5

19 6 1
                                    

Tok tok tok...

Yunseo, Hiroto dan Jaehee menoleh ke arah pintu. Hiroto menahan tangan Yunseo "Jangan dibuka bisa aja itu bukan Jihoo"

"Yunseo, Hiroto, Jaehee ini gue, Jihoo sama Sakuya. Buka pintunya"

Jaehee beranjak dari duduknya, membukakan pintu untuk Jihoo dan Sakuya. Mereka dipersilahkan masuk agar tidak ketahuan dari sang boneka.

Jihoo langsung berlari ke arah Yunseo dan memeluknya. Jihoo berbisik "Yunseo tenang, lo harus tenang. Semua ini bukan salah lo. Lo gak bisa nyalahin diri lo sendiri. Harusnya lo berdoa dan mengikhlaskan kepergian mereka supaya mereka tenang disana". Jihoo melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang mengalir di pipi Yunseo.

"Gue bener-bener minta maaf atas kepergian Yongjoon, coba aja kalau kita bertiga datang lebih cepat, Yongjoon mungkin masih ada sampai sekarang"

"Gak, ini bukan salah lo Yunseo, lo harus tenangin diri lo sendiri. Gue bakal telpon Ijeong"

Jihoo mengarahkan dirinya ke arah jendela. Merogoh sakunya mencari telepon genggam untuk menelpon Ijeong.

"Ijeong, lo dimana?" -Jihoo

"Gue sama Munjung ada di kamar Keita, kenapa?" -Ijeong

"Kekamar lo sekarang. Secepatnya ya"- Jihoo mematikan telpon secara sepihak.

Jihoo kembali duduk di sebelah Yunseo sambil menenangkan sahabatnya yang masih merasa bersalah akan kematian 2 temannya.

            -_____________-

"Boneka itu masih ngejar kita? Pliss si Keita kemana sih ditelpon gak bisa-bisa" -Yushi

Ryo dan Yushi masih berada di kamar milik Seungeon sedari tadi. Yushi masih mencoba untuk menelpon Keita namun nihil tidak ada satupun panggilan darinya yang terjawab. Sedangkan Ryo sibuk mengitari kamar milik Seungeon.

Sesekali Ryo membuka lemari pakaian dan juga lemari kecil yang ada di sebelah kasurnya. Laci paling atas dia buka, isinya hanya ada skincare dan earphone yang biasanya pemilik kamar gunakan. Saat Ryo membuka laci kedua ada satu hal yang menyita perhatian Ryo. Ada buku catatan seperti yang dipegang Keita sebelum permainan terkutuk ini dimulai.

Ryo membuka buku catatan itu dan isinya sama persis dengan buku yang Keita baca sebelumnya. Lalu halaman selanjutnya ia buka lagi, ada tulisan yang membuatnya kesal, takut sekaligus panik menjadi satu.

"Yushi, coba liat sini" Ryo memanggil Yushi yang masih merasa frustasi karena Keita tidak mengangkat telpon.

"Apa maksudnya ini? 'balas dendam dimulai dari sekarang.
Target pertama: Park Hyeonggeun
Target kedua: Lee Yongjoon
Target ketiga: Mun Junghyun
Target keempat: Sakuya
Target kelima: Jaehee"

Isi dari halaman kedua buku itu membuat mereka kaget. Mereka berdua memang tidak ada di list target tapi yang membuat mereka kaget adalah tulisan tangan yang ada di buku itu bukan tulisan tangan milik Seungeon melainkan tulisan tangan milik Jaemin. Bagaimana bisa Jaemin menulis di buku catatan milik Seungeon

Ryo menelpon Munjung untuk memberi tahu perihal ini. Tidak butuh waktu lama Munjung mengangkat telpon dari Ryo

"Munjung lo lagi sama siapa?" Nada suara Ryo terdengar panik di telinga Munjung

"Aku sama Ijeong, kenapa suara kamu kedengaran panik?"

"Kasih telponnya sama Ijeong, gue mau ngomong sama dia" - Ryo

Munjung langsung memberikan HP nya kepada Ijeong

"Kenapa Ryo?" -Ijeong

"Gue ngeliat buku catatan yang dipegang Keita pas sebelum main di laci kamarnya Seungeon. Isi bukunya itu 'balas dendam dimulai dari sekarang.
Target pertama: Park Hyeonggeun
Target kedua: Lee Yongjoon
Target ketiga: Mun Junghyun
Target keempat: Sakuya
Target kelima: Jaehee' " - Ryo

"Jadi maksud lo Seungeon adalah dalang dari semua ini, jadi bukan Keita?" -Ijeong

"Bukan, bukan Seungeon pelakunya. Buku catatan nya emang ada di kamar Seungeon tapi tulisan tangannya bukan milik Seungeon tapi milik Jaemin. Jadi menurut gue mungkin aja Jaemin dalang di balik ini semua, tapi gue juga gak tau ya" - Ryo

"Kalau emang ini beneran dia, gue gak akan pernah maafin dia apalagi target selanjutnya adalah Munjung. Kalau Munjung sampe mati gue bakal ngelakuin hal yang sama dengan apa yang dia lakuin ke Munjung" Ijeong langsung mematikan telpon nya dan mengembalikan kepada pemiliknya

"Kenapa lo marah Ijeong? Ada apa sama Ryo?" -Munjung

"Gak ada apa-apa. Gue bakal selalu ada di samping lo buat jagain lo. Dan lo jangan pernah lepas dari sisi gue, gue gak mau lo kenapa-napa" Ijeong mengelus pucuk kepala Munjung yang sudah ia anggap adik itu
________________________________________

The game of death
Start:10 Mei 2024
End:-

𝐭𝐡𝐞 𝐠𝐚𝐦𝐞 𝐨𝐟 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 | 𝐄𝐕𝐍𝐍𝐄 𝐱 𝐍𝐗𝐃 𝐱 𝐍𝐂𝐓 𝐖𝐈𝐒𝐇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang