15

978 69 21
                                    

NGURAH POV

Satu
Dua
Tiga
...
...
Seratus empat puluh
Seratus empat puluh satu
....
...
Delapan ratus enam puluh tiga
....

Suara orang di speaker  terus menghitung setiap 10 detik sekali

Rekaman suara hitungan itu di buat oleh bambang untuk sesi latihan angkat beban ku

Seribu seratus enam puluh enam

Tumpukan besi kira kira 1 ton ada di punggungku , disusun dengan rapi oleh mang ucup sebagai beban tambahan untuk latihan push up.

Panas terik jam 1 siang , menerpa kulit coklat ku.

Keringat membanjiri seluruh tubuhku, otot dadaku bengkak sejadi jadi nya seakan ingin meledak di sertai urat urat ku mengakar kesana kemari , repetisi demi repetisi terus di hitung tiada henti, aku merasa beban ini masih terlalu ringan , yang aku rasa hanya keringat yang keluar, aku tidak merasakan kelelahan sama sekali.

Sudah 3 jam aku pushup
Hingga hitungan ke 1500 , aku masih belum merasakan rasa sakit apapun, lalu aku berhenti dan bangkit .

BOOOOOMMM

beban 1 ton itu aku jatuhkan ke bumi hingga berantakan, membuat getaran hebat di bawah kaki ku.

Lalu aku berjalan menuju cowok cantik yang dari tadi duduk ketakutan menatap ku.

Aku jongkok di depan nya, dengan otot otot yang terpompa penuh , banjir keringat dan urat urat pasti nya.

Dia gemetaran menatapku.

Mataku tertuju kepada lehernya yang ada bekas cupangan ku dimana mana.

Hari ini hari pertama dia menemani ku latihan beban, mungkin dia terkejut , betapa kuat suami nya ini.

Tangan mungil nya bergetar hebat mata nya terpejam kuat kuat, nafas nya memburu , isyarat nya makin ketakutan saat aku mendekat

Sosok raksasa penuh otot ini membuat Yinto sangat terintimidasi.

Ku lihat kontol mungil nya menegang keras disana , dia takut tapi dia terangsang sama otot kuat suaminya.

Kontol ku yang seukuran 3 jengkal orang dewasa ini, menyembul keluar dari sela kiri celana boxser ku, menempel di sepanjang paha megah ku, membuat Rinto menelan ludah ngeri.

Dengan gerakan kecil aku memantulkan otot pec ku beberapa kali lalu mengeraskan nya sampai urat urat ku terjepit di setiap lekuk ototk ku yang dalam, semakin membuat dia ketakutan.

"TAKUUUTTT BLI " dia menutup wajah nya dengan kedua tangan nya

Hahaha, aku tidak menyangka reaksi nya benar benar ketakutan , dengan lembut aku meraih tubuh selembut sutra nya, menggenong nya dengan lembut dan aku menempelkan wajah nya ke dadaku , lalu mengelus kepala nya dengan lembut, serta mencium nya dalam diam, agar dia tenang.

"Ngeri yah dek ? " tanya ku pelan

".... " dia masih gemetar seperti anak anjing yang ketakutan dalam pelukan penuh keringat ku.

"Nanti juga terbiasa, karena Bli akan makin besar dan kuat sayang"

Karena kalau aku tidak olah raga , aku takut nya nafsu sex ku meningkat bisa berbahaya untuk pangeran cantik ini.

Aku harus latiha otot agar nafsu sex ku bisa di kontrol.

"Sudahan latihan nya jang ? Loh itu kenapa si den yanto ? Kamu apain jang ? " tanya mang udin tiba tiba datang dengn mobil alat berat nya membawa tumpukan besi.

Dengan usil lalu aku mendekat ke mang udin , dan meninju tengah mobil nya hingga tangan ku tembus, lalu dengan mudah aku mengangkat mobil alat berat itu dengan tangan kiri ku hingga mang Ucup juga ikut ketakutan, hahahaha mang ucup dan Rinto takut sama kekuatan otot ku , hahahaha

MY PRINCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang