BAB 26🥀

29 6 3
                                    

Happy reading ❤️‍🩹
*
*
*
*

"Entar malam temanin gue ke rumah sepupu gue!"

Sayup-sayup bayangan perkataan Lily kemarin kembali berputar, hal itu benar-benar membuat dirinya tertekan. gadis itu menenggelamkan wajah cantiknya dilipat perut boneka cute beruang pink.

"Sial kenapa gue gak nolak aja kemarin?" Batinnya frustasi, gadis itu memejamkan matanya sesaat lalu membukanya lagi secara perlahan.

kata-kata Lily benar-benar membuat dirinya kepikiran Mengapa tidak kepikiran coba, Aluna adalah seorang introvet akut, ia tak bisa bersosialisasi dengan orang baru dan tak pernah mengunjungi rumah orang baru juga sebelumnya.

Ia juga tak tahu bahwa sepupu Lily itu adalah Wanita atau kaki-laki... Luna berharap sepupunya Lily adalah wanita agar ia jadi tak terlalu Canggung nanti saat bertemu ataupun bertegur sapa.

Ting!

Lily_liy

"Sherlock, gue jalan 25 menit lagi!"

Gadis itu melirik handphone, ia menatap barisan kata-kata itu secara perlahan, persekian Detik, luna mendelik tak tertahan. tangan lentiknya tergerak, guna mengetikkan pesana balasan untuk seseorang.

Anda

"Cepat banget, eh btw kakak sepupu Lo ce/co?"

Notifikasi kembali berbunyi, menandakan ada pesan Baru yang masuk, gadis berambut sebahu itu buru-buru menatap handphonenya dengan ekspresi serius.

Lily_liy

"Adadee, nanti Lo juga tau. Ehh CEPAT SIAP² GUE BENTAR LAGI OTW!"

Anda

"Pelit! Jgn cepat² datang ny gue masih mwu semedi"

Gadis berambut sebahu itu berdecak malas, ia mengirimkan balasan singkat kepada Lily, lalu turun dari ranjang empuknya untuk menemui Andra di sebelah kamarnya.

Tok!

Tok!

"KA gue masuk!" Teriak Luna memutar kenop pintu lalu mendorongnya secara perlahan.

Gadis itu berdiri diam diambang pintu sembari bersedekap dada, menatap lurus ke arah Andra yang bersandar sembari memainkan handphonenya.

"KA!" Panggilnya berjalan ke ranjang tempat Andra duduki, gadis itu duduk di sisi ranjang laki-laki itu, ia melirik singkat ke arah Luna yang hanya terdiam menatap ke arahnya.

"Kenapa?' Andra meletakkan handphonenya, Laki-laki itu memfokuskan penglihatannya tepat pada adiknya yang kini juga menatap ke arahnya.

"Gue boleh jalan malam ini?" Tanya Luna, gadis itu menunduk dalam, jari-jari mungil nan lentik itu memencet jari lainya hingga menimbulkan efek kemerahan.

Andra mengangkat alisnya tajam, "ngapain? Kemana? Sama siapa? Dan kenapa harus malam?" Luna menghembuskan nafas lelah, sudah ia dugong Andra akan bertanya sepanjang rel kereta.

Gadis itu mengangkat pandangannya, ia tersenyum namun nampak sekali terpaksa."Gue cuma mau temanin temen gue ke rumah sepupunya ka" jawabnya sembari tetap memperhatikan senyum paksaan itu di birainya.

Andra menatap penuh selidik, "ngapain dia ngajak Lo? Kan dia bisa pergi sendiri.."

Luna menganguk tipis, "benar sih, tapi gue udah terlanjur janji sama dia kemarin, masa gue batalin? Kan gak enak"

Andra menggeleng, "ngapain Lo jadi gak enakan? Orang aja selalu senaknya sama Lo" ucap laki-laki itu memakan jeruk yang berada di samping nakas.

Luna terdiam, benar juga apa yang dikatakan oleh Andra, dirinya memang selalu mengalah dan tak pernah bisa untuk mengatakan tidak pada suatu hal yang tak dirinya sukai, terkadang hal tersebut memang sangat menggangu... mengalah demi seseorang yang selalu ingin egois adalah hal terburuk menurutnya.

Gadis itu mengangguk "iya Lo benar ka, tapi itu bukan murni karna keingin gue.. tapi dorongan dari lubuk hati terdalam.."

Andra Tersenyums simpul, tangannya terangkat menepuk lembut pucuk kepala adiknya yang kini menatap ke polos ke arahnya.

"Jangan pulang larut malam, awas bunda udah ada dirumah" Luna Tersenyum ceria gadis itu mengangguk cepat, "iya ka, gue janji gak bakal pulang laru!"

*
🥀🥀🥀
*

"Dimana? Gue udah di depan pagar ni"

"___"

"Ohh ok-ok"

Tut.

Saat ini Luna tengah berdiri diam di depan pagar rumah mewahnya sembari menatap orang-orang yang berlalu lalang di Depan pagar kediaman dritama, ia hanya memakai outfit sederhana. hodi ungu, celana jens hitam, serat polesan makeup tipis sudah mampu membuat wajah cantik itu semakin memancarkan aura kecantikannya.

Pip! Pip!

"Una!" Teriak seseorang kencang, Luna yang merasa terpanggil namanya segera menengok ke arah sumber suara, dan terlihatlah Lily dengan stelan kasual serba Hitam. Gadis berbandana merah itu itu melambaikan tangan ke arah Luna yang kini melangkah santai ke arah mobil yang berhenti tepat di depan pagar rumahnya.

"Masuk" titah Lily, gadis berambut sepinggang itu menatap sekilas ke arah Luna yang kini duduk di samping kemudi, "baru pertama kali gue liat Lo makek baju santai gini na, Lo kelihatan beda banget ya" kekeh Lily sembari tetap menatap jalan raya di depannya.

Luna tersenyum, "biasa aja, gue rasa gak ada beda-bedanya"

Lily menggeleng, "dipuji malah gak percaya! Hu dasar wanita!" Ceplos Lily. Luna melirik datar ke arah gadis yang mengengam kemudi, "yang bicara tu juga bukan wanita kah?" Tanyanya yang mendapat cengiran kuda.

"Berjanda mbak bro..."

Gadis berambut sebahu itu tak merespon, keadaan didalam mobil hening sampai kendaraan roda empat itu memasuki gang megah nan mewah.

Mobil putih yang berisikan dua gadis cantik itu mulai memasuki area perumahan putra, mobil itu berhenti tepat pada perumahan putra yang satu-satunya memiliki taman mini.

"Yok turun na" ajak Lily mulai beranjak dari duduknya lalu membuka pintu mobil.

Luna tak bergeming, gadis itu tetap terdiam di tempatnya, bingung... Badannya panas dingin, sangking gugupnya ia.

"Una!" Teriak Lily menarik lengan gadis berambut sebahu itu untuk ikut berjalan di sampingnya, "gak perlu takut kan ada gue" ucap Lily mengandeng lengan Luna untuk masuk ke dalam rumah mewah seseorang

"assalamualaikum para penghuni rumah!!" Teriak Lily berlari kecil ke arah sekumpulan orang yang berada di ruang keluarga.

Luna menajamkan Indra penglihatanya untuk melihat wajah-wajah baru itu, namun satu yang mencolok. ada satu wajah yang tak asing di matanya, ia seperti pernah melihatnya Namun dimana?

Seseorang itu berbalik, menampakan seluruh wajahnya ke arah gadis berambut sebahu yang kini sudah berdiri kaku di ambang pintu

"Dia?"

TBC
*
*
*
*
sempatkan vote 😻🔔

Semesta Untuk Aluna [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang