Prolog

3K 208 35
                                    

WELCOME☺️☺️☺️

Sorry for typo🍒

🎀Happy Reading🎀

Gelap. itu adalah sesuatu yang Zhang Hao lihat setelah ia baru saja membuka mata.

Tangan nya terasa sesak sehingga ia tidak bisa bergerak, begitu juga dengan kakinya. Mulutnya seperti tersumpal oleh sesuatu sedangkan tubuhnya seperti ter jerat di tanah.

Hawa dingin yang menusuk kulit nya membuat Zhang Hao tersadar bahwa tubuhnya tidak terselimuti kain walaupun hanya sehelai.

"Mmmmh!!!"

Zhang Hao berusaha mengeluarkan suara sambil menggerakkan badan nya ke arah manapun dengan harapan ia bisa terbebas dari rasa ikatan sesak yang membuatnya sangat gelisah.

"Calm down."

Suara itu, suara itu mampu membuat Zhang Hao terdiam.

Ini bukan suara Ayahnya, dan juga bukan suara seseorang yang ia kenal.

Setelahnya, detik demi detik hanya di isi suara ketukan sepatu yang bertubrukan dengan lantai. Suara ketukan nya cukup mendominasi karena suasana sunyi yang tadi tercipta.

Kini Zhang Hao rasa lelaki tidak di kenal itu sudah berada di dekatnya, dari bau parfum dan alkohol yang tercium di hidungnya sudah cukup meyakinkan bahwa keduanya hanya berjarak beberapa meter, atau bahkan hanya berjarak beberapa centi meter.

Saat Zhang Hao sedang menerka nerka dalam diam, penutup matanya di buka dengan gerakan yang cukup lembut.

Zhang Hao mengedipkan matanya yang lumayan buram. Ia berkedip dan berkedip lagi, hingga tiga kali. Hingga ia bisa jelas menatap seorang lelaki yang memakai topeng di sekitar matanya.

"Hello, preety," sapa lelaki itu dengan senyuman yang di sertai mata sayu nya.

"Don't be too confused. Semua sesuatu yang sudah bertukar dengan uang artinya sudah menjadi hak milik bukan? Sama dengan mu. 55 miliarku sudah aku buang hanya untuk mendapatkan mu," Dia berucap dengan santai.

Dan ucapan itu reflek membuat Zhang Hao melotot dengan otak yang memutar ingatan nya beberapa jam yang lalu.

"Mustahil kau memberiku uang banyak jika pekerjaan mu hanya mengajari anak anak orang miskin itu! Pergilah ke tempat kau bisa memberiku uang banyak."

"Aku sudah berusaha." Zhang Hao menjawab nya. Walaupun darah di sekitar bibir nya masih belum berhenti meluruh. Akibat pukulan tongkat Ayah-nya.

"Pergilah ke club. Bukankah banyak lelaki yang tertarik pada mu?"

"Itu gila!"

"Itu tidak gila. Semua orang melakukan segala cara agar bisa menggenggam lembaran uang, kau cukup menjadi anak yang berbakti dengan melayani para lelaki konglomerat disana. maka dalam beberapa hari kita akan kaya!" Matanya di penuhi dengan binar senang dan juga tamak.

"Aku tidak mau."

"Kau tidak mau? Baiklah. Kau memilih opsi kedua."

MR. SUNG |•| [BINHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang