He's Dewa Cakra Sanjaya

46 17 1
                                    

Happy reading



____________________

Laki laki itu berjalan memasuki koridor sekolah, ia berniat akan mencari dimana ruang guru, matanya menyipit saat melewati perpustakaan.
Disana ia melihat seorang gadis yang sedang membaca buku dengan serius. Ia memakai kacamata dan dengan bunga jepun khas bali yang ada di telinga kanannya

Matanya tidak mengarah ke hal lain. Entah apa yang dipikirkan oleh laki laki itu. Merasa ada yang mengawasinya, shena menoleh ke arah pintu dan tidak ada apa apa. tidak ada seorang sama sekali

Ah mungkin perasaannya saja. Ucapnya dalam hati

Disisi lain laki laki bertubuh tinggi itu melanjutkan langkahnya Setelah selesai dengan urusannya di ruang guru ia kembali ke kelas dengan langkah besar

Baru saja beberapa langkah, ia sudah di hampiri oleh seorang perempuan dengan jepit yang di rambutnya dan ya perempuan itu berpakaian sangat ketat, lalu mukanya dipadukan dengan make up yang cukup cetar.

Perempuan itu mengigit bibir bawahnya, tangannya kini sudah membawa satu paper bag yang berisi coklat

Perempuan itu membuka mulut "Hai, ini ada coklat buat kamu" Ungkapnya takut takut

Dengan muka datar cakra melihat perempuan itu, bukanya ia merasa terpesona malah ia risih dengan perempuan ini. Lalu tanpa merespon apapun, ia kembali berjalan melewati perempuan itu

Perempuan itu menghela nafas kasar. Kesal Untuk pertama kalinya ia ditolak. Tetapi ia tidak menyerah mungkin lain kali. Batinnya.

Ingin memasuki kelasnya cakra sudah diserbu lagi dengan ciwi ciwi kelasnya itu

"Cakra boleh minta nomer WAnya gak? "

"Ganteng banget, boleh minta hatinya gak"

Cakra memutar bola matanya malas.Lalu ia menerobos masuk ke kelasnya

"Eh jangan cuek cuek dong"

Baru juga hari kedua sekolah dia sudah seperti ini. Menyebalkan

Cakra duduk di bangkunya sambil menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya. Devan & Anggra melihat ke belakang, kebetulan ia duduk di depannya cakra

Anggara membuka mulutnya " Keren lo cak, baru hari pertama sekolah udah dikejar ciwi ciwi aja wkwk" Kekehnya

"Yakin nih gua, lo bakal jadi famous" Sambung devan

Cakra tak menggerubis ia hanya menyahut dengan berdeham. Pikiran cakra terus memutar pada gadis tadi, ah sial.

Disisi lain shena yang sudah selesai dengan membaca novelnya pun melihat jam yang menunjukan pukul 16.00 sudah sore.

Shena melirik jam dinding yang berada di perpustakaan "Eh udah jam segini ternyata"

Dikarenakan guru kimia yang mengajar di Kelas X Mipa 2 sekarang tidak masuk jadi kelas mereka jam kosong.Makanya shena bisa ke perpustakaan, semua teman temannya juga berhamburan ke luar kelas, Lumayan bisa di perpustakaan 2 jam.

Lalu ia berdiri beranjak keluar dari perpustakaan, memang begitu lah ia setiap harinya meluangkan waktu untuk pergi ke perpustakaan. Baginya perpustakaan itu adalah tempat yang paling tenang.

Ngomong ngomong soal felicia-sahabatnya shena kenapa tidak ikut? dia sedang ada urusan eskul katanya, jadi shena ke perpustakaan sendiri.

Ia lalu keluar dari perpustakaan sambil berjalan santai, Dari kejauhan ia melihat bu dwi sedang kesusahan. Bu dwi terlihat membawa banyak buku dan berkas.

Classmate Love? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang