EPS 40 : Take A Rest (bonus chapter)

66 11 2
                                    

Telah direvisi pada 31 Mei 2024
Telah dipublikasikan pada 24 Juni 2024

"If you feel that no one is on your side in this world, I will be by your side. Sleep well"
—Lee Mujin, Rest (Castaway Diva OST)

Jika suasana hati sedang naik-turun bagai ombak, diharapkan untuk berhenti menonton.

Ini merupakan episode yang tidak ditayangkan. Selamat menonton, dan jangan lupa siapkan cemilan favoritmu!

Tiga...
Dua...
Satu...

Bagian Satu:
Parents  oleh Yuvika dan Jovan

Mungkin sesuatu yang tersembunyi dalam diri Yuvika adalah mengenai dirinya yang dicampakkan orang tuanya, dan bagaimana ayah Yakshara memilih untuk merawat dan mendidiknya. Sampai suatu hari, dengan berkeras hati ia pergi hendak bertemu dengan ibu. Bukan ibu Yakshara, melainkan ibunya sendiri.

"Kamu beneran rindu saya?" tanya Ibu seraya membelai rambut Yuvika.

Yuvika tersenyum dan mengangguk polos. "Benar, udah lama aku nggak liat Ibu. Aku juga rindu suara Ibu."

"Jangan bohong, mungkin saya nggak bisa baca ekspresi wajah, tapi saya bisa tau dari dari nada bicaramu. Saya nggak suka ada kamu di sini," pesan Ibu memandang rendah putri tunggalnya.

Plak!

Yuvika mengusap pipinya dan mengeluarkan isak saat ibu menamparnya. Apa yang terbayang dalam pikiran di mana ia meminta ampun agar tidak dipukuli oleh ibu masih terkenang, ingatan masa kecil yang penuh luka itu kembali membuat sesak.

"Kalo nggak ada kamu, saya nggak akan hidup seperti ini. Kalo nggak ada kamu, karir saya nggak akan hancur." Ibu tidak berhenti-henti mendorong tubuh putrinya dan mulai menaikkan suara.

Lagi-lagi ibu menghajar si tunggal. "Ini semua karena kamu lahir hari itu, harusnya kamu nggak lahir!"

Tubuh Yuvika menyentuh meja kaca dan retak, kepingan kaca mengenai lengan tangannya. Akan tetapi rasa perih akibat serpihan kaca itu masih lumayan dari pada saat dipukuli Ibu. Ingatan masa lalu di mana Ibu selalu menjadikannya tumpuan kesalahan tiap kali mendapat kemalangan. Ia selalu disiksa dan dipukuli habis-habisan.

"Berani-beraninya kamu datang lagi setelah membuat saya hancur, di mana letak penyesalanmu?!" teriak Ibu lalu menarik tubuh dan menjedotkan kepala Yuvika ke dinding.

Ayah Yakshara datang dan melindungi Yuvika yang nyaris dipukul menggunakan gelas kaca. Ayah tentu marah akan adiknya yang masih menganggap anaknya sendiri sebagai aib, sehingga Ayah turun tangan dan memutuskan untuk mengadopsi Yuvika yang sebenarnya adalah keponakannya sendiri.

Yuvika menyeringai seraya mengusap pipinya yang berasa sakit. Ternyata kehadirannya justru membuat ibu semakin murka dan kembali menyiksanya seperti saat ia berusia lima tahun dahulu.

"Maafkan ibumu yang tega mencampakkanmu. Waktu kecil kamu pasti takut dan menderita," jelas Ayah seraya mengompres pipi si bungsu, "Maafkan Ayah karena telah mendidikmu terlalu keras, tapi setelah ini Ayah akan menjagamu dengan baik."

Excellent '05 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang