{1}🌱True destiny🌱

407 21 4
                                    


Hellowww

Ga nyangka kita ketemu juga ya??

Kali ini aku bawain cerita baru buat kaliaannn

Ga tau sih, tapi ini kita mengenang nct masa-masa nyai lee sooman ya

Mikirin alur cerita ini buat aku pengen meledak seketika 🤯

Jadi kalau ada kesamaan dengan Cerita lain aku minta maaf ya??

Itu murni ketidaksengajaan,aku kadang juga ga tau kenapa bisa sama soalnya aku mikir alur nya gitu

Terimakasih udah berkunjung di akun ini

Jangan lupa follow akun iniii dan jangan lupa vote atau komen kalau mau ngomong,DM aja di percakapan atau di ig aku : @aya_3to3ren

Mohon maaf jika ceritanya kaga seru ya? Saya ini manusia, pasti manusia ada salah nya juga tak selamanya benar 😌

Sekian terimakasih 🙏🏻

M.rs Subakk🍉🍉

★★★

"Kalau kalian cape, istirahat ya? Jangan paksain diri kalian nanti sakit"
-Gustian Mahatma


"Jangan terlalu memendam satu masalah,cari orang yang bisa kalian percaya dan cerita kan ke dia kalau tidak ada cukup lampiaskan pada buku jangan pada diri kalian"
-Hanafi Theo Mandrefi

♪♪♪♪

Happy reading amoyy 💫

♪♪♪♪

"ABANGGG!!" Teriakan itu menggema di setiap sudut Asrama itu,membuat dua orang di dalam nya yang tengah menyiapkan sarapan seketika berlari ke salah satu kamar yang ada disana dengan perasaan panik.

Pintu kamar itu di dobrak dengan kasar, "Cakra,kenapa?" Tanya Theo pada anak remaja yang meringkuk di kasur sambil memegang perut nya.

Dengan langkah cepat Theo mendekati anak itu dan mengecek suhu tubuhnya, ternyata tubuh anak itu sedikit panas. Seorang laki-laki mendekati Theo "Demam nya belum turun,yo?" Theo yang ditanya lantas menggeleng.

"Hey, Cakra apa yang sakit?" Ucap Theo pelan sambil mengganti bye-bye fever yang ada di dahi anak itu. Anak yang dipanggil Cakra itu menunjuk kearah perut nya, "Perut nya sakit" adu nya sesekali meringis pelan.

Tian_laki laki tertua di asrama itu memberi botol Aqua yang berisi air hangat pada Theo "Kompres pake itu ya?" Cakra hanya mengangguk dan membiarkan Theo mengurut perut nya dengan botol Aqua itu, mungkin tak terlalu bekerja tapi akan mengurangi rasa sakitnya.

"Ata udah berangkat,Mas?" Tanya Theo pada Tian yang setia menatap Cakra, Tian menggeleng "Masih siap-siap, udah Mas panggilin nanti dia kesini" jawab nya.

Pintu kamar terbuka,disana seorang remaja masuk membawa nampan dan diletakkan di atas nakas di dekat kasur, "Makasih ya jev" pemuda itu tersenyum tipis sebelum pergi keluar dan bergabung dengan yang lain.

Asrama 23 Harapan || Nct2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang