Silent 1

263 36 0
                                    

[Dia selalu diam]

:

Vote + komen

:

[Name] memejamkan matanya dengan erat ketika cahaya dari matahari di siang hari mengeroyok area retina matanya dengan ganas. Gadis itu mendengus malas ketika menyadari jika sejak tadi ia tanpa sengaja tertidur di area atap sekolah dari pagi hingga siang bolong dan tanpa sengaja malah berjemur sampai kulitnya terasa panas.

Dengan perlahan-lahan, [name] bangkit dari posisi tidur nya dari atas meja bekas yang berjajar dan berjalan menuju pinggir rooftop untuk melihat suasana sekolah yang sekarang sepi, karena sudah tiba jam pulang sekolah.

Ia mengecek jam tangan nya.

"Ya... ini memang jam pulang..."

Tak heran tak ada orang sama sekali di sekolah dan lapangan terlihat sepi. Jam pulang sekolah sudah terlewati sekitar 30 menit yang lalu dan [name] baru saja bangun dalam kondisi yang terlalu sepi.

Meskipun suhu matahari di siang hari ini lumayan terik. [Name] sama sekali tak berniat untuk keluar dari sana dan cepat-cepat pulang ke rumah agar bisa beristirahat.

Memilih untuk menikmati sejenak cuaca yang menyengat di kulitnya. [Name] baru menyadarinya jika ada kehadiran orang lain selain dirinya di tempat ini sekarang.

Bau asap rokok.

Satu hal itu yang pertama kali ia sadari jika ada orang lain selain dirinya disini adalah karena ia bisa mencium bau asap rokok yang lumayan menyengat, dari seorang pemuda berambut kuning yang menutupi matanya itu.

Tak ada percakapan sejenak. Mereka menatap satu sama lain, meskipun [name] tidak bisa melihat indra penglihatan milik pemuda yang saat ini berjarak beberapa meter dari posisi nya saat ini.

[Name] terdiam, tetapi pemuda itu bangkit dari posisi duduk nya dan langsung menghampiri [name] setelah membuang putung rokok nya yang sudah pendek.

Tak ada pertahanan dan [name] tak punya feeling jika pemuda di hadapan nya ini orang jahat.

Tetapi yang pasti.

Ia sama sekali tak bisa menolak. Ketika bibir berwarna keunguan akibat rokok itu mendarat di bibir nya dan mencium nya dengan lembut secara tiba-tiba tanpa menanyakan izin nya sama sekali.

Dia bukanlah orang asing.

[Name] tau dia siapa.

Dia---

"Hong Jayeol..."

Saat [name] menyebut nama pemuda itu. Secara otomatis, Jay melepaskan cumbuan tiba-tiba nya pada bibir [name] dan beralih menatap seseorang yang memanggil namanya dengan suara yang pelan.

Hong Jayeol.

Mereka adalah teman satu kelas.

Tipikal pemuda pendiam yang jarang berbicara, tetapi tak ayal Jay memiliki beberapa orang di samping nya yang bisa di sebut sebagai teman.

Posisi bangku nya ada dibelakang bangku milik nya. Tetapi, [name] sama sekali tak pernah berinteraksi dengan Jay karena dia tak tau bagaimana caranya bisa berinteraksi dengan pemuda itu.

Tetapi sesekali, [name] pernah memergoki jika teman nya Jay dengan wajah tampan dan berperawakan tinggi bernama Park Hyungseok, selalu paham apa yang di maksudkan oleh Jay meskipun Jay sama sekali tak pernah mengeluarkan suara nya.

Selain tak pernah berinteraksi, [name] juga tak pernah berada dalam kelompok belajar yang sama dengan Jay.

Meskipun sejujurnya ia penasaran dengan isi kepala milik seseorang yang paling pintar di kelas nya itu, [name] tetap tidak bisa berada di satu kelompok belajar yang sama karena faktor huruf absen nya yang terlalu jauh dengan Jay.

[Name] sama sekali tak paham mengapa Jay mencium nya.

Ini bukanlah drama romantis dimana karakter wanita akan merasa jatuh cinta kembali pada karakter pria nya karena mencium nya.

Sebaliknya.

Hanya ada rasa kebingungan yang jelas pada [name] dan tak paham apa keinginan Jay.

Tetapi saat jari-jari tangan milik pemuda itu mendarat di telinga nya untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi matanya, [name] sempat menyadari nya, jika ada sesuatu hal lain yang Jay inginkan.

Katakanlah ia adalah orang yang cukup percaya diri. Tetapi tak ada salah nya untuk bertanya.

"Jay..."

"Apakah kau menyukai ku?''

TBC

JUM,31/5/2024

𝕾𝕴𝕷𝕰𝕹𝕿 [𝐇𝐨𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐲𝐞𝐨𝐥]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang