🎀 3.1 🎀

83 5 0
                                    

Happy reading! ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading! ✨

ᯓᡣ𐭩⋆𐙚₊˚⊹♡⋆౨ৎ˚⟡˖ ๋࣭࣪⭑ֶֶֶָָָ֢֢֢𖹭ᝰ.ᐟ






.

Sudah lama sejak ia berciuman dengan Evan, tapi rasa malu dan canggung masih Eji rasakan hingga saat ini.

Tiap ia bertemu Evan, rasanya Eji tidak sanggup untuk menatap mata Evan lagi. Entah mengapa terasa aneh.

Mengingat ia juga pernah sampai mengeras hanya karena ciuman memabukkan dari Evan. Ya, itupun juga karena Evan yang terus menghimpit tubuhnya hingga tak ada jarak diantara mereka.

Berbeda dengan yang Evan rasakan. Eji terlihat menjauhinya dan menghindari kontak mata dengannya.

Padahal Eji hanya tak sanggup untuk menatap mata Evan. Ia malu.

Eji menolak ajakan makan Evan. Bahkan duduk dekat Evan saja ia tak berani.

Hingga saat mereka tak sengaja berdua didalam lift. Eji merasa aura intimidasi.

Benar saja, saat dirinya hendak keluar, Evan menahan tangannya.

"M-maaf pak, saya ada urusan mendadak di rumah"

Evan tak menjawab dan tak melepas tangan Eji meski Eji berusaha untuk melepas tangannya dari Evan.

"Sepuluh menit", akhirnya Evan berbicara.

Eji akhirnya menuruti Evan dan membiarkan tangannya di genggam oleh Evan.

Iya. Tangan Evan yang semula memegang pergelangan tangan Eji kini ia memasuki sela jemari Eji.

Ternyata Evan mengajaknya untuk masuk kedalam mobil.

"Ada apa ya pak?"

"Eji, saya tau ya kamu ngejauhi saya"

"Tidak kok pak..."

"Saya lihat kamu selalu cari cara biar nggak ketemu saya, biar nggak tatapan sama saya loh"

"Pak, mohon maaf... Saya malu"

"Malu? Kenapa?"

"Bapak mungkin belum dengar ya.. karyawan lain bergosip tentang kita. Saya tidak enak sama bapak..."

Benar adanya.

"Saya takut dikira godain bapak", lanjutnya.

"Mana ada begitu?! Siapa yang ngomong?!"

"Aduh, saya gak bisa kasih tau bapak. Saya takut bapak makin marah"

"Eji... Kalau saya suka sama kamu gimana?"

"Ya gak gimana-gimana.. HAH?! GIMANA PAK EVAN?!", Eji sangat terkejut.

"Bapak nggak lagi confess ke saya kan??", lanjut Eji dengan perasaan yang masih terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cynefin 🌷 MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang