5 - si primadona

12 2 1
                                    

Di anjurkan untuk mem-vote terlebih dahulu!

.
.
.

Pagi hari ini seperti biasa vanya yang sudah selesai mandi dan memakai seragam sekolah, ia langsung turun ke bawah untuk sarapan terlebih dahulu. Tapi dimeja makan cuman ada giselle dan arya (mamah dan papah vanya) lalu dimana abang nya itu? Vanya juga tidak tau, untuk itu dia langsung berlari ke meja makan sambil memakai tas di pundaknya.

"Mah, pah abang mana?" Tanya vanya seraya duduk disamping giselle.

"Tumben kamu cari el, biasanya juga berantem melulu kaya tom and Jerry" ucap giselle.

"Hehehe gapapa si nanya aja."

"Katanya sih berangkat duluan tadi, tapi di depan rumah ada temen abang mu katanya yang mau nganter kamu ke sekolah soalnya papah ada miting penting hari ini" jelas arya.

"Iyah, gapapa kan van? Sekali ini aja" ucap giselle sambil tersenyum menggoda.

"Siapa sih temen nya abang? Gak mungkin kan si jamet waktu itu? Ih anjir nyebut nama nya aja gw udah geli, semoga jangan deh" batin vanya.

Gadis itu hanya mengangguk pelan sembari tersenyum kecut, selesai sarapan keluarga kecil tersebut kembali melanjutkan aktivitas masing masing. Seperti giselle yang mencuci piring bekas sarapan, Arya yang langsung berangkat ke kantor dan bagaimana dengan vanya? Dia segera menuju keluar rumah untuk memakai sepatunya. Sesampainya di sana ia menemukan seorang pria yang seperti ia pernah temui tapi dimana, tapi gadis itu langsung memakai sepatu nya dan segera berlari ke arah pria itu.

"Hai van" sapa pria itu seperti orang yang sudah kenal lama.

"Eumm... Kaka yang waktu itu di kantin ya? Bentar vanya ingat namanya... Nat-"

"Nathan." Ucap nathan seraya memakai kan helm di kepala vanya "ayok naik cepet, emang mau terlambat?" Sambung nathan, Dengan cepet vanya langsung naik di motor nathan.

Selang beberapa menit, mereka pun sampe disekolah. Nathan langsung memarkirkan motor nya kemudian turun dan melepaskan helmnya, Vanya juga turun mencoba untuk melepaskan helm nya tapi ini terlalu susah untuk dirinya. Nathan yang mengerti langsung melepaskan helm nya di kepala vanya setelah nya merapihkan rambut vanya yang berantakan.

"Ka aku mau masuk duluan ya" ucap vanya, tanpa menunggu jawaban dari nathan vanya langsung masuk ke kelasnya dan disambut dengan kia dan senja.

"Ekhmm.... Cieeee cieeee vanya berangkat bareng ka nathan" ucap kia sambil tersenyum menggoda.

"Nanti kalo udah jadian traktir kita yaa van" saut senja yang ada disebelah kia.

"A-apaan sih kalian."

"Hahaha iya iya dehh" ucap kia sambil tertawa melihat vanya tersenyum malu malu bahkan sekarang wajah vanya sudah memerah akibat perlakuan manis dari nathan membuat nya melting.

Vanya

Dikelas vino saat ini sedang ada pelajaran sejarah yang sangat membosankan baginya dan membuat dirinya sangat lah pengen tidur saat ini juga, namun ia tidak boleh tidur saat jam pelajaran tapi ada suatu ide yang muncul di pikiran nya. Seketika pria tampan langsung mengambil buku milik temen sebangku nya, nathan.

"Minjem dulu ya na, kalo guru bilang gw lagi belajar makasehh" ucap vino langsung mendirikan buku itu dengan posisi terbuka dengan pegangan botol minum, vino yang sudah ngantuk berat langsung masuk kedalam mimpi.

Nathan yang melihat temen sebangku nya itu langsung memutar bola matanya malas, karna sudah sering vino tidur di jam pelajaran "yaa ni bocah molor dahh, nanti aja kalo ada peer minta deh ke gw" cicit nathan

Selang beberapa menit vino tertidur....

"Oke anak anak, sekarang siapa yang mau ngejawab soal dipapan tulis? Atau mau ibu tunjuk?" Ujar guru tersebut sambil menatap sekeliling.

"Anjirlah, kenapa harus ditunjuk sih" ucap nathan sambil menundukkan kepalanya agar tidak dipilih.

Manik mata sang guru itu tertuju pada meja nathan dan vino, kemudian melangkah kan kaki nya untuk menuju meja itu. Sesampainya guru itu dimeja nathan dan vino ia melihat vino sedang tertidur pulas dan jangan lupakan air liur nya yang sudah membasahi bukunya, saat vino terbangun seraya mencoba membuka matanya sambil mengucek ngucet matanya.

"Enak ya banget ya ibu bacain dongeng"

Vino membuka matanya kaget saat suara seseorang menyadari dirinya, ia pun mendongak sambil menatap seorang wanita yang ia kenali itu adalah gurunya tengah melipat ke dua tangannya di depan dada sambil menatap datar dirinya.

Brakk.

Nathan mengelus dada nya kaget sambil mengucapkan igtifar "Bagus banget ya.... Di saat gurunya lagi ngejelasin kamu malah asik tidur? Iya?" Marah nya sambil mengebrak meja vino.

"Hehehe maaf Bu tadi terlanjur ngantuk soalnya" ucap vino sambil mengaruk tetekuk nya gatal

"Cengengesan aja kamu ini, cepet hormat didepan tiang bendera sampai jam ibu berganti!" Perintah sang guru.

"Mampus lo vin makanye jangan tidur mulu luh jadi orang" batin nathan.

Vanya

Kembali kepada vanya dkk yang sedang berada makan di kantin sambil berbincang bincang dan sekali sekali mereka tertawa, karna tadi vanya, kia dan senja yang mau ke kantin melihat vino yang sedang hormat du di bendera dengan kaki yang gemetaran. gimana tidak gemetaran coba pasalnya ia sudah hormat selama 1 jam belum lagi menunggu 1 jam 40 menit lagi karna pelajaran sejarah selesai 1 jam setelah istirahat + istirahat itu 40 menit, Mana mereka bertiga melihat beberapa siswa cewe berebutan untuk mengasih minum untuk vino.

"Ka el banyak banget yang suka ya van?" Tanya senja.

"Gak tau tapi katanya dia itu si primadona di sekolah ini" ucap vanya mengerik geli dengan ucapannya tadi.

"Ya jelas si secara kan ka vino itu kan ganteng, kaya, jago gombal juga tapi otaknya minim banget kaya otak petrik" ucap kia diakhiri tawanya.

"Hahaha mana bener lagi" ucap vanya.

"Ih kalian kok ngeledekin ka el nya aku."

.
.
.

TBC.

Mungkin kemungkinan minggu depan aku gak bisa update dulu yaa soalnya mau ujian ^^

see you....

VanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang