5

485 29 1
                                    

Keesokan harinya sabil terbangun dan melirik ponsel nya, ternyata sambungan telepon ia dan lian belum berputus, sabil mencoba membangunkan lian.

"lian lu belum bangun?"
"hmm caa" terdengar suara lian yang serak khas bangun tidur di sebrang sana.
"bangun li, kan mau fitting baju"
" iyaa ini bangun"jawab lian.

setelah Mereka semua siap, sabil bergegas ke bawah untuk sarapan.

" pagi mah"
"pagi sayang, jadi fitting sama lian" tanya mamah ita
"iya mah jadi nanti lian jemput"

Assalamualaikum

sudah sabil duga itu pasti lian

"sana gih buka" suruh mamah ita

sabil segera menuju pintu depan dan membukakan pintu untuk lian

"pagi caa" ucap lian
" pagi juga, lu udah sarapn?"
"belum" jawab lian
"ayo masuk sarapan bareng di dalem"
lian mengangguk dan mengikuti langkah sabil dari belakang.

"nak lian ayo sini makan, belum sarapan kan" tebak mamah ita
lian dan sabil duduk di kursi.

"mah papa kemana" tanya lian
"papa udah berangkat subuh tadi"
" pagi amat mah berangkat nya"
"kata papah mau ketemu klien"
lian mengangguk

selesai sarapan lian dan sabil langsung pergi untuk fitting baju. setelah fitting baju itu selesai lian mengajak sabil untuk menonton bioskop, sabil mengiyakan ajakan lian.

sesampainya mereka di bioskop sabil dan lian terlihat fokus pada film yang mereka tonton, hingga tak sadar kepala lian sudah berada di bahu sabil, sabil yang menyadari nya hanya tersenyum. tangan sabil terulur untuk mengelus rambut lian.

……………………

setelah pulang dari bioskop lian mengantarkan sabil pulang ke rumahnya, dan lian langsung bergegas menuju rumahnya untuk istirahat.

setelah lian selesai bersih-bersih lian menuju tempat tidur, namun saat ingin menutup mata, sebuah notifikasi masuk ke hp lian.

via WhatsApp

unknown: bro lu lian bukan?
lian: iya, siapa ini
unknown: lu cowo sabil kan
lian: kenapa sabil?
unknown: sabil lagi di club, mobok bocahnya, mau gua anter balik gatau rumahnya.
lian: Sherloc
unknown: 📍

setelah mendapatkan pesan itu lian langsung bergegas menuju ke tempat yang sudah di kirimkan, lian mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

sementara di sisi lain sabil sedang melakukan ritual skincare nya, kegiatan itu terhenti saat notif masuk di hp sabil.

via WhatsApp

unknown: lu cewe lian kan, lian mabok
unknown: 📍

sabil tidak berniat untuk membalas pesan itu, ia langsung pergi menuju club malam itu.

sabil kebingungan berada di tempat ini, ia terus mencari keberadaan lian.

"sabil" panggil seseorang
sabil menengok
"ayo gua anter ke tempat lian"
sabil langsung mengikuti langkah kaki orang itu.

sabil sampai di sebuah kamar yang ada di club itu. sabil mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar, " dimna lian" tanyanya dalam hati.

namun saat sabil ingin bertanya keberadaan lian, orang tersebut langsung menutup pintu kamar tersebut.

"kok di tutup si, lian mana?" tanyanya panik
" sabil² masa langsung pulang, main dulu lah" ucap orang tersebut.
"apaan sih kita ga kenal ya, mna lian"

orang itu mendekat ke arah sabil, dan mengunci pergerakan sabil, sabil berteriak meminta tolong, namun kamar tersebut kedap suara.

sesampainya lian di tempat itu, lian langsung bertemu dengan luna.

"lian. aku liat sabil, lagi main sama cowo di kamar itu" ucap lian bohong sambil menunjuk kamar yang ada sabil di dalamnya.

seketika lian memanas, lian langsung berlari ke arah kamar dan mendobrak pintu itu, saat pintu terbuka bisa lian liat sabil yang sedang duduk sabil memeluk lututnya, dengan bahu bergetar lian bisa tebak bahwa sabil menangis.

lian langsung membawa sabil menuju mobil lian. sesampainya di mobil sabil terus menangis. sabil takut lian akan salah paham .

"ca" panggil lian sambil membawa sabil ke pelukannya
"caa kamu gapapa kan, apa yang sakit"
sabil masih enggan menjawab. lian terus memeluk sabil erat.

"l-lian hiks hiks" ucap sabil sesegukan
"ca bilang sama aku kamu diaapain"
"aku m-mau hiks mau di perkosa li" ucap sabil jujur

DEG

lian semakin mengeratkan pelukannya.

" tapi engga kan ca, kamu di apaain aja" tanya lian
"aku di cium" ucap sabil sembari menunjuk pipi kanan nya

dengan segera lian cium pipi kanan sabil

cup

cup

cup

cup

"udah sekarang udah aman"
"jangan nangis lagi ya" ucap lian
jawab sabil dengan mengangguk.

......…...…………………….

keesokan harinya lian memutuskan untuk datang ke rumah sabil, untuk melihat kondisi gadisnya itu.

" assalamualaikum"

pintu terbuka menampakkan papah demis

"walaikumsalam lian" balas papah demis
"pah sabil nya ada" tanya lian
"ada lagi di kamar, ayo kamu masuk dulu" ajak papah demis

setelahnya lian langsung naik ke kamar sabil.

"caa" panggil lian sambil mengetuk pintu kamar sabil.
"iya li buka aja" suruh sabil

lian membuka pintu dan langsung duduk di pinggir kasur sebelah sabil.

"peluk" rengek sabil

lian langsung memeluk sabil dan mengecup kening sabil

"caa udah bisa jelasin sekarang" tanya lian
sabil menarik nafas nya dalam

"pas aku mau tidur ada yang chet aku pake nomer baru" ucap sabil sambil menunjukan room chat nya semalam.

lian melihat nya, lian juga menunjukkan bahwa dia juga di chet oleh orang tak di kenal.

dapat lian simpulkan bahwa luna lah yang telah menjebak mereka.

"caa besok kita ketemu luna ya"
"li kayaknya gausah di perpanjang deh"
"ca ini tuh udah keterlaluan, coba kamu bayangin kalo aku telat dateng, gmna sama masa depan kamu" ucap lian
sabil hanya mengangguk pasrah

aku bakal usahain buat nanti malem up, pagi ini segini dulu ya

oh ya ramein lah gays biar semangat up nya.

HARUS KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang