Baby Leo 4 (Pertimbangan Luna)

2.4K 99 19
                                    

Disinilah mereka, di rumah megah bak istana milik pasutri yang kini mempunyai bayi besar ditengah-tengah mereka. Alex maupun Luna sudah sama-sama tidak mempunyai orang tua. Luna sudah menjadi yatim piatu sejak pertengahan kuliahnya. Sedangkan orang tua Alex, ibunya sudah meninggal sejak dia kecil dan ayahnya baru meninggal dua tahun lalu. Namun Alex mempunyai satu kakak perempuan di luar negeri yang hubungannya cukup renggang saat ini. Pasalnya, kakak Alex yang bernama Vie seringkali menyuruh Alex meninggalkan Luna karena tidak kunjung mendapatkan keturunan.
Kakak adik tersebut selalu berdebat setiap bertemu karena membahas masalah yang sama. Hal tersebut menjadikan Alex jarang berkomunikasi dengan kakaknya dan sampai saat inipun Alex tidak memberitahu kalau dia sudah mempunyai anak dari Luna. Alex sangat menyayangi Luna, Luna adalah cinta pertama dan terakhir buatnya, mereka berdua sama-sama merintis usaha dari nol sampai sukses seperti saat ini. Bahkan ketika Alex pernah bangkrut, Luna pun tetap memberikan semangat dan turut membantu pekerjaan suaminya, mereka saling melengkapi kekurangan masing-masing dengan kasih sayang, terlebih lagi sekarang sudah ada buah hati ditengah-tengah mereka yang membuat hubungan mereka semakin erat dan sempurna.

"Apakah semuanya sudah siap?" tanya Alex pada manajernya bernama Ken yang sudah menunggu di rumahnya untuk menyambut kedatangan pasutri dan Bayi Besarnya.

"Sudah siap Tuan,, semua furniture bayinya sudah lengkap dan diganti dengan ukuran dewasa,, dan sesuai dengan keinginan Tuan Alex dan Nyonya Luna, perabotan Tuan kecil tidak hanya di kamar bayinya saja, tapi sudah saya siapkan sebagian di kamar anda juga" jawab Ken sambil menunjukkan kamarnya. Pasalnya Alex dan Luna juga ingin tidur bersama dengan buah hati mereka, jadi mereka sengaja menyuruh Ken agar menyiapkan juga keperluan Baby Leo di kamarnya, meskipun tentu saja tidak selengkap kamar Leo sendiri.

"Terimakasih Ken,, dalam 7 hari kamu mampu menyiapkan semua perabotan Baby Leo  dengan baik, karena aku bahagia dengan kehadirannya, aku akan menaikkan gajimu dua kali lipat mulai sekarang". sahut Alex  sambil tersenyum dan menepuk pundak Ken.

"Terimakasih banyak Tuan, saya rasa itu terlalu berlebihan,  karena hal tersebut sudah menjadi tugas saya,, saya senang bisa membantu menyiapkan keperluan Tuan Kecil Leo". Jawab Ken sambil menunduk. Ken merasa keputusan Alex untuk menaikkan gajinya itu terlalu berlebihan, gaji Ken sendiri sudah sangat besar menurutnya. Lain dari itu, Ken sangat senang akhirnya Bosnya berhasil mempunyai buah hati, karena Ken tau bagaimana perjuangan pasutri itu dalam mendapatkan buah hati.

"Sudahlah, ini keputusannku, kau tidak boleh menolak" sanggah Alex dengan nada tegas seperti memerintah.

"Baik, Terimakasih banyak Tuan" ujar Ken.

"Oke, sekarang kau boleh pergi, beristirahatlah"

"Baik Tuan, sekali lagi Terimakasih banyak, saya pulang"  pamit Ken.

Saat ini Alex serta Luna sedang berada di kamarnya dan tentu saja ada Baby Leo di tengah-tengah mereka. Walaupun di kamar pasutri itu sudah ada ranjang bayi besar milik Leo, namun mereka memilih menidurkan Leo di tengah-tengah kasur mereka.
Seperti Bayi berusia seminggu pada umumnya, Leo masih tidak berdaya dan tubuhnya pun sedang dibedong menggunakan bedong perekat yang sudah disiapkan oleh asisten Luna sebelumnya yang bernama iyen. Semua furniture Leo memang menjadi tanggung jawab Ken, tapi untuk perlengkapan yang dibutuhkan Leo menjadi tanggung jawab iyen, karena dia lebih paham tentang apa saja yang dibutuhkan seorang Bayi, khususnya Bayi Besar Leo. Dalam 7 hari iyen mampu menyiapkan segala keperluannya dengan lengkap, iyen sengaja bekerja sama dengan penjahit profesional untuk memenuhi kebutuhan pakaian-pakaian Leo, seperti onesie, jumpsuit, bedong, gendongan, sarung tangan bayi, topi, selimut, dan popok kain untuk berjaga-jaga. Adapun perlengkapan Leo lainnya yang tidak berbahan dasar kain, iyen sengaja memesan pada pabriknya langsung, semua telah disiapkan dengan baik untuk Bayi Besar itu. Dia adalah anak emas yang sesungguhnya.

Sekarang sudah pukul 9 malam, sejak tadi Luna dan Alex terus memandangi Bayi Besar itu tanpa henti, sambil sesekali menangis haru karena membayangkan bagaimana perjuangan mereka selama ini untuk menantikan anak yang sekarang ada di tengah-tengah mereka.

"Hey Baby Leooo,, pules banget tidurnya anak Mommy,, makasih ya nak udah hadir dikehidupan Mommy dan Daddy, makasih udah  mau berjuang selama 7 bulan diperut Mommy dan 7 hari di dalam tabung, Mommy janji akan menjaga Leo... ututuuu Leo tampan banget yaa nak yaa, padahal baru lahir seminggu yang lalu, tapi udah kaya anak SMA gini kerennya,,  bayi besarnya sapa sihhh hmmm,, bayinya Mommy dong...... " celoteh Luna yang tidak berhenti mengajak anaknya mengobrol sambil memegangi botol dot Leo, Luna terus berbicara dan menghujani Leo dengan ciuman.

"Udahh Mommyyyyy,, Leo capek dengerin Momyy terus ihh, Leo kan mau tidull mimik cucu" jawab Alex yang berpura-pura menjadi Leo agar Luna berhenti menggoda Bayi Besar itu... Leo sendiri seperti tidak terganggu dan terus fokus menyedot botol susunya. Efek obat yang diberikan Doni tadi memang masih tersisa sehingga Leo masih enggan membuka matanya, dia hanya sesekali menggeliat dan lanjut tidur lagi, ditambah lagi botol dot nya yang membuatnya nyaman.

Sebelum tidur, Luna menyuruh Mbak Ela untuk membawa popok dari meja ganti di kamar Leo dan menyiapkan susu beberapa botol yang nantinya diletakkan pada mesin khusus agar tetap hangat.

"Tok Tok Tok" suara ketukan pintu.
"Permisi Nyonya, ini popok dan susu Tuan muda yang anda minta" ujar Mbak Ela
"Oke terimakasih Mbak Ela" sambil menerima popok dan botol susu Leo kemudian menutup pintu kamarnya kembali.

Sebelum tidur Luna akan mengganti popok Baby Leo terlebih dahulu,, Luna dengan hati-hati membuka bedongan Leo dan membuka beberapa pengait dibawah pakaian jumpsuit bayi besarnya. Dengan telaten Luna membuka perekat popok Leo yang sudah menguning dan mengembang.

"Uhh babynya Mommy banyak banget ya pipisnya,, pasti karena banyak mimik dot ya baby ya... baby betah banget boboknya,, mommy sampe dicuekin terus ihh...... " sambil menaburkan bedak dan krim anti ruam, Luna terus mengajak Bayi Besarnya berbicara, dengan cekatan dia mengangkat kaki Leo dan menempatkan popok besar dan tebal dibawahnya. Popok yang dimiliki Leo adalah popok dengan desain gambar lucu namun berukuran besar pas untuk orang dewasa, bantalannya lembut, mampu menyerap banyak air dan tidak basah dikulit Leo. Tentu popok tersebut sudah dipesan iyen asisten Luna langsung dari pabriknya dalam jumlah yang sangat banyak.
Setelah selesai mengganti popok Leo, kini Luna memasang bedong Leo lagi, Luna masih takut bayi besarnya masuk angin karena dia baru saja keluar dari tabung tadi pagi.
Kini Leo sudah berada di antara Mommy dan Daddynya, setelah menghabiskan sebotol, kini Leo tidur dengan pacifier dimulutnya.

"Bagaimana dengan kebutuhan Asi Leo,, Doni bilang Asi sangat bagus untuk Leo, namun apakah dia meminum langsung darimu atau dari botol dot, itu adalah keputusanmu" tanya Alex pada Luna, sebelum mereka tidur, mereka terbiasa untuk mengobrol ringan sampai mengantuk, karena ini hari pertama Leo bermalam di rumahnya, Alex ingin menanyakan tentang kebutuhan Asi Leo. Leo memang sudah mempunyai banyak cadangan beberapa kaleng susu formula, dan tentu itu adalah bukan susu yang murah,  namun Asi juga sangat penting bagi Leo.

"Dengan kondisi Leo yang terjebak di tubuh seorang remaja 17 tahun, jujur aku takut ada yang mengejeknya karena dengan tubuhnya yang besar tapi nenen asi dariku langsung,, tapi disisi lain, aku sangat menginginkan hal itu, salah satu impianku adalah bisa menyusui bayiku secara langsung, dan aku yakin itu adalah impian dari sebagian besar ibu.. saat bayi lahir, Tuhan memberikan dia kemampuan untuk mencari air susu ibunya, dan Leo hanyalah seorang bayi yang pasti ingin menyusui langsung dari ibunya seperti kebanyakan bayi lainnya,, pada saat dia lahir dia langsung dipisahkan dariku karena harus menjalani berbagai pemeriksaan,, aku yakin hati kecilnya bertanya tanya mencari ibunya, mencari kenyamanan dipeluk dan diberi Asi,, aku tidak ingin dia kehilangan haknya karena dia berada di tubuh seorang remaja,, sepertinya aku perlu waktu untuk mengambil keputusan ini,, setidaknya sampai besok". Ujar Luna sambil mengelus kepala Leo dan mencium keningnya.

"Baiklah, aku mendukung apapun keputusanmu, aku yakin apapun keputusanmu adalah yang terbaik untuk Bayi kita, sekarang mari kita istirahat dan kita akan bangun besok pagi bertiga dengan bayi kita di antara kita... selamat tidur Baby Leo dan Mommy Leo". Ucap Alex sambil menciumi anak dan istrinya secara bergantian. Merekapun menuju alam mimpi dengan tersenyum bahagia, pasalnya hari ini adalah hari pertama mereka bisa tidur bersama dengan anak mereka.














_____________________________

Pov Leo:
"Makasih buat kaka kaka yang masih nungguin  Leo,, Leo bingung nih, kira-kira gimana ya keputusan Mommy,,, kaka kaka bisa bantuin Mommy ambil keputusan ga ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang