🔹Chapter I🔹

134 66 17
                                    

Di dalam kamar dengan suasana gelap gulita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam kamar dengan suasana gelap gulita. Seorang gadis remaja bernama Gwyneth masih tertidur pulas, tubuhnya terbenam dalam selimut tebal, seakan enggan untuk beranjak dari alam mimpinya.

"Gwyneth bangun!" teriak Vanya, suara lantang ibunya memecah kesunyian.

Gwyneth mengerang, matanya masih terpejam erat. "Apa sih Bun? Gwyn masih mau tidur!" racau Gwyneth dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.

Vanya, yang sudah terbiasa dengan kebiasaan bangun kesiangan putrinya, menghela napas panjang. Kesabarannya mulai menipis.

"Gwyneth bangun!" teriaknya lagi, kali ini dengan nada yang lebih tinggi.

Gwyneth tetap bergeming. Vanya, yang sudah kehilangan kesabaran, langsung beraksi. Dia mengambil teko berisi air dingin yang ada di meja belajar Gwyneth, lalu menyiramkannya ke arah putrinya.

Gwyneth tersentak kaget. Air dingin membasahi tubuhnya, membuatnya langsung terbangun. Dia terduduk di tempat tidur, matanya terbelalak, tubuhnya gemetar karena kedinginan sambil berteriak.

"Makanya bangun! Ini mau lewat jam delapan Gwyn! Masa kamu masih tidur, bahkan ayam aja lebih pagi bangunnya dari kamu!" bentak Vanya.

Mata Gwyneth membulat mendengar ucapan ibunya. Dia merasa kesal karena dibandingkan dengan ayam.

"Aku manusia bukan ayam!" batin Gwyneth kesal.

"Apa? Kamu mau marah gara-gara bunda membandingkan kamu sama ayam!" ejek Vanya.

Gwyneth menggeleng kepalanya berulang-kali, berusaha meyakinkan ibunya.

Namun, Vanya sudah tahu isi hatinya. Vanya sudah mengenal Gwyneth sejak lahir, dan dia tahu semua kebiasaan Gwyneth, termasuk kebiasaan berbohong.

"Bohong! Bunda tahu isi pikiran kamu. Bunda udah lama kenal sama kamu dari lahir, bunda yang mengandung kamu jadi bunda tahu kamu, kebiasaan kamu kalau bohong, semuanya bunda tahu Gwyn."

Gwyneth menunduk malu. Dia tahu Vanya selalu benar.

"Sana mandi, bunda mau nyiapin makanan buat kamu di meja makan."

Gwyneth mengangguk dan bergegas menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berdandan, dia menuju meja makan untuk sarapan.

Di sana, kedua orang tuanya sudah duduk berdampingan, menikmati sarapan mereka. Gwyneth menghampiri mereka dan duduk di samping ibunya.

Gwyneth mengambil sepiring nasi dan lauk pauk, lalu mulai makan dengan tenang. Setelah semua selesai sarapan, ayah Gwyneth pamit untuk pergi bekerja, meninggalkan Gwyneth dan ibunya.

Vanya kemudian bertanya kepada Gwyneth tentang sekolah.

"Kamu mau lanjut sekolah dimana?" tanya Vanya.

Gwyneth bingung. Dia sebenarnya ingin sekolah di dekat rumah, tapi dia juga ingin merasakan pacaran. Sayangnya, Vanya dan ayahnya sangat ketat dan tidak mengizinkan Gwyneth pacaran.

Alam Sepi[Rombak+Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang