[penyakit]
:
Vote + komen
:
Setelah itu.
[Name] sama sekali tak mendapat jawaban.
Setelah mencium nya begitu saja secara tiba-tiba. Jay pergi begitu saja keluar dari rooftop tanpa sepatah katapun di saat [name] mengajukan pertanyaan yang sangat penting untuk [name] karena dia merasa aneh sekaligus bingung dengan tindakan Jay yang terlalu tiba-tiba mencium nya.
Sejujurnya [name] sangat ingin menanyakan kembali tentang hal yang kemarin pada Jay. Tetapi ia cukup sebal jika nanti tak ada jawaban yang keluar dari mulut Jay disaat [name] benar-benar sudah merasa gregetan menunggu jawaban yang jelas dari Jay.
Ini agak aneh. Biasanya [name] sangat jarang mencuri-curi pandang ke arah Jay yang saat ini sedang berdiam diri dengan anteng menyimak penjelasan dari guru. Tetapi, ia benar-benar menunggu Jay yang menjawab pertanyaan nya kemarin.
Di dalam kepala nya, [name] sudah memikirkan dua hal yang menjadi perkiraan nya tentang hal yang di lakukan Jay kemarin.
Yang pertama, Jay adalah pemuda brengsek dan playboy yang tiba-tiba saja suka mencium gadis random untuk di jadikan pacarnya secara mendadak agar bisa dijadikan bahan mengisi kebosanan nya.
Perkiraan yang kedua, mungkin Jay memang benar-benar menyukai nya tetapi sama sekali tak berani mengungkapkan nya karena mungkin dia bisu?
Ah, salahkah jika [name] mengira Jay itu bisu?
Oh ayolah, dia bahkan tak pernah berbicara dan [name] sama sekali tak pernah mendengar suara Jay sedikitpun meskipun di situasi-situasi tertentu.
Bukankah masuk akal jika Jay tak berani ngomong jika dia menyukai nya karena dia merasa insecure tentang dirinya yang tak bisa berbicara dan sifat yang terlalu pendiam dan mungkin agak pemalu(?)
Oke. Anggap saja pemikiran [name] kali ini adalah hal konyol.
Meskipun Jay tak menjawab. Tetapi [name] sadar, ketika ia berbalik dan melirik Jay berkali-kali dengan mata berbinar, pemuda itu pasti menyunggingkan senyum tipis ke arah nya entah karena apa.
Tetapi yang pasti, [name] tak masalah dengan itu. Anggap saja itu jawaban Jay. Senyuman itu akan dia anggap sebagai jawaban Jay yang menyukai nya.
Oke untuk sementara anggap saja seperti itu.
[Name] menepuk-nepuk dada nya pelan untuk menenangkan nafasnya.
Tiba-tiba saja ia merasa seseorang meraih helaian rambut nya dan [name] menegang untuk sesaat ketika dia merasakan seseorang mencium helaian rambut yang diraih.
[Name] cepat-cepat berbalik ke arah Jay dengan wajah terkejut.
Bukan nya merasa bersalah, Jay malah tersenyum lembut dengan tangan kanan nya yang masih menggenggam helaian rambut [name] dengan usapan yang lembut.
[Name] tak mengerti.
Astaga, kenapa jantung nya berdetak sangat kencang saat Jay menyentuh rambut nya?
Lalu---
Senyuman milik Jay!
Ya ampun, itu manis sekali.
Apakah ia sudah gila karena merasa jika senyuman Jay begitu manis dan lembut sehingga ia tak bisa memalingkan pandangan nya sejenak dan malah fokus pada bibir Jay yang tersenyum?
"aaaaaaaa..." [name] berteriak dalam hati.
Ini apa?
[Name] sama sekali tak mengerti kenapa Jay terlihat begitu mempesona dalam pandangan nya hari ini.
Bukan kah sebelum nya biasa saja?
Apakah kemarin Jay mencium nya karena sedang menempel kan pelet melalui mulut?
Atau memang ia yang saat ini sedang tak waras karena merasa jika Jay benar-benar tersenyum untuk nya?
[Name] menutupi pipi nya yang terasa hangat.
"Astaga, dia tampan"
TBC
JUM,31/5/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕾𝕴𝕷𝕰𝕹𝕿 [𝐇𝐨𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐲𝐞𝐨𝐥]
Fanfiction"dia selalu diam..." Credits : Park Taejoon for Hong Jayeol character Original story by dakisimlatik