[Khawatir]
:
Vote + komen
:
Suasana kelas menjadi hening dalam sekejap ketika tadinya keramaian meraung-raung dengan bisingnya di seluruh sudut ruangan sebelum seseorang tak sengaja melemparkan sebuah kotak pensil dengan bahan kayu hingga mengenai wajah [name].
Dengan sudut bibir yang bercucuran darah dan hidung yang terasa nyeri luar biasa. [Name] meringis sakit dengan mata terpejam dan tangan nya yang memegang tulang hidung nya yang berdenyut sakit.
Salah seorang siswa yang tadinya melempar [name] dengan benda keras tersebut langsung menghampiri [name] dengan panik dan menyumbat pendarahan di sudut mulut milik [name] dengan tisu yang ia bawa.
Ruangan kelas menjadi semakin riuh karena semuanya tampak heboh melihat cucuran darah mengerikan itu mulai menetesi lantai.
Hong Jayeol yang tadinya tertidur seperti kerbau sehabis kayang langsung terbangun dengan wajah bingung saat mendengar keributan yang cukup alot di ruangan kelas nya di antara beberapa siswa yang berdebat menyalahkan satu sama lain.
Awalnya ia sama sekali tak peduli. Jay terkadang memang tak tertarik untuk ikut campur dalam keributan yang diperbuat teman-teman nya ketika mereka sedang berbuat onar. Tetapi teriakan Hyungseok yang meneruskan "HEI HIDUNG [NAME] BENGKOK! SEPERTINYA TULANG HIDUNG NYA PATAH!"
Saat itulah Jay mendapatkan kesegaran maksimal setelah tidur tak tau waktu seperti tadi dan langsung menghampiri [name] dengan panik yang saat ini sedang dikerubungi oleh teman-teman nya yang lain karena mereka juga ikut panik melihat keadaan [name].
Tanpa banyak berbicara dan ribut seperti yang dilakukan teman-teman nya. Jay langsung menggendong [name] dengan hati-hati dan langsung berlari secepat kilat ke rumah sakit terdekat dari posisi letak sekolahnya tanpa mempedulikan tatapan shock dari [name] maupun siswa yang lain karena tindakan nya yang terlalu tiba-tiba membawa [name].
:
:
:
"Dia baik-baik saja, kebengkokan di hidung nya tidak terlalu fatal hingga tak kami tak memerlukan operasi besar untuk mengembalikan posisi hidungnya. Untuk luka di sudut bibirnya, itu perlu dijahit 3 kali mengingat itu sobek agak dalam..."
"Aku akan meresepkan obat pereda nyeri dan salep untuk luka nya agar cepat mengering"
Dokter menjelaskan dengan nada yang tenang ketika ia sudah selesai menangani [name] setelah melihat kepanikan di wajah tenang milik Jay.
Sama sekali tak ingin membuat Jay terlihat panik atas kondisi seseorang yang di bawa pemuda itu tadi, sang dokter menepuk-nepuk bahu Jay akrab dengan senyum lebar yang tulus.
"Hei..."
"Dia baik-baik saja Jay..." ujarnya menenangkan Jay.
"Itu hanya luka ringan yang tak akan berakibat terlalu fatal, jadi kau tidak perlu memasang wajah cemas seperti itu..."
Paman nya memang benar. Jika luka yang dialami [name] tidak terlalu parah. Hanya saja Jay tetap merasa khawatir melihat seseorang yang ia sayangi terluka begitu saja di saat Jay sedang lengah dan tertidur tanpa tau waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕾𝕴𝕷𝕰𝕹𝕿 [𝐇𝐨𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐲𝐞𝐨𝐥]
Fanfiction"dia selalu diam..." Credits : Park Taejoon for Hong Jayeol character Original story by dakisimlatik