Prang
Jungkook tegang di tempat ia terjatuh dan bersimpuh bersama dengan ibu tersayangnya yang terlihat sesenggukan sebab terlalu lama menangis dan juga menahan rasa takut yang amat luar biasa.
Tuan Jeon Jongin melemparkan apapun yang bisa dilemparnya, dan menghancurkan apapun yang bisa dihancurkan olehnya. Semuanya telah dipersiapkan, dan hanya tinggal menyambut finaly dari semuanya. Tapi puteranya yang selalu ia banggakan malah mengacaukannya.
"Jungkook, besok kamu gantikan saudaramu yang keparat itu. Gantikan Sunoo, dan jadilah calon tunangan untuk putera dari Gubernur Jongki sampai waktu yang aku tentukan." Jongin mengamuk kesetanan setelah mendapatkan laporan dari salah satu asisten rumah tangganya, jika Sunoo, putera yang digadangkan akan ia jodohkan dengan putera tunggal dari Gubernur, mendadak pergi menghilang tanpa pamit.
Sunoo bukanlah tipe pembakang ataupun pembuat onar seperti Jungkook. Entah apa yang mempengaruhi anak itu hingga membuatnya berani melakukan hal yang menurut Jongin sangatlah ektrim. Mengingat jika tak akan ada satupun yang bisa lepas dari jangkauannya. Dari mana Sunoo mendapatkan pengaruh yang begitu sangat besar. Hingga berani pergi meninggalkan rumah.
'Sampai waktu yang aku tentukan'
Jungkook menarik sudut bibirnya. Begitu menyedihkannya jalan cerita yang akan ia jalani sebentar lagi. Dipaksa menggantikan perjodohan adiknya, dan itupun hanya untuk sementara. Sampai Sunoo kembali. Lalu bagaimana jika Jungkook benar-benar menginginkan perjodohan itu nanti. Isi hati seseorang siapa yang tahu.
"Cukup Jongin, cukup sampai di sini saja. Batalkan semua rencana egoismu itu atau kita akan kehilangan ke dua putera kita." Seohe meraung dengan suara tangisnya yang kembali menggelegar membelah ketakutannya sendiri di malam yang mencekam. Kilatan semburat mata merah sebab amarah yang berkobar belumlah redup. Tapi jiwa seorang ibunya kembali terpanggil lagi untuk melindungi puteranya.
Seohe berpikir jika Sunoo mengalami tekanan yang begitu tinggi saat mengetahui dirinya akan dijodohkan. Sunoo berkepribadian lembut. Sunoo tak pernah membantah ataupun menolak perintah dari Jongin. Tapi mungkin ini sudah berada diambang batas kepatuhan Sunoo.
"Kau tahu apa Seohe?! Kau sendiri adalah wujud dari ke egoisan itu sendiri." Jongin dihapus dari silsilah keluarganya. Dia dicoret dari daftar keturunan keluarga kerajaan, karena lebih mencintai seorang wanita berstatus rendah ketimbang mempertahankan status agungnya. Membuat Jongin harus rela terlempar ke dasar jurang. Dan Jongin berharap ke dua puteranya tidak bernasib sama dengan dirinya.
Jika bukan kebaikan di masalalu Jongin terhadap Jongki. Mungkin sang Gubernur itupun juga tidak akan mau menerima perjodohan ini. Tapi sial! Sunoo, putera bungsu yang telah disiapkan malah memilih untuk kabur.
Keluarga Kim sendiri tidak tahu dengan siapa putera mereka akan dipasangkan. Setahu Jongki, sahabatnya itu hanya punya satu putera yang selalu dibanggakan, dan Jongki berasumsi jika putera kebanggaan itulah yang akan menjadi menantunya nanti. Kehadiran Jungkook sendiri tidaklah ditutupi oleh Jongin, tapi juga tidak untuk dipublikasikan untuk umum. Jungkook adalah aib yang harus disimpan rapat.
Jungkook masih berdiam beku di tempat semula. Mencengkeram kuat lengan ibunya, dan bersiap siaga andai saja ayahnya itu kalap dan melayangkan tangannya untuk ibunya. Jungkook akan bersiap untuk memasang badannya sebagai pelindung. Ini bukan kali pertama Jongin mengamuk seperti banteng yang siap tempur di arena. Tapi mungkin ini adalah yang paling terparah.
"Haruskah kita mati bersama saja dengan meminum racun, Seohe?" Itulagi yang menjadi ancaman dari Jongin pada keluarganya. Setiap kali rasa terpuruk itu hadir, seolah hanya mati yang bisa menjajikan sebuah ketenangan dan kedamaian.
