🎀 1.1 🎀

80 11 0
                                    

Happy reading!✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!✨


ᯓᡣ𐭩⋆𐙚₊˚⊹♡⋆౨ৎ˚⟡˖ ๋࣭࣪⭑ֶֶֶָָָ֢֢֢𖹭ᝰ.ᐟ








Asael membuka ponselnya di malam hari. Tepatnya pukul satu malam.

Dirinya membaca pesan dari Eji.

Eji memang dari dulu sering menolak pemberian barang mahal dari Asael. Alasannya pun karena ia tak bisa mengganti barang semahal itu nantinya. Padahal Asael tak pernah meminta balasan atas pemberiannya, asal Eji senang.

Tapi alasan logis utamanya kini adalah karena diantara Eji dan Asael sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.

Sejujurnya Asael hanya rindu pada Eji. Namun sayangnya saat itu Eji tak ada di rumah.

Eji adalah mantan yang paling disayangi oleh keluarga Asael diantara ke dua mantannya yang lain.

Alasan pertama adalah Eji tak sematre yang lain, karena Eji tidak suka apapun yang berlebihan. Eji sangat sederhana, itu hal yang paling disuka oleh Asael.

Ya, mungkin lain kali ia akan membawa apapun yang sederhana saja.

Asael pun meletakkan kembali ponselnya dan membersihkan diri sebelum ia tidur.



.






Hari dimana Evan dan dua rekannya dipindahkan telah tiba. Kini dirinya baru saja sampai di Surabaya.

Benar saja, ia hanyalah obat nyamuk disini. Tapi Evan juga tak terlalu memperdulikan mereka. Biarlah mereka menikmati masa kedekatan itu.

"Jadi, kita tinggal disini? Enak juga ya"

"Maunya ngekos di kosan kecilkah Kiehl?"

"Ya enggak sih, Van"

"Buruan dirapihin barang-barang kalian. Kali aja tiba-tiba disuruh meeting"

"Apaan sih, Van. Serem amat. Yakali nggak istirahat kitanya"

"Peduli apa perusahaan"

Mereka pun masuk kedalam kamar masing-masing dan menata barang mereka sebelum beristirahat.

Kiehl keluar kamar dan mengetuk pintu kamar Ian. Hendak mengajaknya makan karena dirinya kelaparan.

Lalu mereka mengajak Evan yang masih asyik bermain ponsel diruang tamu.

"Bro, makan yuk?"

"Makan dimana?"

"Kaki lima sih, tapi katanya enak. Kuy gas!"

"Ya udah ikut"

Mereka pun menaiki mobil yang disediakan oleh kantor untuk mereka bertiga bekerja.

"Pecel tapi beda ya"

Cynefin 🌷 MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang