Sore hari setelah istirahat siang Yan wu shi menanam beberapa tanaman yang dia temukan di hutan . Saat selesai dia duduk di bawah atap di depan dapur sambil menetap jauh
"Andai ada cabai pasti lebih enak"
Dia mengeringkan beberapa jamu yang di panen supaya bisa segera di jual, tidak terasa sudah sore waktunya memasak untuk makan malam karena hanya tinggal berdua Yan wu shi tidak memasak banyak hanya bubur ubi jalar sup jamur dan rebusan sayur bayam sebenarnya ingin membuat tumusan sayur berhubung tidak ada minyak ya seadanya saja.
Tak lama nenek pulang dengan membawa beberapa terong yang di beri oleh istri tuan tanah meski terong kecil dan agak cacat tapi bisa untuk dimakan. Mereka makan malam mandi lalu pergi tidur.
Di kamar Yan wu shi sedang berbaring dan memikirkan untuk ke kota besok pagi , jarak desa ke kota adalah satu setengah jam berjalan kaki tapi juga ada kereta lembu yang mengangkut warga desa ke kota harganya 6koin tapi masih banyak orang yang memilih berjalan , jadi besok dia harus berangkat pagi pagi agar tidak terlalu siang sampai ke kota dia memutuskan berjalan kaki karena tidak ada uang. Dia tertidur setelah memikirkan semuayang harus di lakukan besok.
Ke esokan harinya langit masih gelap dia bangun dan mencuci , setelah itu dia memasak bubur dan sayur , lalu sarapan saat makan nenek bangun.
"Ashi kamu bangun pagi pagi sekali"
"Aku akan pergi ke kota menjual jamu lalu membeli minyak dan garam"
"Tapi berhati hati lah di kota jangan percaya orang lain , nenek selalu tahu Ashi tidak bodoh , Ashi selalu pintar"
Bagi nenek Yan wu shi itu pintar dia bisa sedikit membaca dan menulis karakter, karena tidak ada uang nenek tidak menyekolahkannya, nenek bisa membaca dan menulis itu di ajar saat dia jauh dari rumah jadi dia mengajari Yan wu shi sedikit, karena kertas dan tinta mahal nenek hanya mengajari menulis di tanah , nenek membawa sedikit barang saat kembali ke desa beberapa di antaranya adalah buku pencerahan anak.
Ketika dia berusia 4 tahun Yan wu shi sudah membaca sedikit karakter saat sedikit lebih besar entah kenapa dia tidak ingin membaca dan belajar lagi , dia pun enggan keluar rumah juga tidak mempunyai teman.
Setelah sarapan Yan wu shi berangkat ke kota sendiri karena nenek harus bekerja kepada tuan tanah, Yan wu shi membawa keranjang di punggungnya beberapa jamu kering dan beberapa masih segar. Dia sebenarnya pernah belajar sedikit tentang ramuan cina pada kakek teman sekelasnya di sekolah menengah pertama, saat kelulusan mereka sudah tidak pernah berhubungan lagi hingga dia meninggal.
Sesampainya di kota matahari sudah terbit, dia mengamati jalan untuk mencari toko obat yang bisa membeli jamu dengan harga yang baik , akhirnya dia menemuka toko obat Sun meski tidak besar tetapi selalu banyak orang datang membeli .
"Pengunjung apa yang ada inginkan ?" Tanya pria pegawai di depan pintu.
"Aku ingin menjual jamu"jawab Yan wu shi
"Boleh silahkan kesebelah sini biar saya lihat"
Sambil mengarahkan Yan wu shi ke sebelah konter , pria itu melirik Yan wu shi dan tahu dia seorang ger karena tahi lalat merah terang di dahinya, bagi ger makin merah tahi lalatnya semakin subur dia dan Yan wu shi tahilalatnya merah tapi tidak terlalu gelap atau terlalu pudar.
Penulis: semoga idenya lancar sampai novelnya selesa
Bagi yang baca like, komen dan share ya💖
KAMU SEDANG MEMBACA
BL Datang ke zaman kuno
General FictionIni bukan terjemahan Yan wu shi di khianati oleh kekasih ,saudara dan sahabatnya terlempar ke dunia lain di zaman kuno yang tidak ada dalam sejarah dunia. Di dunia aneh itu dia bertemu gong tampan aku: mengais tanaman di hutan bertemu peri peri: a...