2.

29 2 0
                                    

Di pagi hari seminggu kemudian Yan wu shi bangun sebelum matahari terbit , kemudian ia pergi ke dapur, sesampainya di dapur nenek sudah berada di sana menyalakan api untuk membuat sarapan . Kemarin nenek mendapatkan uang gaji dari tuan tanah meski tidak banyak hanya 25 koin untuk dua hari kerja di ladang, nenek membeli sedikit beras lama dari orang di desa, harga satu liter beras lama adalah 12koin.

Membuat bubur dengan sayuran liar di jalan gunung yang di petik nenek saat pulang dari bekerja , hanya ada garam sedikit tidak ada minyak tidak ada bumbu lainnya.

"Pagi sekali ashi bangun tidur lebih lama nanti setelah siap nenek panggil!"

"Tidak nenek aku akan membantu, nenek hari ini aku akan mencari sayur untuk makan malam di pinggir gunung dan kayu bakar"

"Baik jangan terlalu lelah dan jangan masuk kedalam gunung banyak hewan buas"

"Baik nek"

Mereka lalu sarapan saat matahari mulai muncul mereka berdua keluar dari rumah, nenek pergi ke ladang tuan tanah masih ada dua puluh hari lagi pekerjaan di sana. Sedang Yan wu shi membawa keranjang dan sabit berangkat ke hutan di gunung belakang melalui jalan setapak.

Sekarang pertengahan musim semi banyak tanaman yang tumbuh subur , semalam turun hujan jadi jalanan agak becek dan licin. Yan wu shi berjalan agak jauh dari pinggir hutan menghidari beberapa wanita dan ger dari desa ,dia tidak suka mendengar mereka bergosip dan menghinanya. Tubuh asli sebenarnya jatuh ke sungai dan meninggal akhirnya dia masuk , orang bilang tubuh asli bodoh tetapi kenyataannya tubuh asli tidak suka berbicara dan pemalu, tubuh asli jatuh ke sungai penduduk desa bilang dia bunuh diri karena di tolak oleh siucai tampan desa anak kepala desa yang sekarang , tuan siucai di kabarkan akan menikahi gadis canti anak kedua dari paman Yan. Sesungguhnya tubuh asli di dorong oleh beberapa orang yang benci padanya karena dia cantik, rasa iri membuat orang nekat itulah yang terjadi tapi karena mereka diam dan tidak ada bukti jadi desas desus dia bunuh diri berkembang di desa.

Sejujurnya Yan wu shi sendiri hanya beberapa kali bertemu dengan siucai ini sedang siucai ini sendiri ada di kursi country bersekolah di sekolah ternama jarang sekali pulang karena musim semi tahun depan dia akan mengikuti ujian. Bagaimana dia bisa di tolak bertemu saja tidak, hanya saja orang didesa agak tidak terpelajar jadi tidak pernah memakai logika, Yan wu shi hanya bisa menghela nafas lelah.

Di jalan hutan dia mengamati sekeliling mulai dari tanah , rumput , batang pohon ,hingga puncak pohon banyak sekali sesuatu yang bisa untuk di masak dan juga beberapa bahan obat tapi masi baru tumbuh dan belum matang , lalu di mengambil cangkul kecil di keranjang punggungnya mengambil bibit kecil obat untuk di pindahkan ke rumah. Di rumah ada sepetak lahan kosong kemarin sudah dia balik tanahnya, lahan itu lama tidak di tanami karena nenek tak punya uang lebih untuk membeli bibit sayur.

Mereka tidak memiliki ladang atau pun sawah jadi hanya bisa bekerja pada orang lain untuk hidup. Yan wu shi sering membaca novel di dunia modern tentang transmigrasi ke zaman kuno kebanyakan protagonis punya jari emas pintar memasak atau punya ruang portable ,sedang dirinya bisa sedikit memasak dan tidak punya apa apa hanya bisa mengais di gunung ini siapa tahu bisa memperbaiki kehidupannya disini, dia tidak pernah berharap untuk kembali ke dunia modern di sini lebih tenang, nyaman dan alami.

Tidak jauh dari situ ada beberapa daun bawang liar di mengambilnya , karena tempat ini agak kedalam hutan jadi jarang ada yang datang membuat banyak tanaman belum di ambil. Saat dia mengangkat kepalanya ada beberapa buah pir liar besar dia memetiknya. Setelah setengah jam mencari dia mendapat banyak panen hari ini, lalu di mulai mengumpulkan ranting kering dan memotong beberapa dahan pendek mengumpulkannya lalu mengikatnya kemudian membawanya pulang.

Sesampainya di rumah sudah hampir tengah hari dia menaruh seikat kayu yang lumayan membuat lelah , dan menurunkan keranjang belakang . Dia mendapat beberapa bibit tanaman obat dan sayur, mendapat beberapa jamur , buah pir , daun bawang, sayur bayam, buah apel dan ubi jalar. Dia menyimpan bibit yang akan di tanam di sore hari di dekat tempat air untung saja nenek sempat membuat sumur saat uang yang di sisihkan cukup empat tahun lalu jadi dia sudah tidak perlu mengambil air di sumur umum di tengah desa yang cukup jauh dari rumah. Dulu nenek dan dia sering mengabil air di pagi dan sore hari untuk keperluan memasak. Desa ini terdapat tiga sungai yang mengalir, dua sungai kecil dan satu sungai besar tempat dia terjatuh adalah sungai besar di tepi desa.


Penuli: akhirnya ada ide baru untuk buat novel sudah lama tak mebuat dulu ada di akun lama yang akunnya hilang karena hpny rusak ,ini adalah novel perdana akun baru, bagi yang baca jangan lupa like dan share ya, komen juga boleh.

Menerima saran dan kritik yang membangun. Makasih 😍

BL Datang ke zaman kunoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang