku jauh lebih sakit" ucap Vian.
"Kenapa kamu coba cerita sama aku" ucap Ester.
"Rasa sakitnya melebihi rasa sakit dipukulin sama ayahku kak" ucap Vian sambil terisak.
"Ada apa coba atur nafas kamu pelan-pelan terus cerita sama aku ada apa?" Tanya Ester.
"Kakak tahu kan aku paling gak suka kalo mereka yang aku tolong dekat sama aku karna kasian atau hanya balas budi aku gak suka kak, rasanya benar-benar seperti dikhianati" ucap Vian.
"Emangnya siapa yang begitu sama kakak sini" ucap Langit.
"Yudha..... dia...... dia bilang dia kaya gini karna cuma mau balas budi ke aku yang udah pernah selamatin dia pas mau bunuh diri" ucap Vian.
Ester dan juga Langit syok akan perkataan Vian.
"Wah...... tuh curut emang ya benar-benar dah bikin emosi sama ketololan dia" ucap Langit.
"Sialan si Yudha padahal aku udah restuin dia sama Vian malah bikin adik aku nangis gini" ucap Ester kesal.
"Aku gak bisa berkata apa-apa kalo kaya gini biarin si Yudha nya aja yang datang minta maaf karna ya dia itu gak pernah ada interaksi sama cewek jadi ya kaku" jelas Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIPERTEMUKAN OLEH LUKA
Fiksi Remajakisah dimana 2 orang yang dipertemukan oleh luka yang sama. Yudha dan Vian saling memberikan semangat satu sama lain, lalu tanpa sadar benih cinta pun muncul diantara keduanya. Bagaimana perjalanan kisah mereka? Mari cek cerita