Seohe tahu jika Jongin sudah berkorban banyak untuk dirinya dan juga untuk kelangsungan hidup ke dua puteranya, di tengah gempuran caci dan maki dari keluarga Jongin sendiri. Oleh sebab itu, sekalipun, Seohe tidak pernah membantah apapun yang dikatakan oleh Jongin. Setidaknya, Seohe juga harus menunjukkan baktinya pada suaminya.
"Kau tahu bagaimana Jungkook putera kita kan Jongin?! Menjadikannya pengganti dari Sunoo, bukankah itu juga sama saja dengan kita melakukan aksi bunuh diri pada keluarga Gubernur?!" Entah sudah dari kapan air mata itu terus bergulir di pipi seiring dengan ucapan penuh rasa sakit yang ke luar dari mulut seorang ibu, Seohe.
Tidak ada maksud untuk memojokkan Jungkook di sini, dengan mengungkit hal paling buruk yang ada pada diri Jungkook. Justru Seohe tak mau menempatkan puteranya Jungkook pada posisi yang sulit.
Jongin menghela nafasnya dan lalu menatap penuh minat pada puteranya yang samar-samar sedang menahan tangisnya agar tak bersaing dengan ibunya. Mengulurkan tangannya dan lalu mencengkeram kuat bahu Jungkook, membawanya berdiri.
"Aku akan menangani Sunoo segera. Dan selama itu, aku harap Jungkook bisa berkerja sama. Ok?!" Jongin tampaknya sudah gila. Dia akan menukarkan Sunoo dengan Jungkook, dan tentu saja Seohe mendelik tidak setuju. Tidak perduli jika dirinya malam ini akan dicabik-cabik oleh suaminya sendiri.
Seohe tidak akan membiarkan Jungkook masuk kedalam kegilaan ayahnya. Namun belum sempat Seohe mengajukan protesnya lagi, Jungkook telah lebih dulu mengangguk.
"Baiklah ayah, mari kita sudahi acara malam ini. Aku sudah lelah. Dan ibu juga butuh istirahat. Para pelayan juga perlu bekerja lembur untuk membereskan kekacauan ini. Besok antarkan aku pada Gubernur, ayah. Aku akan datang sebagai calon mempelai."
Malam ini akhirnya Jongin bisa tidur dengan nyenyak dan pulas, setelah dua hari ia mengalami kesulitan tidur. Satu-satunya jembatan yang bisa ia lewati untuk menjunjung nama keluarganya nyaris roboh.
Tentu saja Jongin murka. Hanya ada keluarga dari Jongki, kawan lamanya, yang bisa ia jadikan sebagai batu loncatan. Rasa berhutang budi Jongki pada Jongin di masa lalu membuatnya tak kuasa untuk menolak hubungan perjodohan yang diajukan secara terang-terangan oleh Jongin.
Jongin mungkin memang sudah dihapus dari daftar ahli waris keluarganya, tapi bukan berarti jika Jongin tak memiliki pengaruhnya sama sekali. Kemenangan Jongki di pemilihan sebagai Gubernur, ada campur tangan yang besar dari Jongin.
Lagipula untuk seorang Jongki, ia butuh pencitraan juga. Tunggu saja apa yang akan Jongki umumkan di depan media nanti perihal rencana perjodohan puteranya dengan putera Jongin, seseorang yang sudah jelas dicoret dari silsilah keturunan kerajaan Klan Jeon.
Jongki juga ingin mendapatkan pujian sebagai orang yang setia kawan, dan tak lupa akan kebaikan yang sudah diberikan oleh Jongin padanya.
Jungkook bergerak tertatih membawa ibunya untuk beranjak dari ruangan terkutuk itu. Malam ini seperti biasanya, Seohe akan tidur di kamar Jungkook. Mereka butuh saling menenangkan dan saling menghibur. Bukan salah Seohe yang dicintai oleh Jongin sampai seperti orang gila dahulu. Dan juga bukan salah Jungkook jika akhirnya dirinya terlahir dari benih yang diharamkan. Mereka ber dua hanyalah dua orang malang korban dari alur sad.
.
.
.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LIAR VKOOK
FanfictionThe Liar menceritakan tentang Jungkook yang dipaksa oleh ayahnya untuk menggantikan adiknya yang bernama Sunoo menerima perjodohan dengan keluarga Kim. Dipaksa pada awalnya dan berujung pada sebuah kebohongan yang samakin menumpuk tinggi - Menjadi b...