27. Balas Dendam?

54 6 2
                                    

Biasakan sebelum membaca wajib vote terlebih dahulu ‼️‼️‼️

"

𝘛𝘦𝘳𝘶𝘴𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢, 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘭𝘪𝘵 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘳𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺an𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱𝘪. 𝘠𝘢𝘬𝘪𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶."

Haruna Akiara Estrella

🌺🌺🌺

"Haruna kena teror."

Para anggota inti Alverous terkejut mendengar perkataan Malven. Ibu negara mereka kena teror? Siapa yang menerornya?

"Siapa yang neror?" tanya Alfarezel mewakili yang lainnya.

"Gak tau lah! Kalau gue tau udah gue hajar orangnya."

Mereka semua pun mengangguk serempak. Benar juga kata Malven. Memang, Malven selalu gak terima jika Harunanya tersakiti. Jangankan orang jahat, Ayah Haruna aja dia hajar kalau berani sakitin gadis itu.

"Jadi sebelumnya, Una lihat orang misterius memakai pakaian hitam datang ke rumahnya. Haruna ngumpet dulu sampai orang itu pergi, setelah beberapa menit dia keluar dan ambil kardusnya. Nah, saat sampai kamar dia langsung buka kardus itu dan isinya tikus yang sudah dicincang. Ada sebuah pesan juga di kardus itu...." Malven menjeda ceritanya.

"Pesan apaan?" tanya Arzanka penasaran.

"Balas dendam."

Mereka semua semakin terkejut mendengarnya. Balas dendam? Apa maksud pesan itu. Seketika berbagai pikiran negatif menghantui mereka. Mereka semua menerka-nerka apa yang dimaksud balas dendam.

"Itu berarti kita harus ketat menjaga Ibu negara. Jangan sampai dia kenapa-kenapa karena peneror itu. Pasti Ibu negara yang dijadiin target balas dendamnya," kata Arzanka yang diangguki oleh Malven.

"Iya, gue harus menjaga Una. Jangan sampai dia lecet sedikitpun."

Para anggota Alverous masih terus bertanya-tanya dengan teror yang dialami oleh Haruna. Namun, mereka lebih memilih berdebat dengan pemikiran masing-masing.

                 ***

Haruna dan Arneza tengah berjalan menuju kantin. Tetapi jalan mereka terganggu karena perkumpulan para remaja nakal. Terlihat sekitar lima orang tersebut menggoda mereka berdua.

Haruna dan Arneza merasa kesal tatkala mereka berdua malah diganggu. Apalagi melihat penampilan yang berandalan itu. Lihatlah, baju seragam yang dikeluarkan, rambutnya panjang, dan tidak memakai dasi membuat mereka seperti berandalan sekolah.

"Kiw, kiw, cewek."

"Mau kemana, cantik?"

"Bagi no Whatshappnya dong."

Sebenarnya mereka berdua malas meladeni para cowok nakal itu. Tetapi, karena jalan mereka dihadang dan tidak diperbolehkan lewat membuat mereka meladeninya.

"Minggir!" titah Haruna yang merasa malas meladeni mereka.

"Kalau kita gak mau kalian mau apa?" tanya salah satu cowok berdiri dihadapan Haruna.

"Kalau gak minggir, saya tendang," ancam Haruna dengan kilatan mata tajam menatapnya.

Haruna mendapat banyak ledekan dari mereka. Para cowok-cowok itu malah tertawa mendengar ancaman dari Haruna. Sepertinya, para cowok itu tidak peduli dengan ancaman Haruna. Bagi para cowok itu, Haruna adalah bocah imut. Mana mungkin mau nendang.

MALVENHARUNA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang