96-100

26 3 0
                                    

Bentuk Bulan, Tapi Penuh Simulator Jahat Bab 96

Penulis: Paman, saya benar-benar akan marah

Suasana hening sesaat, dan semua kebisingan berhenti.

Pemuda berambut perak berdiri di puncak kastil dengan linglung, seolah-olah dia tiba-tiba dilemparkan ke dalam film bisu yang dihentikan sementara, tanpa ada tanda-tanda kehidupan.

Sosok-sosok yang marah itu seperti hard drive yang mengalami kerusakan magnet, menjadi buram, terdistorsi, dan kacau.

Gambar-gambar di segala arah mulai terlipat dan mengecil, seolah-olah ada anak kecil yang sedang bermain dengan model boneka kertas...

Dalam cahaya api yang terang.

Su Shu menurunkan pandangannya dengan bingung.

Dalam penglihatannya yang semakin jelas, dia melihat...

api.

Api di perapian sedang menyala.

Bukan lagi remaja.

Pemuda berambut perak berdiri diam di kamar tidur.

Tubuhnya ditutupi dengan sepasang baju besi gelap.

Namun, luka parah di sekujur tubuhnya, dengan separuh dadanya tertelan, semuanya telah hilang.

Seolah merasakan sesuatu.

Su Shu mengangkat tangannya dan dengan bingung mengusap pipinya.

Dilihat di ujung jari, ada bekas yang agak lembab.

Dia merasa sedikit bingung.

...air mata.

Kenapa, aku menangis.

——Kenapa aku menangis?

Sangat sedih--

Sepertinya ada gelombang kesedihan di hatiku, seperti gelombang pasang.

"Ayah..."

dia bergumam.

Dia mengangkat matanya dan melihat ke depan dengan pandangan kabur.

Pria tua berambut perak itu sedang duduk dengan tenang di depan perapian.

Cahaya api yang menyala di perapian terus berkedip-kedip di wajah lelaki tua itu.

Vortigern menatap api di perapian, duduk di sana dengan punggung menghadap ke sini.

Kayu bakarnya berderak.

Segalanya tampak begitu sunyi dan damai.

seolah olah......

Segalanya sebelum segalanya.

Itu hanya mimpi kesurupan.

Mereka, ayah dan anak, sebenarnya selalu tinggal di kamar tidur.

Dengan damai, menikmati waktu damai dan acuh tak acuh bersama.

Pendragon Vortigern.

Seolah mendengar panggilan putranya, lelaki tua berambut perak itu sedikit mengalihkan pandangannya dan menatap pemuda berambut perak itu.

"Alvin, kamu di sini.

"Aku punya permintaan untuk ayahku..."

Kata lelaki tua itu sambil tersenyum.

"Bakar dirimu dan tembus lautan bintang-bintang."

Melihat ayahnya.

Pemuda berambut perak itu terdiam.

Fate Stay/Night: Simulator Yang Penuh Kejahatan [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang