Chapt 08 | Azika Keracunan?

39 13 20
                                    

Tepat pukul 09.30 semua murid yang berada di luar kelas, kini mulai berhamburan menuju kelas masing-masing di karenakan sudah waktunya jam masuk.

Azika, Kayesha, dan Alkhavian. Mereka masih sibuk makan di kantin ketika mendengar bel masuk berbunyi, tidak peduli apapun yang terjadi, makan tetap nomor satu bagi mereka.

"Eh ayolah masuk, gue takut di hukum" celetuk Kayesha dengan makanan yang memenuhi mulutnya akibat ia makan dengan terburu-buru.

Alkhavian menatap kesal wajah Kayesha, "Lo aja sendiri sana yang masuk, gue masih lapar ya." tegas nya.

"Dibawa santai aja Kay, kita telat beberapa menit doang gausah takut gitu, santai... santai..." ucap Azika dengan enteng, tanpa memikirkan resikonya.

"Mata lo santai" amuk Kayesha sembari berdiri dari kursi nya lalu bergegas untuk membayar makanan nya.

"Bi, ini bi uangnya, saya traktir mereka berdua ya" ucap Kayesha dengan terburu-buru memberikan uang senilai 20.000 rupiah itu.

Azika dan Alkhavian bersorak bahagia ketika mendengar kata "traktir" dari Kayesha.

Mereka berdua kini menepuk tangan dengan gembira, "Emang lo teman gue paling baik sedunia deh Kay" teriak Alkhavian dan di balas dengan tatapan malas pada Kayesha. Pujian itu tidak ada apa-apanya bagi Kayesha, lagipula ia sudah tau Alkhavian seperti itu hanya karena di traktir, jika tidak, tidak mungkin dia mengatakan hal itu. Memang sangat mudah di tebak.

Berbeda dengan Azika, ia kini seolah-olah mengusap air mata yang akan jatuh, padahal air matanya turun karena perih akibat seblak yang pedas itu. "Jujur Kay, dari lubuk hati gue yang paling dalam. Lo memang sahabat terbaik, ter the best sejagat raya, sepanjang nusantara, seluas samudra hindia, dan seluas angkasa."

Kayesha kini merasa jijik mendengar pujian palsu dari teman-teman nya yang sangat freak itu yang tidak beda jauh dari dirinya.

"Lebay woi" teriak nya kemudian pergi dari sana.

*****

Di kelas 12 IPS 2, Nalendra tidak fokus pada pelajaran hari ini. Padahal dirinya selalu fokus ketika pelajaran di mulai, namun entah kenapa hari ini dirinya sangat sulit untuk fokus.

Ia terus berpikir, bagaimana caranya memberikan kue yang sudah ia buat tadi pagi untuk Azika.

Nalendra bangun lebih awal hari ini, karena ia akan membuat kue untuk Azika. Meskipun mungkin kue yang ia buat itu sepertinya tidak menarik perhatian Azika, tetapi ia akan tetap mencoba untuk memberikan kue itu.

Ia sangat gengsi untuk memulai obrolan, rasa gengsi Nalendra setinggi harapan Azika yang ingin menikah dengan seorang aktor korea.

Nalendra menghela nafas berat, ia tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi hari ini. Hanya karena masalah kecil seperti itu, dapat menggangu ke fokusan nya untuk belajar.

*****

Azika, Kayesha, dan Alkhavian. Untung saja mereka tidak telat masuk, karena guru yang sedang bertugas di kelas mereka ada urusan mendadak sebentar.

Alkhavian dan Azika sangat merasa kenyang sehabis memakan seblak yang sangat pedas itu, sebenarnya Kayesha masih lapar, namun ia terpaksa harus meninggalkan seblak nya karena bel masuk sudah berbunyi.

Langkahan sepatu dapat terdengar jelas di telinga para murid MIPA 5, perlahan-lahan dari arah pintu menampakkan wanita paruh baya dengan seragam nya yang rapih, tidak lupa dengan kacamata polos yang selalu ia kenakan. Dia adalah Bu Nadya, guru killer yang paling di takuti para murid.

"Untung... aja tadi ga telat, kalau telat bisa-bisa di suruh nyapu bumi kita" Alkhavian merasa lega, karena Bu Nadya sedikit telat masuk di kelas mereka.

LovhordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang