3

386 24 0
                                    

Pagi harinya lian sudah siap untuk berangkat ke kampus bersama nabila, sebelum itu mereka juga sudah sarapan dan pamitan pada ayah bunda nya.

di perjalanan lian menyuruh nabila untuk pindah ke kursi tengah

"nab pindah ke belakang ya" suruh Lian
" loh kenapa ka?" heran nabila
" kakak mau jemput ka sabil" ucap lian enteng
"HAH"
"kok bisa ka" tanya Nabila
"ya bisa lah, udah cepet pindah"

dengan langkah yang kasar nabila pindah ke kursi tengah

sesampainya di depan rumah sabil.

" tunggu sini ya nab"
"heem" jawab nabila lesu

setelah nya lian melangkahkan kakinya ke rumah sabil, sabil yang tau jika akan di jemput pun sudah siap menunggu di depan gerbang.
ya mereka semalam bertukar nomor telepon dan saling mengirimkan pesan di WhatsApp.

"ca ayo, gua bareng nabila juga gapapa kan?" tanya lian
" gapapa dong" jawab sabil

sabil membeku atas perbuatan lian yang membukakan pintu mobil untuk sabil

"makasih"
lian hanya menjawab dengan senyuman

saat mereka sudah ada di dalam mobil nabila menyapa sabil

" hai ka sabil" ucapnya ceria
" hai nab" balas sabil

selama perjalanan lian sabil dan nabila terus tertawa karna kepolosan nabila, hingga tak terasa mereka telah sampai di parkiran kampus. sabil ingin membuka pintu namun pergerakan nya tertahan oleh lian. sabil yang paham hanya diam menunggu apa yang akan di lakukan lian. lian membukakan pintu untuk sabil, dengan senang hati sabil keluar sembari tersenyum melihat lian.

nabila yang melihat itu pun bingung

" kalian pacaran ya?" tanya Nabila
" nanti kakak jelasin, udah sana kamu masuk" ucap lian sembari mencium pucuk kepala nabila. nabila pergi dan menyisakan sabil dan lian

"li thanks ya udah di jemput"
"iya sama-sama, nanti lo balik nya sama gua lagi ya"
" gapapa li gua bareng novia aja, nanti lu repot kalo harus anter gua dulu"
" lu dateng bareng gua berarti pulang juga harus sama gua"

setelah itu lian mengelus kepala sabil dan langsung pergi meninggalkan sabil.

tanpa di sangka semua kejadian itu di saksikan oleh Paul, novia,anggis,dan syrla

paul pergi menghampiri lian

"woy lian"
"kok bisa sabil berangkat bareng lu si" tanya paul
lian enggan menjawab pertanyaan itu

sesampainya mereka di kelas, lian langsung menjawab pertanyaan tadi

"gua sama sabil di jodohin" jawab lian
" anjing kok bisa" heran paul
"orang tua kita temenan powl"
" ouh trus kalian mau" tanya paul lagi
"ya gmna, gabisa nolak juga"
" tapi aman si li, orang cewe nya sabil ini"
lian hanya tersenyum tipis……

Sama hal nya dengan lian, sabil pun harus menjelaskan kepada teman-temannya.
setelah menjelaskan itu semua sabil dkk pergi ke kantin untuk membeli jajan. saat sampai kantin mereka melihat lian dan paul serta temannya yang lain (diman,naly,edo)

"gays duduk sini aja"panggil paul
mereka pun duduk di kursi yang di suruh paul, lian menarik kursi di sebelahnya dan menyuruh sabil duduk di sana, sabil hanya menurut saja.

"hai gays" sapa nabila pada mereka semua.
nabila pun ikut ngobrol dengan kakak² tingkat nya itu.

"ka lian, aku nanti pulang ama temenku ya, mau ngerjain tugas dulu" izin nabila
"mau kakak anter"
"gausah ka, temen aku juga bawa mobil"
"yauda kabarin kakak terus ya"

setelah kuliah mereka semua selesai, lian menunggu sabil di depan ruangan sabil.

"sabil udah di tungguin calon suami tu" ejek anggis
"berisik lu nggis" sarkas sabil

sabil pun keluar ruangan, saat ingin memanggil lian, sabil menahan langkah karena melihat lian yang sedang bersama luna, Luna adalah cwe yang selalu mengejar lian, bahkan luna tak segan-segan memberikan kehormatan nya kepada lian, agar bisa memiliki lian seutuh nya.

lian yang sadar kehadiran sabil pun langsung merangkul pinggang sabil dan berjalan menuju parkiran, selama perjalanan seluruh mata mahasiswa tertuju pada sabil, hal itu terjadi karna lian adalah ketua BEM dan juga lelaki pujaan wanita di kampusnya.

sesampainya di dalam mobil lian terus memegang tangan sabil.

" li ga di lepas aja, lu susah nyetir nya kalo kya gini" ucap sabil
" gamau, gua ga susah kok nyetir nya"

kini mereka sudah sampai di rumah sabil.

"li makasih ya"
"iya sama-sama"

sabil membuka pintu mobil, namun sebelum itu sabil sempatkan untuk mencium pipi lian dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah.

lian membeku mendapat ciuman dari sabil, namun selanjutnya dia tersenyum.

Saat sabil sedang tiduran di kasur kamarnya. sabil mendadak gugup karna lian menelponnya. dengan keberanian yang sabil punya ia pun mengangkat telpon itu

via telepon

lian: ca
sabil: hmm
lian: gamau tanggung jawab?
sabil: tanggung jawab apa?
lian: yang tadi
sabil: jangan di bahas lian
lian: kenapa?
sabil: malu
lian: dih malu segala
lian: nanti besok lagi ya
sabil: heh enak aja
sabil: gamau
lian: kok gamau
lian: kalo gitu gantian deh gua aja yang cium lu
lian: mau ga?
sabil: ihs lian
sabil: udahlah males

sambungan terputus

…………………………..................

pagi harinya lian berangkat ke kampus sendiri, karena nabila di antar oleh ayahnya.
lian menjemput sabil, dengan jantung yang berdetak kencang sabil berusaha menormalkan detak jantungnya. seperti biasa tangan lian selalu setia menggenggam tangan sabil.

"ca"
"apa"

hening.......

dengan secepat kilat lian mencium pipi sabil, sabil refleks memukul lengan lian

"ih lian kok cium² si" rengek sabil
" emang ga boleh, kemarin aja lu cium gua"
"tau ah males"

lian dengan segera menarik sabil agar masuk ke pelukan nya, sabil tak menolak dia malah memeluk tubuh kekar lian, lian tersenyum.

sesampainya di parkiran lian dan sabil langsung pergi ke kantin karena teman-teman mereka sudah menunggu di sana, mereka jalan dengan beriringan dan tangan lian yang menggenggam tangan sabil.

"wewewedeeeew takut amat gua ama calon pengantin" ucap paul heboh
" brsik powl" ketus lian.

saat mereka sedang asik bercanda tiba tiba ada seseorang yang memeluk lian...

hii gmna, suka ga?

masih takut si jujur, tkut tiba² mood nya ilang terus berhenti di tengah²

doain aja lah ya gays semoga engga
hehe😁

 

HARUS KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang