Haechan terduduk kaku di ruang makan, pagi ini mereka kedatangan tamu penting yang membuat Haechan bahkan tak berani untuk sekadar mengangkat kepalanya, Na Jaemin teman sekolahnya dan Jeno datang secara tiba tiba setelah pergi sekian lama tanpa kabar apapun dan sekarang malah berada dirumahnya dengan suami dan adik iparnya.
"Apa kau akan menetap di korea Jaem atau akan kembali lagi?'' tanya Mark pada sahabatnya itu, Mark memang satu tingkat diatas Haechan, Jaemin dan Jeno tapi mereka berteman baik meskipun tidak satu kelas.
Jaemin menelan makanannya sebelum menjawab. "Aku akan menetap dikorea hyung, kuliahku juga sudah selesai dan kebetulan ayahku punya perusahaan disini jadi sekalian aku yang akan mengurus bisnisnya dikorea.'' jawab Jaemin pada Mark. Matanya melirik orang disebelah Mark, ia tersenyum kecil melihat itu sebelum kembali berbicara dengan Jeno.
Haechan merasa gugup disini, sepertinya akan lebih baik jika ia bisa melarikan diri dari sini tapi kata kata Jeno selanjutnya membuat kedua mata Haechan terbelalak.
"Aku dan Jaemin boleh tidak tinggal disini?'' Mark menatap bingung pada Jeno, kenapa adiknya ingin menginap dirumahnya bukannya dirumah merek- ah Mark baru ingat Jaehyun dan Taeyong akan melakukan perjalanan bisnis hampir satu bulan lamanya bukan mereka akan bekerja berdua hanya saja Taeyong memang sejak awal akan mengadakan pembukaan toko baru di jerman dan pasti ibunya akan sibuk disana sementara Jaehyun, pria itu sudah pasti akan berada di kanada untuk bisnis besarnya.
"Lagipula aku akan kesepian kalau ada dirumah hanya berdua dengan Jaemin, ya kalau disinikan ada Haechan yang akan menemaniku bermain game atau Jaemin yang akan membantu Haechan nanti.'' ucapnya membuat Jaemin maupun Haechan saling memandang sebelum Haechan lebih dulu mengalihkan pembicaraan pada Mark.
"Hyung aku akan pergi sekarang tak apa bukan?'' ujar Haechan meminta izin pada Mark, suaminya itu hanya menganggukan kepalanya sebelum mengecup pucuk kepala Haechan dengan sayang. "Hati-hati, jangan terlalu banyak makan makanan manis aku bisa diabetes nanti!'' pesan Mark pada istrinya, Haechan menatap bingung pada ucapan Mark.
"Maksudnya bagaimana? Kalau aku yang banyak memakan manis kan seharusnya aku yang terkena diabetes bukan malah hyung?'' tanya Haechan tidak mengerti, Mark terkekeh mendengar ucapan polos istrinya.
"Ya karena kau sudah manis kalau kau makan makanan manis lagi nanti aku bisa terkena diabetes karena kadar kemanisan dan keimutanmu bertambah bear'' Jeno dan Haechan hanya mendengus sebal saat mendengar gombalan garingnya.
"Hueekkk... " Jeno pura pura muntah saat mendengarnya membuat Mark langsung menatapnya dengan sinis. "Bilang saja kau iri karena tak punya kekasih yang bisa kau gombali'' balas Mark membuat wajah Jeno muram.
Haechan menggeleng pelan melihat perdebatan keduanya, ia hanya melenggang pergi begitu saja meninggalkan Mark dan Jaemin yang masih saling meledek yang tanpa ia sadari kedua iris tajam itu menatap intens akan kepergiannya sampai akhirnya menghilang di belokan.
"Jaemin!'' panggil Jeno saat melihat keterdiaman temannya.
"Hm. Apa?'' Jaemin menatap Jeno penuh tanya. "Ah, tidak. Lanjutkan saja makanmu." ucapnya sebelum ia kembali memakan kembali sarapan miliknya.
"Astaga nasi goreng ini enak sekali, pasti Haechan yang membuatnya!'' ujar Jeno dengan kagum. "Tau darimana kalau ini masakan Haechan?'' Jeno memutar bola matanya dengan malas, sebenarnya fungsi Mark dirumah ini apa sih?!! Apa hanya menjadi pajangan ranjang saja atau bagaimana!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Again (Slow Up)
Romance[TIDAK ADA DESKRIPSI] (Banyak typo, bahasa campuran dan drama rumah tangga gaje up lama because ay lg sibuk di story lain harap maklum ges😌) SEMOGA KALIAN MAU MERAMAIKAN CERITA INI YA JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA😊 see you all