"Maaf, dari hasil uji lab yang anda kirimkan, anda tidak berkualifikasi untuk mengikuti rangkaian pengobatan yang ditawarkan rumah sakit kami."
"Tolong," Yaya memohon. Ia bahkan hampir berlutut putus asa. "Apa tidak ada cara lain yang bisa dilakukan? Hasil tesnya bisa berbubah, 'kan? Jika dilakukan uji coba sekali lagi, aku yakin hasilnya akan berbeda. Aku pasti bisa menjalani pengobatan ini. Aku harus melakukannya."
Dokter di hadapannya pasti bisa melihat keputusasaan Yaya, dan merasa prihatin. Ia akhirnya mengangguk setelah menimbang-nimbang sejenak.
"Baiklah, kita bisa melakukan tes ulang," ujarnya. "Tapi hasilnya mungkin tidak akan banyak berubah."
"Tidak apa-apa." Yaya menarik napas dalam-dalam dan berusaha menguatkan hatinya. "Kita tidak akan tahu sebelum mencoba."
.
.
.
"I Love You (I'm Sorry)"
3 - waltzing back into rekindled flame
fanfiction by fanlady
warning(s) : alternate universe, marriage life!AU, TauYa, mention of death and miscarriage.
.
.
.
Yaya tahu keberuntungan hampir selalu berpihak padanya. Yah, setidaknya bagi orang lain, ia terlihat seperti 'gadis beruntung yang selalu bisa mendapatkan segalanya dengan mudah tanpa harus bersusah payah.' Namun, Yaya tidak mendapatkannya dengan hanya mengandalkan keberuntungan, apalagi dengan cuma-cuma. Yaya seorang pekerja keras, ia tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang diinginkannya. Tekadnya yang kuat, juga sikap optimis yang selalu dipertahankannya dalam setiap situasi, membuat Yaya bisa meraih apapun yang ditekadkan hatinya.
Beberapa tahun terakhir memberi bukti yang lebih kuat pada semua orang bahwa Yaya memang 'si gadis beruntung'. 7 tahun lalu ia memutuskan menghabiskan seluruh tabungannya untuk memulai hidup baru jauh dari kampung halamannya. New York, Amerika Serikat, adalah tujuan utamanya. Meski perjuangannya berat, tapi pada akhirnya Yaya mendapatkan pekerjaan yang selalu diidam-idamkannya, seorang desainer busana. Namanya perlahan merangkak naik di dunia mode, hingga Yaya bisa membuka butik dan mempatenkan mereka busananya sendiri.
'Keberuntungan'nya tidak berhenti di sana. Ia dipertemukan dengan aktor tampan yang sedang naik daun, Taufan Adrian, dan jatuh cinta. Yaya seperti mengumpankan dirinya ke kandang buaya saat memutuskan menjalin hubungan dengan sang aktor. Namun, ia bisa bertahan. Mereka menikah, dan menjalani kehidupan rumah tangga yang sempurna dan bahagia sampai-sampai semua caci-maki dari penggemar Taufan bahkan tidak bisa lagi menyakiti Yaya.
Mungkin di sanalah Yaya menghabiskan seluruh keberuntungan yang tersisa dalam hidupnya.
Rumah modenya mendapat guncangan keras setelah satu kesalahan fatal yang tidak disengaja dalam peragaan busana terakhir. Pernikahannya di ambang kehancuran. Komentar buruk dan caci-maki menghujani setiap akun media sosialnya, pribadi maupun akun promosi milik butiknya. Dan di tengah itu semua, Yaya harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya tengah sekarat.
.
"Cloud cytoma?"
"Benar. Ini adalah jenis tumor otak yang sangat langka. Berbeda dengan tumor biasa yang menyebabkan pembengkakan pada organ yang dihinggapinya, tumor ini menyebar dalam partikel-partikel kecil, seperti awan. Karena itu lebih sulit untuk dideteksi, juga disembuhkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You (I'm Sorry)
FanfictionYaya terus bersikap dingin, dan menghindari Taufan. Perceraian nyaris tak terelakkan, dan Taufan merasa hidupnya akan berakhir di sana. Namun, Taufan menemukan kecurigaan yang membuatnya merasa harus berjuang, sekali lagi, untuk mempertahankan perni...